PALEMBANG, NUSALY — Di tengah gejolak ekonomi global dan dinamika geopolitik, kolaborasi antarnegara bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Namun, kerja sama ini tidak hanya terwujud melalui perjanjian politik, tetapi juga dari pertukaran ilmu pengetahuan yang solid. Di sebuah hotel di Palembang, para akademisi, peneliti, dan praktisi dari Indonesia dan Malaysia berkumpul untuk membuktikan hal itu.
Konferensi Internasional The 24th Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management and Accounting (MIICEMA), yang diselenggarakan oleh Sriwijaya Economics, Accounting and Business Conference (SEABC) dan MIICEMA, menjadi forum penting untuk membangun kerja sama serta masyarakat yang tangguh di antara dua negara serumpun ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, H. Edward Candra, menegaskan bahwa di balik diskusi akademis, acara ini memiliki misi yang lebih besar. “Selain sebagai ajang pertukaran ilmu dan riset, acara ini juga sangat penting untuk mempererat hubungan kedua negara di tengah dinamika geopolitik global,” ujar Sekda, menekankan peran strategis acara ini sebagai jembatan yang menghubungkan teori dan praktik.
Menuju Sumsel Mandiri Pangan dan Ekonomi Global
Dalam forum tersebut, Edward Candra tidak hanya hadir sebagai perwakilan, tetapi juga sebagai juru bicara kemajuan daerah. Ia memaparkan kondisi ekonomi Sumsel yang stabil dan inflasi yang terkendali, menunjukkan bahwa provinsi ini memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang. Lebih lanjut, ia memaparkan 12 program strategis “Sumsel Maju Terus Untuk Semua” yang secara langsung menyentuh kehidupan masyarakat.
Dua di antaranya, pembangunan Palembang New Port dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah provinsi berusaha menerjemahkan gagasan besar menjadi tindakan nyata. Palembang New Port bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan gerbang baru bagi produk lokal untuk menembus pasar internasional. Sementara itu, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan adalah sebuah ikhtiar kolektif untuk memastikan ketahanan pangan masyarakat, sebuah isu yang sangat relevan di tengah ketidakpastian global.
Kehadiran Sekda Sumsel dalam konferensi ini menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi tidak hanya berfokus pada pembangunan internal, tetapi juga aktif mencari masukan dan membangun sinergi di tingkat regional dan internasional. Acara ini dihadiri pula oleh Wakil Rektor II Unsri Prof.Dr. Bernadette Robian, M.Sc, Dekan Universiti Kabanggsaan Malaysia Prof.Dr. Mohd Azlan Shah Bin Zaidi, dan para pemangku kepentingan lainnya, menandakan keseriusan semua pihak untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan pembangunan nyata bagi kemaslahatan rakyat. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.