Local Media Summit (LMS) 2025 yang diselenggarakan di Hotel JW Marriott pada Rabu (8/10/2025) menjadi ajang bagi para pegiat media untuk menggali strategi baru dalam menciptakan konten yang relevan di tengah revolusi elektrifikasi. Sesi kali ini menghadirkan Aldo Andityra Rais, Deputi CEO of Sales and Network Development VinFast Indonesia, yang menjabarkan strategi agresif perusahaan dalam menembus pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Merek mobil Vietnam ini memiliki misi, values, dan vision untuk mendorong elektrifikasi di seluruh Indonesia. Aldo menekankan bahwa penetrasi pasar tidak hanya berfokus pada penjualan unit, tetapi berorientasi pada pembangunan ekosistem terpadu—mulai dari produksi hingga infrastruktur pengisian daya.
Kiat Media Lokal Mengemas Konten EV di Era VinFast
Sebelum memaparkan strategi perusahaan, sesi tersebut turut menghadirkan Chairman of Indonesia Automotive Journalist Forum, Krisna Arie Prasetya, yang membagikan kiat bagi media lokal dalam mengemas konten otomotif di era elektrifikasi. Ia menekankan perlunya passion dan pemahaman mendalam.
Krisna menyebut bahwa media lokal harus mampu menyederhanakan istilah teknis dan menemukan angle yang menarik, didukung data, untuk meningkatkan kredibilitas. Ia mencontohkan mobil listrik sebagai angle kekinian yang dapat dieksplorasi, seperti membedah sejarah penemu baterai listrik (Alessandro Volta). Wawasan ini penting agar media lokal dapat mengimbangi kecepatan inovasi VinFast dan menyajikan informasi EV yang mudah dicerna publik.
Kecepatan Inovasi VinFast di Pasar Global dan Indonesia
Aldo Andityra Rais menjelaskan bahwa VinFast bukanlah produsen kendaraan listrik sejak awal, melainkan memulai transisinya secara cepat. Perusahaan ini memulai dengan motor listrik pada 2018 dan beralih total ke kendaraan listrik pada 2021. Kecepatan inovasi ini adalah keunggulan utama mereka.
“VinFast itu harus cepat,” tegas Aldo. Ia membandingkan, “Tesla hanya berhasil mengembangkan 5 model, kemudian Xpeng ini baru hanya berhasil mengembangkan 4 model. Kita kurun waktu yang sama sudah mengembangkan 7 model di global, salah satunya Indonesia.” Percepatan ini didukung oleh pabrik utama pabrikan EV itu di Vietnam, yang merupakan yang terbesar di negara tersebut dengan kapasitas produksi 300.000 unit per tahun.
Target Ambisius Infrastruktur Pengisian Daya VinFast
Strategi VinFast di Indonesia tidak hanya terbatas pada pengembangan model dan penjualan. Fokus utama bergeser pada pembangunan ekosistem yang komprehensif. Hal ini diwujudkan dengan rencana pembangunan pabrik produksi di Subang, Jawa Barat, dan target distribusi yang luas dengan 29 dealer di seluruh Indonesia.
Yang paling ambisius adalah rencana VinFast dalam mengatasi isu infrastruktur pengisian daya. “Target kami 63 ribu charger untuk bisa tersebar di seluruh Indonesia,” papar Aldo. Target ini akan dicapai melalui kemitraan strategis dengan kantor Pos Indonesia. Aldo menambahkan, “Kita kerja sama dengan kantor Pos. Karena kantor Pos Indonesia ini tersebar di setiap wilayah tingkat kecamatan di Indonesia.” Kemitraan ini menegaskan komitmen VinFast untuk membuat mobilitas listrik inklusif dan dapat diakses oleh masyarakat di tingkat kecamatan, merealisasikan visi EV for Everyone. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.