Pemkab Muba 1000x250
Palembang

Wali Kota Palembang Ratu Dewa Luncurkan ‘Gerakan Camat Anti Mager’, Wajibkan Camat Rutin Jalan Kaki Deteksi Masalah

×

Wali Kota Palembang Ratu Dewa Luncurkan ‘Gerakan Camat Anti Mager’, Wajibkan Camat Rutin Jalan Kaki Deteksi Masalah

Sebarkan artikel ini

Inisiatif Tata Kelola Kota untuk Solusi Tercepat dan Keterlibatan Langsung, Ajak Camat, Lurah, RT, dan RW Bergerak Cepat Atasi Persoalan Lingkungan dan Infrastruktur, Jangan Tunggu Viral atau Instruksi dari Atas.

Wali Kota Palembang Ratu Dewa Luncurkan 'Gerakan Camat Anti Mager', Wajibkan Camat Rutin Jalan Kaki Deteksi Masalah
Wali Kota Palembang Ratu Dewa Luncurkan 'Gerakan Camat Anti Mager', Wajibkan Camat Rutin Jalan Kaki Deteksi Masalah. Foto: Dok. Sumeks.co

PALEMBANG, NUSALYPemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus berinovasi dalam meningkatkan tata kelola dan pelayanan publik demi menjawab persoalan kota dengan lebih cepat dan efektif. Mengukir babak baru dalam tata kelola kota dengan solusi tercepat dan keterlibatan langsung, Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, secara resmi menggulirkan Gerakan ‘Camat Anti Mager’ pada Selasa (13/5/2025) hari ini. Peluncuran gerakan ini dilaksanakan di Rumah Dinas Tasik, Palembang, dihadiri para camat se-Kota Palembang.

Wajib Berjalan Kaki dan Deteksi Masalah di Wilayah

Gerakan Camat Anti Mager ini, kata Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, tak lain merupakan bentuk upaya serius dari seluruh sumber daya di lingkungan Pemkot Palembang untuk memberikan angin perubahan secara cepat dalam pelayanan kepada masyarakat.

Karenanya, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang taktis, cepat, serta efisien. Gerakan ini bertujuan menciptakan pejabat Pemkot Palembang yang lebih aware atau peduli dengan kondisi aktual di wilayah masing-masing.

Inti dari Gerakan Camat Anti Mager adalah mewajibkan para camat untuk rutin melakukan patroli jalan kaki di daerah masing-masing.

Kewajiban ini harus dilaksanakan setidaknya sekali dalam seminggu. Tujuan utama dari kegiatan berjalan kaki ini adalah untuk mendeteksi langsung berbagai persoalan dan masalah yang ada di lapangan.

Jangan Tunggu Viral, Harus Bertindak Cepat

Dalam arahannya, Wali Kota Palembang Ratu Dewa secara khusus menekankan pentingnya temuan di lapangan ditindaklanjuti dengan cepat. Ia tidak ingin aparat menunggu hingga sebuah persoalan menjadi viral di media sosial barulah bergerak dan berbenah.

“Jangan viral dulu di sosial media, baru bergerak dan berbenah,” tegas Ratu Dewa, menunjukkan urgensi tindakan proaktif.

Wali Kota Ratu Dewa menegaskan bahwa setiap temuan di lapangan tidak boleh berhenti hanya pada laporan administrasi semata.

Pemerintah setempat, mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan dan RT/RW, harus segera bertindak untuk menyelesaikan masalah yang mereka temukan tanpa menunggu instruksi lebih lanjut dari atasan.

Pendekatan proaktif ini sangat dibutuhkan agar berbagai persoalan lingkungan dan infrastruktur di Palembang tidak luput dari perhatian pemerintah dan cepat teratasi.

Persoalan Lingkungan dan Infrastruktur Jadi Fokus Patroli

Program Gerakan Camat Anti Mager 2025 ini dimulai dari tingkat kecamatan, yang dianggap sebagai ujung tombak pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat. Fokus utama dari patroli jalan kaki ini adalah menyasar lokasi-lokasi yang rawan dan sering menjadi sumber keluhan warga.

Contoh persoalan yang menjadi target deteksi langsung oleh para camat antara lain adalah titik-titik banjir yang diakibatkan oleh saluran air yang tersumbat, seringkali gara-gara tumpukan sampah.

Selain itu, kondisi jalan-jalan yang rusak dan berlubang juga menjadi perhatian serius, karena jelas akan membahayakan keselamatan para warga dan pengemudi.

“Saya lihat di beberapa pojok kota, tumpukan sampah liar masih begitu banyak,” ujar Ratu Dewa. Menurutnya, tumpukan sampah liar ini selain menimbulkan penyakit, tentu juga akan merusak estetika wajah kota Palembang.

Membangun Budaya Responsif dari Tingkat Bawah

Gerakan Camat Anti Mager ini sejatinya merupakan wujud nyata dari upaya Ratu Dewa untuk merealisasikan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Palembang dalam menciptakan pemerintahan yang lebih responsif dan dekat dengan masyarakat.

Wali Kota berharap gerakan ini juga bisa mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan perangkat di tingkat paling bawah, seperti RT dan RW.

“Kalau kita sudah rajin turun, meninjau dan melihat fakta di lapangan, saya yakin para RT dan RW pun akan ikut berpartisipasi,” kata Ratu Dewa, menunjukkan keyakinannya bahwa keteladanan dari camat dan lurah akan memicu partisipasi warga.

Ia ingin budaya responsif ini terbentuk dari bawah. “Saya ini budaya responsif terbentuk dari bawah. Camat, lurah, RT—semua harus bergerak cepat menyelesaikan masalah yang mereka temukan, bukan hanya sekadar melapor. Dengan begitu, masyarakat akan merasakan pelayanan yang nyata dari pemerintah,” tegas Ratu Dewa, menggarisbawahi bahwa pelayanan nyata yang dirasakan warga adalah indikator keberhasilan gerakan ini.

Peluncuran Gerakan Camat Anti Mager oleh Wali Kota Palembang Ratu Dewa hari ini (Selasa 13/5) di Rumah Dinas Tasik bertujuan ciptakan tata kelola kota lebih cepat & terlibat langsung.

Wajibkan camat rutin jalan kaki (min 1x/minggu) deteksi masalah (banjir/drainase/sampah/jalan rusak). Ratu Dewa tekankan jangan tunggu viral/instruksi, Camat/Lurah/RT harus gerak cepat selesaikan masalah. Bangun budaya responsif dari bawah. Fokus patroli di lokasi rawan keluhan warga.

Poin Penting: Wali Kota Palembang Ratu Dewa luncurkan Gerakan Camat Anti Mager (13/5), wajibkan camat rutin jalan kaki (min 1x/minggu) deteksi masalah (lingkungan/infrastruktur rawan keluhan).

Ratu Dewa: jangan tunggu viral/instruksi, selesaikan masalah cepat, bangun budaya responsif dari bawah melibatkan Camat, Lurah, RT. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.