BANYUASIN, NUSALY.COM – Bupati Banyuasin, H Askolani Jasi, menunjukkan kelihaiannya dalam berdiplomasi. Di hadapan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru, Askolani secara terbuka “merayu” sang gubernur untuk membantu memuluskan ambisi mega proyek pembangunan jembatan di Bumi Sedulang Setudung.
Permintaan bantuan dana yang tak main-main, mencapai ratusan miliar rupiah, dilontarkan Askolani dalam momen Safari Ramadan 1446 Hijriah yang penuh keakraban, di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Kamis (13/3/2025).
Dalam acara silaturahmi yang dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel tersebut, Askolani tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur vital bagi wilayahnya.
Dengan lugas, di hadapan ratusan hadirin, ia mengajukan permohonan bantuan pembiayaan untuk pembangunan dua jembatan strategis yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan konektivitas antar wilayah di Banyuasin.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, Bapak Gubernur yang kami hormati, izinkan kami menyampaikan aspirasi dan permohonan bantuan untuk pembangunan jembatan yang sangat kami dambakan. Yang pertama, kami memohon bantuan pembiayaan untuk pembangunan jembatan Tanah Kering yang terletak di Kecamatan Pulau Rimau,” ungkap Askolani dalam sambutannya, dengan nada penuh harap.
Jembatan Tanah Kering, menurut Askolani, merupakan infrastruktur krusial yang akan menghubungkan wilayah Pulau Rimau dengan pusat Banyuasin dan daerah lainnya.
Selama ini, aksesibilitas yang terbatas menjadi kendala utama dalam pengembangan potensi ekonomi dan sosial di Pulau Rimau. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan mobilitas barang dan jasa akan semakin lancar, membuka peluang investasi baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Tak tanggung-tanggung, Askolani secara rinci membeberkan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ambisius tersebut.
“Perkiraan pembiayaan untuk pembangunan jembatan Tanah Kering ini mencapai sekitar Rp 150 miliar. Dengan segala kerendahan hati, kami memohon bantuan dari Bapak Gubernur untuk dapat menanggung sebagian besar pembiayaan tersebut, sekiranya sekitar Rp 120 miliar,” pintanya. Pemerintah Kabupaten Banyuasin, lanjut Askolani, siap menanggung sisa anggaran sebesar Rp 30 miliar.
Permintaan bantuan Askolani tak berhenti di jembatan Tanah Kering. Ia juga menyampaikan proposal pembangunan jembatan Rantau Bayur, yang juga merupakan proyek strategis untuk membuka isolasi wilayah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Rantau Bayur.
“Untuk pembangunan jembatan Rantau Bayur, kami dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin siap untuk melakukan pembebasan ruas jalan yang dibutuhkan menuju lokasi jembatan. Untuk pembangunannya, kami kembali memohon dukungan Bapak Gubernur, sekiranya bisa berbagi beban pembiayaan, bagi dua,” kata Askolani, kembali melancarkan “rayuan”-nya kepada Gubernur Herman Deru.
“Ahli Merayu Gubernur”
Gayung pun bersambut. Gubernur Herman Deru, yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang responsif dan dekat dengan masyarakat, memberikan tanggapan atas permintaan Bupati Askolani. Namun, tanggapan Deru kali ini disampaikan dengan nada jenaka dan penuh pujian terhadap kelihaian “merayu” Askolani.
“Kalau Bupati Banyuasin ini memang ahlinya kalau soal merayu,” ujar Herman Deru, disambut tawa hadirin. “Ahli merayu Gubernur,” pujinya, mengakui kelihaian Askolani dalam menyampaikan aspirasi dan meyakinkan pihak lain.
Meski demikian, di balik pujian bernada candaan tersebut, Herman Deru menunjukkan sinyal positif terhadap proposal pembangunan jembatan yang diajukan oleh Bupati Banyuasin. Ia menegaskan akan segera merespons permintaan tersebut secara serius.
“Mengenai usulan dari Bapak Bupati Banyuasin, tentu saja kami akan segera merespon hal ini. Pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” tegas Deru.
Bahkan, Deru memberikan “tantangan” kepada Askolani untuk segera menyampaikan proposal permohonan bantuan secara resmi.
“Pak Bupati, segera bawa surat permohonannya, saya tunggu di kantor,” tantang Gubernur Deru, menandakan keseriusannya untuk menindaklanjuti proposal tersebut.
“Nanti kita akan telaah, kita akan bahas bersama tim anggaran pemerintah provinsi, untuk melihat kemungkinan realisasi bantuan ini,” imbuhnya.
Sinyal positif dari Gubernur Herman Deru ini tentu menjadi angin segar bagi Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan masyarakatnya. Harapan untuk memiliki jembatan impian yang akan membuka isolasi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan tampaknya semakin mendekati kenyataan.
Namun, realisasi mega proyek ini tentu masih membutuhkan proses panjang dan dukungan anggaran yang tidak sedikit.
Akankah “rayuan maut” Bupati Askolani berhasil meluluhkan hati Gubernur Deru dan mengamankan kucuran dana ratusan miliar rupiah?
Waktu dan proses birokrasi yang akan menjawabnya. Yang pasti, “tantangan” Gubernur Deru untuk menerima proposal resmi menjadi langkah awal yang menjanjikan menuju terwujudnya jembatan impian masyarakat Banyuasin. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.