Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel 728x250
Ogan Ilir

Jaga Ramadan Aman, Dinkes Ogan Ilir dan BBPOM Palembang Sikat Pasar Bedug, Takjil Bebas Bahan Berbahaya?

×

Jaga Ramadan Aman, Dinkes Ogan Ilir dan BBPOM Palembang Sikat Pasar Bedug, Takjil Bebas Bahan Berbahaya?

Share this article

Sidak Gabungan Temukan Hasil Positif, Pedagang dan Masyarakat Diimbau Tetap Waspada Pilih Pangan

Jaga Ramadan Aman, Dinkes Ogan Ilir dan BBPOM Palembang Sikat Pasar Bedug, Takjil Bebas Bahan Berbahaya?
Jaga Ramadan Aman, Dinkes Ogan Ilir dan BBPOM Palembang Sikat Pasar Bedug, Takjil Bebas Bahan Berbahaya? Foto: sumeks.co

OGAN ILIR, KOMPAS.ID – Menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan 1446 Hijriah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Ilir (OI) bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Palembang bergerak cepat melindungi masyarakat dari ancaman pangan berbahaya. Tim gabungan ini menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) di sejumlah pasar bedug yang menjadi pusat perputaran jajanan takjil di Bumi Caram Seguguk.

Operasi pengawasan intensif ini menyasar dua lokasi strategis yang selalu ramai dikunjungi masyarakat saat Ramadan, yakni pasar bedug di kawasan Perumahan Persada Indralaya, dan pasar bedug yang berlokasi di depan Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya. Sidak yang digelar pada Kamis (13/3/2025) ini bertujuan untuk memastikan keamanan pangan olahan yang dijual kepada masyarakat selama bulan suci Ramadan, sekaligus memberikan edukasi kepada pedagang dan konsumen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, drg Suryadi Muchzal, menjelaskan bahwa kegiatan Sidak pasar bedug ini merupakan bagian dari upaya rutin Dinkes OI dan BBPOM Palembang dalam meningkatkan pengawasan terhadap peredaran produk pangan, terutama di momen Ramadan yang identik dengan peningkatan konsumsi makanan dan minuman.

“Kami secara bersama-sama dengan tim dari BBPOM Palembang turun langsung ke lapangan untuk melakukan Sidak di pasar-pasar bedug. Ada dua lokasi yang menjadi fokus perhatian kami kali ini, yaitu pasar bedug di depan Perumahan Persada Indralaya dan pasar bedug di depan Kampus Universitas Sriwijaya,” terang drg Suryadi, di sela-sela kegiatan Sidak.

Laboratorium Keliling BBPOM Diterjunkan, Hasil Uji Cepat Memuaskan

Dalam Sidak kali ini, BBPOM Palembang tidak hanya membawa tim ahli, tetapi juga menerjunkan unit laboratorium keliling. Fasilitas canggih ini memungkinkan petugas untuk melakukan uji cepat terhadap sampel makanan di lokasi Sidak. Fokus pengujian adalah mendeteksi keberadaan bahan-bahan berbahaya yang seringkali disalahgunakan dalam produk pangan, seperti formalin, boraks, dan rhodamin B.

“BBPOM membawa laboratorium keliling, sehingga kita bisa langsung melakukan uji cepat terhadap sampel makanan yang kita ambil dari pasar bedug. Pengujian ini fokus pada deteksi bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin B, yang masih menjadi perhatian serius dalam pengawasan pangan,” jelas Suryadi.

Tim gabungan bergerak cepat mengambil sampel takjil dari berbagai pedagang di kedua pasar bedug tersebut. Di Pasar Bedug Persada, sebanyak 11 sampel takjil diperiksa, sementara di Pasar Bedug Unsri, diambil 10 sampel takjil untuk diuji. Hasil pengujian laboratorium keliling BBPOM menunjukkan kabar menggembirakan.

“Dari total 21 sampel takjil yang kita periksa di dua pasar bedug tersebut, Alhamdulillah, hasilnya menunjukkan bahwa seluruh sampel negatif mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, maupun rhodamin B,” ungkap Suryadi dengan nada lega.

Pengawasan Intensif, Tindak Tegas Jika Temukan Pelanggaran

Meski hasil uji cepat menggembirakan, Dinkes Ogan Ilir menegaskan tidak akan lengah dalam melakukan pengawasan. Suryadi menjelaskan bahwa Dinkes OI memiliki metode pengawasan yang komprehensif, meliputi pengambilan sampel secara acak (sampling) dan pengumpulan informasi intelijen di lapangan.

“Kami tidak hanya mengandalkan Sidak dan uji sampel secara acak. Tim kami juga bergerak dengan metode intelijen, memantau dan mengumpulkan informasi di lapangan. Jika nanti ditemukan makanan yang terbukti mengandung bahan berbahaya, tentu akan ada tindakan tegas yang kami lakukan,” tegas Suryadi.

Tindakan tegas yang dimaksud, lanjut Suryadi, meliputi pemberian peringatan keras kepada pedagang yang melanggar, penyitaan produk pangan berbahaya dari peredaran, hingga pembinaan intensif, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner.

Imbauan Waspada untuk Masyarakat, Cek 3 Hal Penting Sebelum Membeli Takjil

Di sisi lain, BBPOM Palembang juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dalam memilih dan membeli makanan, terutama di pasar-pasar Ramadan. Kepala BBPOM di Palembang, Yani Ardiyanti, melalui Dinkes Ogan Ilir, mengingatkan masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dan teliti.

Plt Kepala Dinkes OI, drg Suryadi Muchzal, merinci beberapa tips sederhana namun efektif yang dapat diterapkan masyarakat untuk memilih makanan yang aman:

  1. Perhatikan Warna dan Bau: Hindari membeli makanan dengan warna yang terlalu mencolok dan tidak alami, atau memiliki bau yang menyengat dan mencurigakan. Makanan yang aman umumnya memiliki warna dan aroma yang wajar.
  2. Perhatikan Kemasan: Jika membeli makanan kemasan, pastikan kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, dan mencantumkan informasi lengkap seperti nomor izin edar dari BPOM atau instansi terkait, serta tanggal kedaluwarsa produk.
  3. Belanja dari Penjual Terpercaya: Usahakan untuk membeli makanan dari penjual yang sudah dikenal atau memiliki reputasi baik, serta produk-produk yang sudah terverifikasi keamanannya oleh BPOM atau instansi terkait lainnya.

Suryadi menambahkan, kegiatan inspeksi pasar bedug ini merupakan bagian dari upaya intensifikasi pengawasan pangan selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. “Tujuan utama kami adalah untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Ogan Ilir, dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan aman dan sehat, serta terhindar dari risiko mengonsumsi pangan yang berbahaya bagi kesehatan,” pungkasnya.

Kepala BBPOM di Palembang, Yani Ardiyanti, juga mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan pangan. Jika menemukan produk makanan yang mencurigakan atau diduga mengandung bahan berbahaya, masyarakat diminta untuk segera melaporkan melalui kanal-kanal resmi BPOM atau layanan pengaduan konsumen yang tersedia. (apm)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.