Politik

Rekrutmen PPS OKI Dipertanyakan, Pengamat: Utamakan Substansi, Bukan Teknis Prosedur

×

Rekrutmen PPS OKI Dipertanyakan, Pengamat: Utamakan Substansi, Bukan Teknis Prosedur

Share this article
Rekrutmen PPS OKI Dipertanyakan, Pengamat: Utamakan Substansi, Bukan Teknis Prosedur
Rekrutmen PPS OKI Dipertanyakan, Pengamat: Utamakan Substansi, Bukan Teknis Prosedur. Foto: M. Haekal Al Haffafah, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya/Istimewa.

Ogan Komering Ilir, Nusaly.com – Polemik rekrutmen PPS (Panitia Pemungutan Suara) di Desa Rawang Besar, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, terus memanas. Sejumlah aktivis mempertanyakan integritas KPU OKI dan PPK Sirah Pulau Padang terkait dugaan penyimpangan prosedur. Namun, di tengah riuhnya perdebatan, pengamat politik justru menyarankan agar fokus diarahkan pada kualitas calon anggota PPS yang terpilih.

Substansi Lebih Penting dari Prosedur

M. Haekal Al Haffafah, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Teras Indonesia (Indonesia Democracy Study Center) Sumsel, berpendapat bahwa substansi rekrutmen PPS lebih penting daripada prosedurnya.

KPU OKI

“Prosedur yang benar memang harus diikuti, tapi yang lebih krusial adalah memastikan anggota PPS yang terpilih kompeten, berintegritas, dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik,” ujar Haekal.

Menurutnya, polemik yang terjadi saat ini justru bisa mengalihkan perhatian dari tujuan utama rekrutmen, yaitu mendapatkan penyelenggara pemilu yang berkualitas. “Jangan sampai energi kita habis untuk memperdebatkan masalah teknis, sementara kualitas penyelenggara pemilu terabaikan,” tegasnya.

Peran Krusial PPS dalam Pemilu

Haekal mengingatkan bahwa PPS memiliki peran vital dalam setiap tahapan pemilu, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pemungutan suara. Kualitas penyelenggara pemilu akan berdampak langsung pada kualitas pemilu itu sendiri.

“Jika penyelenggara pemilu tidak kompeten dan berintegritas, sulit untuk menjamin pemilu yang jujur, adil, dan demokratis,” paparnya.

Transparansi dan Akuntabilitas Tetap Penting

Meski menyarankan fokus pada substansi, Haekal tidak menampik pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses rekrutmen PPS. Ia menyarankan agar KPU OKI tetap membuka ruang komunikasi dengan masyarakat dan menjelaskan secara terbuka setiap tahapan rekrutmen.

“KPU OKI harus bisa membuktikan bahwa proses rekrutmen PPS dilakukan secara adil dan transparan. Jika ada kesalahan prosedur, harus segera diperbaiki dan dievaluasi agar tidak terulang di masa mendatang,” sarannya.

Polemik Rekrutmen PPS: Pelajaran Berharga bagi KPU OKI

Polemik rekrutmen PPS Desa Rawang Besar menjadi pelajaran penting bagi KPU OKI dan semua pihak terkait. Di tengah hiruk-pikuk perdebatan, penting untuk tidak melupakan tujuan utama rekrutmen, yaitu mendapatkan penyelenggara pemilu yang berkualitas dan berintegritas.

Dengan fokus pada substansi dan mengedepankan transparansi serta akuntabilitas, diharapkan polemik ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu jalannya proses demokrasi di Kabupaten OKI.

Polemik rekrutmen PPS di OKI menyoroti pentingnya fokus pada kualitas calon anggota PPS daripada hanya terpaku pada prosedur. Meskipun prosedur yang benar harus diikuti, substansi dan integritas calon adalah kunci untuk memastikan pemilu yang berkualitas. KPU OKI diharapkan dapat belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam proses rekrutmen di masa mendatang. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

KPU OKI