Jembatan Muara Lawai Lahat Lumpuh Total: Truk Batu Bara PT MRJS Tersangkut di Struktur Ambruk, Kapolres Pimpin Penanganan Darurat

LAHAT, NUSALY – Sebuah insiden serius terjadi di jalur vital Lintas Sumatera. Jembatan di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, ambruk pada Minggu (29/6/2025) malam sekitar pukul 23.14 WIB. Akibatnya, empat unit dump truck, termasuk tiga bermuatan batu bara milik PT. MRJS dan satu milik PT. TPB, kini tersangkut di bagian jembatan yang strukturnya patah dan ambruk, memutus akses utama Lahat-Muara Enim.

Beruntungnya, dari kejadian yang dramatis ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Dua orang sopir dump truck yang terlibat insiden tersebut mengalami luka-luka dan telah segera dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis di rumah sakit terdekat.

Situasi di lokasi kejadian langsung menjadi fokus utama aparat. Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto, S.IK, M.IK, terlihat langsung memimpin peninjauan ke lokasi ambruknya jembatan. Bersama dengan Kapolsek Merapi Iptu Chandra Kirana, S.H., M.H., serta tim gabungan dari Koramil Merapi, BPBD, dan instansi terkait lainnya, upaya penanganan darurat langsung dilakukan.

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Dua korban luka-luka saat ini sudah ditangani tenaga medis,” ujar Kapolsek Chandra, Senin (30/6).

Dugaan Penyebab dan Pengalihan Lalu Lintas

Robohnya jembatan tua ini diduga kuat dipicu oleh beban berlebih. Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa empat dump truck tersebut melintas secara bersamaan, melampaui kapasitas daya tahan jembatan. Kondisi ini semakin krusial mengingat jembatan yang ambruk adalah jembatan lama yang terpaksa menanggung seluruh beban lalu lintas, lantaran jembatan baru di sebelahnya masih dalam proses rehabilitasi perbaikan lantai.

Pasca-kejadian, arus lalu lintas di jalur nasional tersebut lumpuh total. Pihak kepolisian telah melakukan penutupan jalur untuk kendaraan berat, khususnya dump truck batu bara, yang kini dilarang melintasi area tersebut untuk sementara waktu.

Sebagai solusi darurat, kendaraan pribadi dan angkutan ringan dialihkan melalui jembatan sebelah yang sedang direhabilitasi. “Anggota sudah kami tempatkan di titik-titik rawan untuk mengatur arus lalu lintas. Kami imbau kepada perusahaan angkutan agar mematuhi ketentuan dan tidak memaksakan melintas sebelum dinyatakan aman oleh pihak terkait,” tegas Kapolsek Chandra.

Situasi Terkini dan Dampak Logistik Regional

Hingga Senin pukul 07.22 WIB, situasi lalu lintas di area yang terdampak dilaporkan aman dan terkendali di bawah pengawasan ketat petugas. Kendaraan yang sempat terjebak juga telah berhasil diarahkan ke jalur alternatif. Namun, dampak dari putusnya jembatan vital ini terasa luas, terutama pada rantai logistik di Sumatera yang sangat bergantung pada jalur tersebut.

Kehadiran Kapolres Lahat dan upaya cepat yang dilakukan tim gabungan menunjukkan keseriusan dalam penanganan krisis ini. Prioritas selanjutnya adalah evakuasi dump truck yang tersangkut dan perencanaan perbaikan jembatan. Insiden ini sekali lagi menggarisbawahi urgensi evaluasi menyeluruh serta investasi berkelanjutan pada infrastruktur jalan di Indonesia, khususnya pada jalur-jalur ekonomi strategis yang menanggung beban volume tinggi. (ags)