Pemprov Sumsel 1000x250 Pemkab Muba 1000x250
Musi Banyuasin

Atasi Blankspot, Desa Pangkalan Tungkal Muba Manfaatkan Dana Desa untuk Pasang Internet Starlink

×

Atasi Blankspot, Desa Pangkalan Tungkal Muba Manfaatkan Dana Desa untuk Pasang Internet Starlink

Sebarkan artikel ini

Langkah Inovatif Desa Terisolasi dari Sinyal Ini Buka Gerbang Konektivitas, Dikelola Karang Taruna dan BUMDes, Target Jadi Desa Mandiri Berbisnis Internet dan Percontohan Bagi Daerah Lain.

Atasi Blankspot, Desa Pangkalan Tungkal Muba Manfaatkan Dana Desa untuk Pasang Internet Starlink
Atasi Blankspot, Desa Pangkalan Tungkal Muba Manfaatkan Dana Desa untuk Pasang Internet Starlink. Foto: Dok. Dinas Kominfo Muba

MUBA, NUSALY — Tantangan keterbatasan sinyal telekomunikasi atau blankspot masih menghantui puluhan desa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Namun, di tengah kondisi tersebut, Desa Pangkalan Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya, Muba, tampil sebagai oase inovasi dengan memanfaatkan dana desa untuk memasang internet satelit Starlink guna mengatasi masalah blankspot. Langkah berani ini membuka gerbang konektivitas dan harapan baru bagi warganya.

Sebelumnya, Desa Pangkalan Tungkal dilaporkan terisolasi dari sinyal telekomunikasi konvensional. Inisiatif pemanfaatan dana desa untuk menghadirkan internet melalui Starlink ini menjadi solusi langsung bagi warga yang kesulitan berkomunikasi dan mengakses informasi digital.

Solusi Starlink Didanai Dana Desa

Kepala Desa Pangkalan Tungkal, Dedi Irawan, mengungkapkan bahwa investasi sebesar Rp 37 juta dialokasikan dari dana desa untuk pengadaan perangkat Starlink, termasuk jaringan, router, dan instalasi di desa.

Inisiatif pemasangan internet satelit ini dikelola sepenuhnya oleh Karang Taruna setempat, menunjukkan semangat gotong royong dan pemberdayaan pemuda desa dalam proyek pembangunan infrastruktur dasar ini.

Menurut Dedi Irawan, saat ini sudah ada 12 rumah warga di desanya yang telah menikmati akses internet yang stabil berkat pemasangan Starlink. Akses ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan dunia luar tanpa hambatan berarti.

Bagi warga yang ingin berlangganan layanan internet desa ini, dikenakan biaya pemasangan dan iuran bulanan sebesar Rp 300 ribu. Dedi berharap, layanan ini ke depannya dapat menjangkau seluruh 250 kepala keluarga (KK) di Dusun 1, mewujudkan desa yang benar-benar terhubung dan berdaya secara digital.

Langkah inovatif ini diambil sebagai solusi atas gagalnya upaya menghadirkan layanan provider telekomunikasi konvensional di Desa Pangkalan Tungkal.

Dedi menjelaskan, pembangunan tower telekomunikasi di desa ini dianggap tidak menguntungkan secara bisnis bagi provider karena jumlah warga yang relatif sedikit, sehingga desa ini terus mengalami masalah blankspot.

Apresiasi dan Harapan Pejabat Terkait

Inisiatif yang diambil oleh Desa Pangkalan Tungkal ini mendapat apresiasi tinggi dari pejabat tingkat kecamatan dan kabupaten. Camat Tungkal Jaya, Yudi Suhendra, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif tersebut.

“Meskipun belum memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan, manfaatnya bagi masyarakat sangat besar,” ungkapnya. Yudi Suhendra menambahkan, Desa Pangkalan Tungkal sebelumnya benar-benar terisolasi dari sinyal telekomunikasi.

Kepala Dinas Kominfo Musi Banyuasin, Herryandi Sinulingga AP, menambahkan bahwa pemanfaatan internet satelit seperti Starlink merupakan solusi percepatan yang efektif untuk wilayah blankspot, terutama yang lokasinya jauh dari jangkauan tower BTS dan jaringan fiber optik yang membutuhkan infrastruktur fisik.

Herryandi Sinulingga juga menjelaskan bahwa Desa Pangkalan Tungkal awalnya difasilitasi Starlink untuk uji coba gratis selama satu bulan, dan hasilnya menunjukkan kebutuhan internet pemerintah desa dan warga dapat terpenuhi.

Dengan komitmen pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Karang Taruna, usaha penyediaan internet ini kemudian dikelola oleh Karang Taruna untuk operasionalnya.

Herryandi Sinulingga menyebutkan pemeliharaan dan perawatan perangkat Starlink menjadi tanggung jawab pihak Starlink selama beroperasi.

Kini, Desa Pangkalan Tungkal telah bertransformasi menjadi desa mandiri yang berbisnis internet berbayar.

“Kami berharap bisnis BUMDes dan Karang Taruna ini dapat berkembang dan menghasilkan pendapatan asli desa (PAD), serta memberdayakan Karang Taruna,” imbuh Sinulingga.

Ia menambahkan, jika berhasil, Pangkalan Tungkal berpotensi menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Sumatera Selatan, khususnya di Muba, menuju desa mandiri dengan BUMDes yang kreatif dan menghasilkan PAD dari layanan digital.

Saat ini, 12 pelanggan telah bergabung dengan layanan internet desa di Pangkalan Tungkal. Diharapkan, dengan partisipasi yang lebih luas dari 250 KK di Dusun 1, harga internet dapat lebih terjangkau bagi warga sekaligus desa tetap menghasilkan pendapatan.

“Inisiatif Pangkalan Tungkal membuktikan bahwa inovasi dan kemandirian adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan membuka peluang di era digital,” jelas Herryandi Sinulingga.

Di akhir pernyataannya, Herryandi Sinulingga mengajak masyarakat desa Pangkalan Tungkal: “Ayo warga desa Pangkalan Tungkal gunakan internet mandiri untuk memudahkan akses kita dan dukung desa pangkalan Tungkal mandiri melalui berlanganan internet satelit desa,” ajak Sinulingga.

Desa Pangkalan Tungkal Muba atasi blankspot manfaatkan Dana Desa Rp37jt pasang internet satelit Starlink. Dikelola Karang Taruna & BUMDes, 12 pelanggan, target 250 KK.

Kades Dedi Irawan sebut solusi provider konvensional tak untung. Camat Yudi Suhendra & Kominfo Muba Herryandi Sinulingga AP apresiasi, sebut solusi blankspot & potensi jd percontohan/hasilkan PAD. (jon)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.