Sumsel Maju Terus untuk Semua

Visi Kepemimpinan Herman Deru, Mendorong Penurunan Kemiskinan Satu Digit Muba sebagai Model Sumsel

×

Visi Kepemimpinan Herman Deru, Mendorong Penurunan Kemiskinan Satu Digit Muba sebagai Model Sumsel

Sebarkan artikel ini
Visi Kepemimpinan Herman Deru, Mendorong Penurunan Kemiskinan Satu Digit Muba sebagai Model Sumsel
Visi Kepemimpinan Herman Deru, Mendorong Penurunan Kemiskinan Satu Digit Muba sebagai Model Sumsel. Foto: Dok. BHP Pemprov Sumsel

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menekankan pentingnya penurunan kemiskinan satu digit Muba bukan sekadar statistik lokal, melainkan cerminan dari keberhasilan tata kelola pemerintahan yang dapat direplikasi di tingkat provinsi. Capaian Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang berhasil menembus ambang batas 10%, turun dari 12,88% pada tahun 2024 menjadi 9,97% pada tahun 2025, menjadi sorotan utama dalam agenda pembangunan SDM dan kesejahteraan di Sumatera Selatan.

Dukungan dan apresiasi Gubernur Herman Deru, yang disampaikan saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Hari Jadi ke-69 Kabupaten Muba pada Senin (29/9/2025), menegaskan bahwa sinergi antara kebijakan pemerintah provinsi dan implementasi inovatif di daerah adalah kunci akselerasi kesejahteraan. Herman Deru memuji prestasi ini sebagai pencapaian bersejarah yang belum pernah terjadi selama 69 tahun berdirinya kabupaten tersebut, menandai Muba sebagai tolok ukur regional.


Konteks Makro dan Kepemimpinan yang Menginspirasi

Di tengah tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi, tingkat kemiskinan nasional masih membutuhkan perhatian serius, dengan pergerakan angka yang berada di rentang 9-10 persen. Keberhasilan Muba melampaui rata-rata ini memberikan studi kasus penting mengenai efektivitas kebijakan di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Gubernur Herman Deru senantiasa mengingatkan para kepala daerah bahwa kepemimpinan adalah amanah yang wajib bermanfaat bagi masyarakat. “Sebagai pemimpin kita wajib menjadi pemimpin yang hadir disenangi, dan ketika tidak hadir, dirindukan,” tegasnya.

Filosofi kepemimpinan yang berorientasi pada dampak nyata (impact-driven leadership) inilah yang menjadi latar belakang apresiasi terhadap Bupati Muba, H. M. Toha Tohet, S.H., dan jajarannya. Penguatan birokrasi, termasuk pelantikan 10.100 PPPK dengan anggaran signifikan Rp357 miliar, adalah langkah konkret Pemkab Muba yang diapresiasi oleh Gubernur HD sebagai fondasi bagi peningkatan layanan publik yang akhirnya berujung pada penurunan kemiskinan satu digit Muba.

Baca juga  Strategi Herman Deru dan Koalisi Besar Menuju Pilgub Sumsel 2024

Strategi Inovatif Muba yang Didukung Provinsi

Prestasi penurunan kemiskinan satu digit Muba didukung oleh implementasi program kerja yang fokus pada peningkatan kualitas hidup. Bupati Toha Tohet memaparkan bahwa delapan dari 22 program prioritas telah terealisasi. Program seperti layanan Akte, KK, dan KTP gratis yang diantar langsung ke rumah warga menunjukkan reformasi birokrasi yang pro-rakyat miskin.

Inovasi layanan ini secara signifikan mengurangi hambatan (biaya transportasi dan waktu tempuh) yang sering kali dialami masyarakat miskin saat mengakses hak-hak dasar. Akses legal yang mudah dan gratis adalah prasyarat untuk mendapatkan bantuan sosial, sekolah, atau layanan kesehatan formal, sehingga intervensi ini memiliki daya ungkit yang besar dalam mengentaskan kemiskinan struktural. Herman Deru memandang inovasi semacam ini sebagai contoh bagaimana pemerintah daerah dapat memaksimalkan potensi fiskal dan administratif untuk kemakmuran rakyat.

Namun, di balik statistik yang memuaskan ini, Muba menghadapi tantangan struktural yang memerlukan dukungan provinsi: Angka Putus Sekolah (APS) yang tinggi. Bupati Toha mengungkapkan bahwa 15.625 anak atau 69,82% tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Angka ini merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan penurunan kemiskinan satu digit Muba di masa depan. Gubernur HD dan Pemprov Sumsel kini memiliki pekerjaan rumah untuk merumuskan kebijakan intervensi pendidikan yang lebih kuat, memastikan prestasi hari ini tidak tergerus oleh kualitas SDM yang rendah di masa depan.


Prospek Masa Depan: Pembangunan Holistik dan Peran Gubernur Sumsel

Selain dukungan kebijakan sosial, Herman Deru juga menyoroti peran pembangunan infrastruktur dan soft infrastructure melalui olahraga. Momentum penyelenggaraan Porprov XV Sumsel 2025 di Muba, yang melibatkan 34 cabang olahraga, dianggap sebagai peluang emas untuk memperkuat ekonomi daerah dan menjaga citra positif Muba. Ini adalah strategi pembangunan holistik: mengatasi kemiskinan melalui layanan dasar dan sekaligus memajukan ekonomi lokal melalui event-based tourism.

Visi kepemimpinan Herman Deru adalah memastikan bahwa semua daerah di Sumsel tidak hanya berprestasi secara individual, tetapi juga terintegrasi dalam agenda pembangunan provinsi yang lebih besar. Dengan menyoroti penurunan kemiskinan satu digit Muba, Gubernur HD memberikan validasi dan panggung bagi keberhasilan daerah, sekaligus menantang kabupaten/kota lain untuk melakukan introspeksi dan inovasi yang sama. Ke depan, keberhasilan Muba harus menjadi inspirasi, dan solusi untuk mengatasi tantangan APS harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten, demi menjaga kesinambungan SDM unggul Sumsel. ***