Palembang, Nusaly.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan semakin meluas. Setelah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Enim, kini karhutla juga terjadi di Kabupaten Banyuasin. Upaya pemadaman terus dilakukan, termasuk dengan menerjunkan enam helikopter untuk melakukan water bombing.
“Pemadaman Jumat (18/10) masih melanjutkan water bombing di wilayah OKI dan Muara Enim. Patroli udara juga memantau adanya karhutla di Banyuasin sehingga pemadaman juga dilakukan di wilayah tersebut,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Sudirman, Sabtu (19/10/2024).
Pemadaman di Tiga Kabupaten
Sudirman menjelaskan bahwa pemadaman terbanyak dilakukan di OKI, tepatnya di tiga kecamatan, yaitu Tulung Selapan, Mesuji Raya, dan Pangkalan Lampam. Pemadaman di Tulung Selapan dan Pangkalan Lampam merupakan upaya lanjutan, sementara di Mesuji Raya baru terjadi karhutla yang terdeteksi melalui patroli udara.
“Pemadaman di OKI dilakukan oleh lima helikopter yang melakukan 124 kali water bombing. Hingga akhir pemadaman, kondisinya masih berasap,” ungkapnya.
Pemadaman lanjutan juga dilakukan di Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Tiga helikopter yang dikerahkan melakukan 130 kali water bombing. Namun, hingga akhir pemadaman, kondisi wilayah karhutla masih berasap.
Sementara itu, pemadaman di Kabupaten Banyuasin dilakukan di Kecamatan Rantau Bayur. Satu helikopter yang dikerahkan melakukan 51 kali water bombing. Sama seperti di dua kabupaten lainnya, kondisi wilayah karhutla di Banyuasin juga masih berasap setelah pemadaman.
“Usai dilakukan water bombing, kondisi karhutla di tiga daerah itu masih berasap. Pemadaman lanjutan akan dilakukan hari ini, termasuk pemantauan wilayah lain yang terjadi karhutla,” ungkap Sudirman.
Total 305 Kali Water Bombing
Dengan demikian, total ada enam helikopter yang dikerahkan untuk memadamkan karhutla di tiga kabupaten tersebut. Kelima helikopter melakukan 305 kali water bombing pada Jumat (18/10).
Ancaman Kabut Asap
Karhutla yang semakin meluas ini menimbulkan kekhawatiran akan munculnya kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat.
Kabut asap juga dapat menimbulkan gangguan transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Oleh karena itu, upaya pemadaman dan pencegahan karhutla harus terus dilakukan secara intensif.
Kerja Sama Lintas Sektor
Penanganan karhutla memerlukan kerja sama lintas sektor yang solid. BPBD Sumatera Selatan aktif berkoordinasi dengan TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla.
Upaya Pencegahan Karhutla
Selain pemadaman, upaya pencegahan karhutla juga terus dilakukan, antara lain:
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat: Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan cara-cara mencegahnya.
- Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA): MPA berperan aktif dalam melakukan pencegahan dan penanganan karhutla di tingkat desa.
- Pemantauan titik panas (hotspot): Melakukan pemantauan titik panas secara berkala untuk mendeteksi dini potensi karhutla.
- Penegakan hukum: Menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Karhutla di Sumatera Selatan semakin meluas dan mengancam tiga kabupaten, yaitu OKI, Muara Enim, dan Banyuasin. Upaya pemadaman terus dilakukan dengan melibatkan enam helikopter untuk melakukan water bombing.
Penanganan karhutla memerlukan kerja sama lintas sektor yang solid dan upaya pencegahan yang berkelanjutan. Masyarakat juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mencegah karhutla dengan tidak membakar hutan dan lahan. (desta)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.