Pionir Pangan Nasional, Kementan Apresiasi Inovasi Padi Apung dan Gerakan Mandiri Benih Sumsel

PALEMBANG, NUSALY — Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali membuktikan diri sebagai pionir dalam inovasi pertanian nasional. Dalam acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional X, Kementerian Pertanian (Kementan) secara khusus memberikan apresiasi tinggi atas langkah strategis yang telah dilakukan Sumsel dalam menciptakan terobosan-terobosan baru.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Yudi Sastro, yang mewakili Menteri Pertanian, menyoroti dua inovasi utama. Pertama adalah pengembangan teknologi budidaya “Padi Apung“ di lahan rawa, yang dinilai sebagai solusi cerdas untuk menjawab tantangan produksi pangan di wilayah khas rawa.

“Sumsel adalah provinsi yang berani menjadi pionir dalam mengembangkan teknologi pertanian baru. Padi apung ini akan menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Yudi.

Jawab Tantangan Ketersediaan Benih dan Swasembada Pangan

Selain padi apung, Yudi juga menyoroti peluncuran “Gerakan Sumsel Mandiri Benih“. Program yang diresmikan melalui penandatanganan kesepakatan antara Pemprov Sumsel dan produsen benih ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memastikan ketersediaan benih berkualitas secara berkelanjutan.

Menurutnya, Presiden Prabowo telah menetapkan target swasembada pangan yang semula empat tahun, dipercepat menjadi dua tahun, dan kini harus tercapai tahun ini juga. Dalam tugas berat ini, Sumsel telah menunjukkan capaian yang memuaskan.

“Sumsel adalah salah satu provinsi yang diberi target tinggi. Alhamdulillah capaian yang ditunjukkan sesuai dengan harapan nasional,” ungkap Yudi.

Apresiasi ini menegaskan peran Sumsel sebagai salah satu lumbung pangan utama di Indonesia.

Peran Petani, Penyuluh, dan Potensi Agrowisata

Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menambahkan bahwa inovasi yang dilakukan bukan hanya untuk produksi, tetapi juga memiliki potensi besar dikembangkan sebagai agrowisata. Hal ini akan menambah nilai ekonomi sekaligus memperkenalkan inovasi pertanian kepada masyarakat luas.

Ia menekankan pentingnya disiplin para petani dan peran penyuluh pertanian. “Teknologi sehebat apa pun tidak akan berhasil tanpa disiplin dan keterlibatan langsung petani,” tegas Herman Deru. Apresiasi Kementan ini sekaligus menjadi dorongan moral bagi Sumsel untuk terus memperluas inovasi pertanian. ***