Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel 728x250

Pemkab Muba 1000x250

PT Sampoerna Agro Tbk
Sumatera Selatan

Wagub Sumsel Dorong Bank Sumsel Babel Perbanyak Kucurkan Kredit Modal Bagi UMKM

×

Wagub Sumsel Dorong Bank Sumsel Babel Perbanyak Kucurkan Kredit Modal Bagi UMKM

Share this article

Apresiasi Kinerja Keuangan BSB yang Positif, Cik Ujang Tekankan Peran Bank Daerah dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan dan Akses Modal Usaha Kecil.

Wagub Sumsel Dorong Bank Sumsel Babel Perbanyak Kucurkan Kredit Modal Bagi UMKM
Wagub Sumsel Dorong Bank Sumsel Babel Perbanyak Kucurkan Kredit Modal Bagi UMKM. Foto: Dok. Humas Pemprov Sumsel

Palembang, NUSALYWakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel), H Cik Ujang, mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Sumsel Babel (BSB) untuk meningkatkan peran aktifnya dalam menggerakkan sektor riil di tengah masyarakat.

Wagub secara khusus berharap agar BSB dapat terus dan memperbanyak pengucuran bantuan modal usaha berupa kredit bagi masyarakat kecil, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

sidomuncul

Dorongan tersebut disampaikan oleh Wagub Cik Ujang saat menerima audiensi jajaran manajemen BSB, yang dipimpin oleh Komisaris Independen BSB, Noversa, beserta para Direksi BSB.

Pertemuan penting antara perwakilan pemerintah provinsi selaku pemegang saham dan jajaran pengelola bank daerah ini berlangsung di ruang rapat Gubernur Sumatera Selatan pada hari ini, Selasa (22/4/2025).

Dalam arahannya kepada jajaran BSB, Wagub Cik Ujang menekankan pentingnya peran BSB sebagai bank milik daerah untuk tidak hanya fokus pada bisnis korporasi atau segmen besar, tetapi juga memberikan perhatian lebih pada sektor usaha kecil.

“Alangkah baiknya dan ini menjadi harapan besar kami, jika BSB mau lebih proaktif lagi dalam memberikan kredit atau bantuan modal usaha kepada masyarakat kecil, khususnya bagi pelaku UMKM seperti pedagang bakso, pedagang kecil di pasar tradisional, maupun UMKM lainnya yang membutuhkan dukungan permodalan,” harap Cik Ujang, memberikan contoh konkret pelaku usaha yang perlu dibantu.

Dukungan Pemprov dan Pengenalan BUMD

Menurut Wagub Cik Ujang, sebagai salah satu pemilik saham terbesar di BSB (bersama dengan pemerintah provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan pemerintah kabupaten/kota di kedua provinsi), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel akan terus berupaya memberikan dukungan penuh demi kemajuan dan pertumbuhan positif bank milik daerah ini.

Cik Ujang yang baru saja dua bulan menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumsel (dilantik pada Februari 2025) mengaku saat ini masih dalam tahap penyesuaian dengan tugas barunya dan berupaya lebih dekat mengenal jajaran direksi serta kondisi berbagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Sumsel, salah satunya adalah BSB.

“Saya juga masih dalam tahap penyesuaian dalam kapasitas saya sebagai Wakil Gubernur, dan saya sedang mendalami kinerja BUMD-BUMD kita,” ujarnya.

Dalam proses pengenalan ini, Wagub mendapatkan informasi mengenai kondisi BUMD di Sumsel. “Yang saya ketahui ada enam BUMD yang kondisinya sehat di Sumatera Selatan saat ini,” ungkapnya, tanpa merinci keenam BUMD tersebut, namun menyiratkan bahwa BSB termasuk salah satunya.

Ia juga mencermati struktur kepemimpinan di BSB. “Dan di BSB ternyata masih ada dua posisi Komisaris yang kosong, ini juga menjadi catatan bagi kami,” tambahnya, menunjukkan perhatian terhadap kelengkapan organ pengawas bank.

Presentasi Kinerja BSB: Aset dan Laba Tumbuh Positif

Pada kesempatan yang sama, jajaran Direksi BSB turut memaparkan capaian kinerja keuangan bank daerah tersebut. Direktur Bisnis BSB, Suroso Jailani, merinci kinerja positif yang berhasil dicapai BSB selama periode tahun 2024.

