Pemprov Sumsel 1000x250 Pemkab Muba 1000x250
Sumsel Maju Terus untuk Semua

Sumsel Makin Agresif Jadi Lumbung Pangan Nasional, Target Cetak Sawah 48 Ribu Hektare Dipatok

×

Sumsel Makin Agresif Jadi Lumbung Pangan Nasional, Target Cetak Sawah 48 Ribu Hektare Dipatok

Sebarkan artikel ini

Gubernur Herman Deru Optimistis Produksi Gabah Bakal Melonjak Dua Kali Lipat, Mampu Sumbang 600 Ribu Ton GKG per Tahun. Sinergi dengan TNI Dipercepat, Dorong Ketahanan Pangan di Tengah Kebijakan Anti-Impor Beras.

Sumsel Makin Agresif Jadi Lumbung Pangan Nasional, Target Cetak Sawah 48 Ribu Hektare Dipatok
Gubernur Sumsel, Herman Deru. Foto: Dok. Istimewa

PALEMBANG, NUSALYProvinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memantapkan langkahnya sebagai motor penggerak ketahanan pangan nasional. Gubernur Sumsel, Herman Deru, menyatakan optimismenya terhadap program cetak sawah baru yang ditargetkan mampu meningkatkan produksi gabah kering panen (GKP) hingga dua kali lipat. Ambisi ini kian menguat seiring kebijakan pemerintah pusat yang tidak lagi mengimpor beras, menempatkan Sumsel sebagai salah satu lumbung pangan strategis.

“Jika hasil panen bisa dua kali dari luas baku sawah yang dicetak, maka Sumsel bisa menyumbang lebih banyak untuk ketahanan pangan nasional. Ini bukan sesuatu yang muluk-muluk,” ujar Herman Deru, Kamis (19/6/2025). Pernyataan ini menegaskan keyakinan pemerintah provinsi terhadap potensi besar lahan pertanian di Sumsel.

Program cetak sawah tahun 2025 di Sumsel akan menyasar 9 kabupaten dengan total target 48.000 hektare. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi wilayah dengan alokasi terluas, mencapai 11.400 hektare, sementara Musi Rawas mendapatkan porsi terendah dengan 200 hektare. Kabupaten lainnya yang turut berkontribusi signifikan meliputi Ogan Komering Ulu (OKU) Timur (10.600 hektare), Ogan Ilir (10.600 hektare), Musi Banyuasin (Muba) (9.400 hektare), PALI (3.200 hektare), Muara Enim (1.764 hektare), Muratara (600 hektare), dan Empat Lawang (236 hektare).

Sinergi TNI dan Target Produksi Fantastis

Gubernur Herman Deru menyebut, dari total target 48.000 hektare, seluas 1.800 hektare lahan sudah siap digarap dan kontraknya telah ditandatangani bersama mitra pelaksana, yaitu jajaran TNI. Penandatanganan tersebut melibatkan Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Adri Koesdyanto bersama perwakilan Dinas Pertanian dari Muara Enim, OKU Timur, Musi Rawas, dan PALI. Sinergi ini diharapkan mempercepat eksekusi lapangan dan menjamin efektivitas program.

“Dengan bertambahnya luas baku sawah (LBS), produksi gabah kering giling (GKG) juga akan meningkat. Bukan hanya karena luasnya bertambah, tapi juga karena bisa panen dua kali,” tambah Herman Deru.

Ia memperkirakan, dari 48.000 hektare lahan yang dicetak, akan dihasilkan sekitar 300 ribu ton GKG jika panen dilakukan satu kali. Angka ini diproyeksikan melonjak menjadi 600 ribu ton GKG jika panen bisa dilakukan dua kali setahun. Untuk mencapai target ambisius ini, Gubernur meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak cepat dan memastikan program berjalan maksimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pranomo, menjelaskan bahwa dari alokasi 48.000 hektare, sekitar 23.800 hektare masih menunggu kontrak dan telah direlokasi oleh pemerintah pusat.

Bambang juga memerinci kriteria lokasi cetak sawah, antara lain kawasan dengan luas lebih dari 50 hektare dalam satu tata kelola air, memiliki status kepemilikan tanah yang jelas, bukan kawasan hutan atau lahan sengketa, serta berada di wilayah budidaya sesuai tata ruang. Kriteria ketat ini bertujuan memastikan efisiensi dan keberlanjutan program cetak sawah.

Program cetak sawah ini merupakan langkah konkret Sumsel dalam mendukung visi ketahanan pangan nasional, sekaligus menjadi jawaban atas tantangan swasembada beras di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.