Sumatera Selatan

Jembatan P.6 Lalan Ambruk, Biaya Perbaikan Capai Rp125 Miliar, Ekonomi Sumsel Terancam

×

Jembatan P.6 Lalan Ambruk, Biaya Perbaikan Capai Rp125 Miliar, Ekonomi Sumsel Terancam

Share this article
Jembatan P.6 Lalan Ambruk, Biaya Perbaikan Capai Rp125 Miliar, Ekonomi Sumsel Terancam
Jembatan P.6 Lalan Ambruk, Biaya Perbaikan Capai Rp125 Miliar, Ekonomi Sumsel Terancam

Palembang, NUSALYJembatan P.6 Lalan di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang ambruk akibat ditabrak tongkang, diperkirakan membutuhkan dana perbaikan hingga Rp125 miliar. Angka fantastis ini berdasarkan hasil survei dari Universitas Sriwijaya (Unsri).

Dua Alternatif Perbaikan

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, mengungkapkan bahwa tim dari Unsri telah menyampaikan hasil kajian mereka. “Jika jembatan itu pembangunannya dilanjutkan atau dibangun baru, kisaran biayanya mencapai Rp50 miliar hingga Rp125 miliar,” ujar Elen usai rapat pembahasan penanganan dampak sosial kerusakan Jembatan P.6 Sungai Lalan, Jumat (23/8/2024).

Kajian tersebut masih akan melihat dampak kerusakan dari jembatan. Ada dua alternatif yang masih ditunggu terkait pembangunannya, yaitu melanjutkan bentang yang tidak ambruk atau membangun bentang baru. “Iya, ada dua alternatif, melanjutkan atau bangun baru,” kata Elen.

Pertanggungjawaban Perusahaan Penabrak

Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa pertanggungjawaban perbaikan jembatan akan dilakukan oleh perusahaan penabrak, yaitu pemilik tongkang dan assist tongkang.

“Dalam rapat tadi belum ada kesepakatan siapa yang bertanggung jawab penuh untuk membangun jembatan (para pelaku usaha). Saya tadi minta diselesaikan di asosiasi mereka dulu, terutama yang berkepentingan. Itu penabraknya kan pemilik tongkang dan assist-nya. Kita minta minggu depan sudah dikoordinasikan dengan Dinas PU bersama dengan Kejati Sumsel,” ungkap Elen.

Penanganan Dampak Sosial

Pemprov Sumsel tidak hanya meminta pertanggungjawaban dalam pembangunan jembatan saja, tetapi juga penanganan dampak sosial kemasyarakatannya. Diketahui, banyak masyarakat terganggu akibat ambruknya jembatan vital di wilayah tersebut.

“Selasa atau Rabu nanti mudah-mudahan asosiasi mereka sudah ada kesepakatan. Jika tidak, kita akan undang lagi mereka. Jika sudah ada kesepakatan, tinggal kapan dimulai dan siapa yang mendanainya. Maka tinggal lakukan pengangkatan jembatan yang ambruk,” jelas Elen.

Dampak Ekonomi yang Merugikan

Ambruknya jembatan ini berdampak signifikan pada jasa angkutan barang yang memanfaatkan sungai untuk aktivitas usahanya. Sejak ambruknya jembatan pada 12 Agustus lalu, sungai tersebut tidak bisa dilalui kapal.

“Iya, sampai saat ini belum bisa dipakai untuk operasional kapal. Tentunya, ada penumpukan batu bara, CPO, kayu, dan usaha lain yang memanfaatkan jalur sungai itu. Kalau permasalahan jembatan itu tak selesai, ada 2 ribuan pekerja yang tak bisa bekerja. Makanya kita minta asosiasi cepat membahas, karena banyak sekali kepentingan para pihak terhadap ambruknya jembatan itu,” jelas Elen.

Tidak terdistribusinya komoditas yang ada di Sumsel melalui jalur tersebut tidak hanya merugikan pengusaha, tetapi juga membuat pendapatan Pemda dari Dana Bagi Hasil (DBH) dipastikan berkurang.

“Ekonomi di Sumsel masih belum terpengaruh, tapi jika sampai akhir Agustus sampai pertengahan September akan berdampak di Muba dulu. Pendapatan daerah nantinya juga bisa terganggu, karena DBH kan dari batu bara,” ujar Elen.

Ambruknya Jembatan P.6 Lalan di Musi Banyuasin telah menimbulkan dampak yang luas, tidak hanya dari segi infrastruktur tetapi juga ekonomi dan sosial. Biaya perbaikan yang mencapai ratusan miliar rupiah menjadi beban yang harus ditanggung, sementara dampak ekonomi mulai terasa dengan terhambatnya distribusi komoditas dan potensi penurunan pendapatan daerah.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berupaya keras untuk menyelesaikan masalah ini dengan meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan penabrak dan mendorong percepatan penanganan dampak sosial. Diharapkan, solusi terbaik dapat segera ditemukan demi memulihkan kembali aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat yang terdampak. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.