Edukasi, Infrastruktur, dan Revitalisasi Anak Sungai
Palembang, NUSALY.COM – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Ratu Dewa dan Prima Salam (RD-PS), telah menetapkan penanggulangan banjir sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerja mereka. Masalah banjir yang terus menghantui kota ini tidak hanya dianggap sebagai tantangan infrastruktur tetapi juga masalah kesadaran lingkungan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. RD-PS memiliki program menyeluruh yang mencakup edukasi masyarakat, pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir, dan upaya pemulihan serta pelebaran anak sungai.
Banjir Palembang: Tantangan Alam dan Ulah Manusia
Menurut Ratu Dewa, akar masalah banjir di Palembang terletak pada dua faktor utama: faktor alam dan faktor manusia. Ia menjelaskan bahwa kota ini secara geografis rentan banjir akibat intensitas curah hujan yang tinggi serta adanya pasang surut dari aliran Sungai Musi yang besar. Namun, di sisi lain, ulah manusia juga menjadi penyebab serius—terutama praktik membangun di wilayah sempadan sungai dan membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersumbatnya saluran air.
“Ada dua faktor permasalahan banjir di Palembang ini, yaitu faktor alam dan faktor manusia,” ungkap Ratu Dewa dalam keterangan persnya, Senin (4/11/2024). “Secara konkret, kami akan mengedukasi masyarakat agar tidak mendirikan bangunan di sempadan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di saluran air atau sungai.”
Selain edukasi, Dewa menambahkan, RD-PS akan melibatkan perangkat pemerintahan lokal seperti ketua RT, lurah, hingga camat untuk aktif mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan demi mencegah banjir.
Edukasi Masyarakat dan Partisipasi Pemangku Kebijakan Lokal
Edukasi masyarakat menjadi komponen penting dalam program RD-PS untuk mengatasi banjir secara berkelanjutan. Kampanye mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai dan tidak mendirikan bangunan di sempadan sungai akan disosialisasikan secara intensif, dimulai dari lingkungan terkecil hingga tingkat kelurahan. Program edukasi ini akan melibatkan pemerintah di berbagai lapisan sebagai garda terdepan dalam sosialisasi.
“Pemberdayaan RT, lurah, dan camat menjadi salah satu pendekatan kami untuk memastikan pesan ini sampai ke seluruh masyarakat,” kata Dewa.
Kolam Retensi untuk Serapan Air di Setiap Kelurahan Rawan Banjir
Infrastruktur penanggulangan banjir juga telah masuk dalam rencana RD-PS. Ratu Dewa memaparkan bahwa timnya telah merencanakan pembangunan kolam retensi di setiap kelurahan yang rawan banjir sebagai sarana penampungan dan resapan air. Kolam retensi ini berfungsi untuk menampung air hujan dan mengurangi volume air yang mengalir ke sungai, sehingga mengurangi risiko banjir di daerah permukiman.
“Setiap kelurahan yang rawan banjir nantinya akan memiliki kolam retensi sebagai solusi serapan air,” ujar Dewa.
Revitalisasi dan Pelebaran Anak Sungai: Mengembalikan Fungsi Drainase Alamiah
Selain membangun infrastruktur baru, RD-PS juga berkomitmen untuk mengembalikan fungsi anak sungai sebagai drainase alami. Berdasarkan data yang mereka kumpulkan, jumlah anak sungai di Palembang mengalami penurunan drastis dari sekitar 720 anak sungai pada masa lalu menjadi hanya sekitar 114 anak sungai yang berfungsi. Penyempitan dan sedimentasi yang terjadi telah menghambat aliran air, memperparah kondisi banjir di kota ini.
“Anak-anak sungai yang menyempit perlu diperlebar untuk mengembalikan fungsinya sebagai saluran air. Ada sekitar 114 anak sungai yang saat ini mengalami penyempitan,” jelas Dewa.
Dalam program ini, pelebaran anak sungai dan pengangkatan sedimentasi sungai menjadi salah satu langkah krusial untuk memperlancar aliran air dan mencegah genangan yang berakibat banjir.
Peninjauan Lokasi Rawan Banjir dan Temuan Drainase Bermasalah
Sebagai bentuk komitmennya, Ratu Dewa telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi yang kerap dilanda banjir, termasuk di Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar. Dari hasil tinjauan tersebut, ditemukan berbagai masalah di lapangan, seperti penyempitan saluran drainase yang mengakibatkan air tidak dapat mengalir dengan lancar. Banyak saluran air di daerah ini yang tidak berfungsi secara optimal, ditambah lagi dengan adanya sedimentasi yang memicu genangan saat hujan deras.
“Permasalahan yang kami temukan di lapangan antara lain drainase yang tidak cukup lebar dan parit-parit rumah warga yang tersumbat. Solusi yang kami tawarkan adalah pelebaran drainase dan pengangkatan sedimentasi untuk mencegah genangan,” kata Dewa.
Dukungan Pemerintah Daerah: Kolaborasi dengan Pj Wali Kota dan Dinas Terkait
Ratu Dewa yang sebelumnya pernah menjabat di pemerintahan Kota Palembang, menegaskan bahwa meskipun kini dirinya maju sebagai calon Wali Kota, ia tetap akan mendorong kolaborasi dengan Pj Wali Kota Palembang dan dinas-dinas terkait. Hal ini bertujuan agar program penanggulangan banjir yang mereka rancang tetap mendapat dukungan dari instansi terkait dalam pelaksanaan teknis di lapangan.
“Kami akan meminta bantuan dari Pj Wali Kota dan dinas terkait untuk melihat langsung kondisi lapangan agar program ini bisa berjalan sesuai harapan masyarakat,” ujar Dewa, menutup keterangannya.
Membangun Palembang Bebas Banjir dengan Sinergi Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat
Program penanggulangan banjir yang diusung RD-PS menyajikan rencana terintegrasi yang mencakup aspek edukasi, pembangunan kolam retensi, pelebaran anak sungai, hingga pelibatan pemerintah setempat. Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pasangan calon ini berharap dapat membawa perubahan signifikan yang lebih dari sekadar solusi jangka pendek. Tujuan utamanya adalah menjadikan Palembang sebagai kota yang lebih tahan banjir, dengan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap lingkungan. (InSan)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.