Banner Sumsel Maju untuk Semua
Sumsel Maju Terus untuk Semua

Inisiasi Gubernur Herman Deru, Ratusan Pelajar Sumsel Ikuti Retret Karakter Humanis-Edukasi

×

Inisiasi Gubernur Herman Deru, Ratusan Pelajar Sumsel Ikuti Retret Karakter Humanis-Edukasi

Sebarkan artikel ini

Program Komprehensif di Bumi Perkemahan Gandus Ini Gabungkan Pendekatan Preventif dan Kuratif, Siapkan Generasi Muda Tangguh Berintegritas sebagai Fondasi Menyongsong Bonus Demografi 2030-2040.

Inisiasi Gubernur Herman Deru, Ratusan Pelajar Sumsel Ikuti Retret Karakter Humanis-Edukasi
Inisiasi Gubernur Herman Deru, Ratusan Pelajar Sumsel Ikuti Retret Karakter Humanis-Edukasi. Foto: Dok. Istimewa

PALEMBANG, NUSALYPemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) melalui inisiasi Gubernur Dr. H. Herman Deru, kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Mulai Rabu besok (2/7), sebanyak 100 siswa pilihan dari berbagai SMA sederajat di seluruh Sumsel akan mengikuti program retret pelajar perdana yang berpusat di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang. Program ini dirancang sebagai pendekatan humanis dan edukatif untuk membentuk karakter generasi muda.

Kepastian dimulainya program ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Edward Candra, pada Minggu (29/6). Ia memastikan seluruh persiapan di Bumi Perkemahan Gandus, mulai dari fisik lokasi, perlengkapan siswa, hingga kesiapan para pelatih, telah rampung.

Edward Candra menjelaskan, retret ini merupakan perwujudan komitmen Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Cik Ujang dalam mencetak generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap menjadi pemimpin masa depan. “Gubernur dan wakil gubernur mendukung penuh pendekatan humanis dan edukatif ini sebagai alternatif solutif dalam menekan kenakalan remaja, serta membangun karakter sebagai fondasi peradaban Sumsel,” ujar Edward.

Solusi Sistematis Tekan Kenakalan Remaja dengan Pendekatan Preventif dan Kuratif

Program retret ini dilatarbelakangi oleh fenomena kenakalan remaja yang kian meningkat di berbagai daerah, seperti bullying, tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga geng motor. Gubernur Herman Deru melihat perlunya pendekatan yang tidak sekadar represif, melainkan pembinaan karakter menyeluruh yang menyentuh akar masalah, yaitu mentalitas, nilai hidup, dan arah masa depan remaja.

“Dalam retret nanti akan ada pembinaan bidang kepanduan, kepramukaan, dan sebagainya. Siswa-siswa yang perlu perlakuan khusus akan diberi pembinaan, dan mereka yang ikut ini harus dapat izin orang tua siswa,” terang Edward Candra.

Baca juga  Resmi Dibuka, Porprov Korpri 2025 Jadi Pemanasan Sumsel Jelang Tuan Rumah Pornas Korpri XVII

Keunikan program ini terletak pada pendekatannya yang terpadu:

  • Pendekatan Preventif: Ditujukan bagi siswa-siswa berprestasi. Melalui pembinaan karakter sejak dini, mereka diperkuat secara moral dan mental untuk tetap berada di jalur positif dan menjadi teladan.
  • Pendekatan Kuratif: Ditujukan bagi siswa yang telah terindikasi melakukan perilaku menyimpang. Program ini menjadi sarana rehabilitasi yang membina dengan empati dan struktur yang jelas, tanpa stigma.

Kedua kelompok siswa ini akan diperlakukan setara. Tujuan utamanya adalah menjadikan semua peserta pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia.

Program ini juga melibatkan kolaborasi lintas sektor yang kuat, mencakup Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Biro Kesra, Kepolisian, TNI, psikolog pendidikan, tokoh agama, kepala sekolah, guru BK, serta relawan karakter dan fasilitator pelatihan. Ini memastikan pembinaan yang holistik dan komprehensif.

Inklusif, Berkelanjutan, dan Siap Sambut Bonus Demografi

Edward Candra juga menegaskan bahwa program retret pelajar Sumsel ini memiliki kekhasan tersendiri dan tidak sama dengan program serupa di Jawa Barat. Retret “Laskar Satria Pandu” Sumsel ini menonjolkan dua pendekatan terpadu (preventif dan kuratif) yang dijalankan bersamaan. Selain itu, program ini bersifat inklusif, menyasar seluruh kabupaten/kota di Sumsel, tidak hanya zona tertentu.

“Siswa ini tidak kita bawa ke barak, kalau di Sumsel mereka masuk Bumi Perkemahan Gandus,” imbuh Edward, memperjelas suasana pembinaan yang kondusif.

Program ini rencananya akan digelar secara berkelanjutan, tidak hanya terbatas pada angkatan I tahun ini. Ini merupakan langkah strategis Pemprov Sumsel dalam menghadapi dan memanfaatkan bonus demografi pada periode 2030-2040. Para siswa yang telah menjalani retret ini nantinya akan menjadi “Laskar Satria Pandu,” agen perubahan yang diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam pembangunan karakter dan moralitas di Sumsel. ***