Sumatera Selatan

Kementan Targetkan Cetak Sawah 3 Juta Hektar, Sumsel Siap Dukung Program Strategis

Kementan Targetkan Cetak Sawah 3 Juta Hektar, Sumsel Siap Dukung Program Strategis
Kementan Targetkan Cetak Sawah 3 Juta Hektar, Sumsel Siap Dukung Program Strategis. Foto: Ist

Palembang, Nusaly.com – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menargetkan pencetakan sawah baru seluas 3 juta hektar di seluruh Indonesia. Program strategis ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Pencetakan sawah baru akan dimulai dari Merauke, Papua, dan dilakukan secara bertahap di beberapa provinsi, termasuk Sumatera Selatan (Sumsel).

Sumsel Siap Dukung Program Cetak Sawah

Kementan menargetkan pencetakan 1 juta hektar sawah baru pada tahun 2025. Sumsel memiliki potensi lahan yang cukup besar untuk mendukung program ini, dengan total luas lahan potensial mencapai 409.997 hektar. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki lahan potensial terluas, yaitu 125.625 hektar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura OKI, Sahrul, menjelaskan bahwa selain program cetak sawah, Kementan juga akan melakukan perbaikan irigasi, optimalisasi waduk, dan mengurangi impor beras guna meningkatkan produksi beras nasional sebesar 2,5 juta ton.

“Program cetak sawah ini akan dilakukan dengan dua pola, yaitu pola korporasi untuk lahan yang luas dan minim penduduk, serta pola rakyat untuk lahan dengan luasan kecil,” ujar Sahrul.

Penjabat (Pj) Bupati OKI, Asmar Wijaya, menyambut baik program cetak sawah ini. “Program ini diharapkan tidak hanya menambah luas tanam, tetapi juga mendongkrak indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali panen, bahkan tiga kali panen,” jelasnya.

OKU Timur Optimistis Capai Target Produksi 1 Juta Ton Gabah

Selain OKI, Kabupaten OKU Timur juga merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Sumsel dan menduduki peringkat ke-8 secara nasional. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) OKU Timur, Maryus Markus Firdaus, mengatakan bahwa OKU Timur memiliki lahan sawah seluas 59.522 hektar.

“Pada 2023 lalu, luas tanam mencapai 112.315 hektar, luas panen 108.700 hektar, produktivitas 6,72 ton gabah kering giling (GKG) per hektar, dan produksi padi sebanyak 716.876 ton GKG,” ujarnya.

Maryus menjelaskan bahwa OKU Timur tengah menjalankan program peningkatan produksi padi menuju 1 juta ton GKP dengan luas tanam 150.000 hektar melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.

Salah satu program yang sedang dilaksanakan adalah optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan IP dari 1 kali menjadi 2-3 kali panen per tahun.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Junadi, optimistis dapat mencapai target produksi 1 juta ton GKP pada tahun 2024.

“Hingga Desember 2024 nanti, luas panen di Kabupaten OKU Timur diperkirakan mencapai 27.223 hektar. Jika dikalikan rata-rata 6,72 ton per hektar, maka hasil panen mencapai sekitar 1.001.000 ton GKP,” jelas Junadi.

Potensi Cetak Sawah di Banyuasin

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Sarip, menyampaikan bahwa potensi cetak sawah di Banyuasin mencapai 40.631 hektar, berdasarkan data sementara dari Kementan.

“Luas lahan pertanian di Banyuasin saat ini mencapai 174.371 hektar, terdiri dari 150.643 hektar sawah pasang surut dan 23.728 hektar sawah lebak,” ujarnya.

Pada tahun 2023, produksi padi di Banyuasin mencapai 915.784 ton GKG dan mengalami surplus beras sebanyak 455.941,41 ton.

OKU, Lahat, dan Muara Enim Usulkan Cetak Sawah Baru

Beberapa kabupaten lain di Sumsel juga mengusulkan program cetak sawah baru ke pemerintah pusat, di antaranya:

  • Kabupaten OKU: Mengusulkan pembukaan sawah baru seluas 35 hektar.
  • Kabupaten Lahat: Mengusulkan 25 hektar untuk program cetak sawah baru.
  • Kabupaten Muara Enim: Merencanakan pengubahan lahan tidur menjadi lahan pertanian dengan potensi 17.500 hektar.

Muratara Kembangkan Lahan Baru untuk Komoditas Unggulan

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) juga berupaya mengembangkan sektor pertanian dengan membuka lahan baru seluas 50 hektar pada tahun 2025. Lahan tersebut akan ditanami empat komoditas unggulan, yaitu jagung, bawang merah, cabai merah, dan kacang tanah.

“Kami fokus pada komoditas yang mudah dikembangkan, memiliki daya adaptasi tinggi, dan tidak memerlukan perawatan khusus, seperti jagung dan kacang tanah. Selain itu, komoditas ini memiliki harga jual yang cukup menjanjikan,” ujar Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Japrizal.

Pentingnya Cetak Sawah bagi Ketahanan Pangan

Program cetak sawah merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan produksi beras nasional dan menjaga ketahanan pangan. Dengan adanya penambahan luas lahan sawah, diharapkan produksi beras akan meningkat dan Indonesia dapat mencapai swasembada beras.

Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Program Cetak Sawah

Pemerintah daerah di Sumsel menyambut baik program cetak sawah yang digalakkan oleh pemerintah pusat. Mereka siap mendukung dan berkontribusi dalam mensukseskan program ini demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Program cetak sawah seluas 3 juta hektar yang digalakkan oleh pemerintah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi beras nasional dan memastikan ketahanan pangan. Dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah daerah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program ini dan mewujudkan swasembada beras di Indonesia. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version