Mayoritas Warga Nahdliyin, Gubernur Herman Deru Minta NU Sumsel Jadi Perekat dan Garda Terdepan Pembangunan

PALEMBANG, NUSALY – Dengan lebih dari 67 persen warga Sumatera Selatan (Sumsel) yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU), Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara tegas menyerukan pentingnya menjaga persatuan umat dan memperkuat peran strategis organisasi ini di tengah masyarakat. Seruan tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Wilayah (PW) NU Sumsel periode 2025–2030 di Griya Agung Palembang, Selasa (1/7/2025). Acara berlangsung penuh khidmat dan dihadiri ratusan tokoh agama serta ulama dari berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menggarisbawahi kekuatan basis massa NU di Sumsel. “Data terbaru menyebut 67,20% masyarakat Sumsel adalah warga Nahdliyin. Ini bukan hanya angka, tapi juga amanah besar yang harus dijaga,” ujar Herman Deru.

Gubernur menekankan, dengan jumlah yang masif tersebut, NU tidak bisa lagi dipandang sebagai kelompok biasa. “NU sudah menjadi kekuatan utama dalam membentuk arah kehidupan sosial, politik, dan moral di Sumsel,” tegasnya, menegaskan posisi vital organisasi keagamaan ini dalam dinamika Bumi Sriwijaya.

Peran Sosial dan Pembangunan Daerah

Lebih lanjut, Gubernur Herman Deru mengimbau kepengurusan baru PWNU Sumsel untuk menjadikan organisasi sebagai perekat sosial lintas golongan. Ia berharap NU dapat tampil sebagai kekuatan yang terbuka, responsif, dan mampu merangkul seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya berfokus pada kegiatan keagamaan, Gubernur juga mengajak para pengurus untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah yang lebih luas.

“Pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi—semua ini adalah bagian dari dakwah sosial NU yang harus diperluas,” ujarnya, memberikan tantangan bagi NU untuk merambah sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan umat.

Menyambut baik harapan tersebut, Ketua PWNU Sumsel terpilih, KH Hendra Zainuddin, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat melalui sistem yang lebih terstruktur. Ia menjelaskan, NU Sumsel kini memiliki jaringan yang sangat luas dan kuat, meliputi 17 pengurus cabang, 241 Majelis Wakil Cabang (MWC), 1.494 ranting di tingkat desa, dan 103 anak ranting. “Ini jaringan besar yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat,” jelasnya, menyadari potensi besar yang dimiliki NU Sumsel.

KH Hendra juga menegaskan komitmen pihaknya untuk menghadirkan NU yang mampu menjawab kebutuhan zaman dan relevan dengan tantangan kontemporer. “Kami akan terus menyusun program yang berbasis data dan kebutuhan lapangan,” ungkapnya, menunjukkan pendekatan yang pragmatis dan berorientasi pada hasil.

Dihadiri Tokoh Nasional dan Semangat Baru

Acara pelantikan PWNU Sumsel ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, KH Ahmad Said Asrori, KH Amin Said Husni, dan H. Faisal Saimima. Kehadiran tokoh-tokoh sentral ini menambah bobot dan legitimasi acara, sekaligus menunjukkan dukungan PBNU terhadap kepengurusan baru di Sumsel.

Pelantikan ini menandai awal semangat baru dalam perjalanan NU Sumsel untuk menjadi pelayan umat yang lebih kuat, solid, profesional, dan semakin signifikan dalam berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan daerah Sumsel di masa mendatang. ***