Suroso Jailani menyampaikan bahwa secara keseluruhan, aset dan laba bersih BSB mengalami pertumbuhan yang cukup baik secara year on year (dibandingkan tahun sebelumnya).

Pertumbuhan gabungan aset dan laba tercatat sebesar 4,79 persen. Ia menyebutkan, dari sisi laba, target yang ditetapkan untuk tahun 2024 adalah sebesar Rp5 triliun, dan BSB berhasil mencatatkan laba kurang lebih di angka Rp4,81 triliun.

“Memang masih ada sedikit di bawah target, namun capaian ini sangat baik,” katanya.

Sementara itu, dari sisi aset, BSB juga mencatatkan pertumbuhan positif. Total aset BSB pada akhir tahun 2024 atau awal 2025 mencapai sekitar Rp38,7 triliun. Pertumbuhan aset ini tercatat sebesar 2,57 persen dibandingkan periode sebelumnya.

“Dari sisi aset, BSB mengalami pertumbuhan 2,57 persen, tumbuh dari target Rp38,7 triliun,” ujar Suroso Jailani.

Suroso Jailani menegaskan bahwa secara umum, kinerja keuangan BSB pada tahun 2024 dapat dikatakan “sangat baik”.

Ia mengakui memang masih ada beberapa target operasional atau keuangan yang belum tercapai sepenuhnya, namun hal-hal tersebut akan menjadi fokus utama perbaikan dan peningkatan kinerja BSB di tahun 2025 ini.

Ia juga menambahkan informasi mengenai tingkat kesehatan bank berdasarkan data bulan Desember (kemungkinan Desember 2024).

“Pada bulan Desember, posisi BSB masih menunjukkan komposisi 2, yang dalam penilaian tingkat kesehatan bank mengindikasikan bahwa BSB tumbuh dengan sehat dan mampu menjalankan seluruh aktivitas operasional serta memenuhi seluruh kewajiban keuangannya dengan baik,” jelas Suroso Jailani.

Melihat struktur pendanaan BSB di tahun 2025, Suroso Jailani merinci komposisi sumber dana.

“Pada tahun 2025, pertumbuhan aset dari komposisi pihak ketiga, yaitu yang berasal dari dana masyarakat seperti tabungan dan deposito, berada di angka 77 persen. Sementara itu, angka ketergantungan bank terhadap dana yang bersumber dari pemerintah (penempatan dana Pemda, dll) berada di angka 22 persen,” jelasnya, menunjukkan bahwa sebagian besar pendanaan BSB berasal dari dana masyarakat.

Ia juga menyampaikan bahwa kinerja BSB pada triwulan 1 (Januari-Maret) 2025 masih berada di jalur yang tepat (on track) sesuai dengan target yang ditetapkan.

Penguatan Peran BSB untuk Ekonomi Kerakyatan

Dorongan dari Wakil Gubernur Sumsel agar BSB lebih banyak mengucurkan kredit untuk UMKM sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyediakan lapangan kerja, dan berkontribusi signifikan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB). Akses permodalan seringkali menjadi kendala utama bagi UMKM untuk berkembang.

Sebagai bank milik daerah yang operasionalnya melayani masyarakat di Sumsel dan Babel, BSB memiliki posisi strategis untuk menjangkau dan mendukung UMKM lokal. Skema kredit usaha rakyat (KUR) maupun produk kredit mikro dan kecil lainnya dari BSB sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha kecil untuk mengembangkan skala usaha mereka, meningkatkan produksi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Pemprov Sumsel dan BSB untuk menyelaraskan program dan kebijakan dalam mendukung pembangunan ekonomi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, dengan menjadikan UMKM sebagai salah satu prioritas utama penerima manfaat.

Komunikasi yang baik antara pemegang saham dan manajemen bank diharapkan dapat menghasilkan kebijakan perkreditan yang lebih pro-UMKM, namun tetap dengan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko perbankan.

Kinerja BSB yang sehat, seperti yang dipaparkan oleh Direksi, menjadi modal penting untuk dapat merealisasikan harapan Wakil Gubernur dalam meningkatkan porsi kredit bagi sektor usaha mikro dan kecil di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.