Peristiwa

Menjaga Solidaritas dan Marwah Profesi Wartawan di Sumatera Selatan

×

Menjaga Solidaritas dan Marwah Profesi Wartawan di Sumatera Selatan

Sebarkan artikel ini

Para pengurus dan mantan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Sumatera Selatan menggelar diskusi informal untuk membedah perkembangan dunia jurnalistik kontemporer. Pertemuan ini menjadi ruang refleksi untuk menjaga integritas profesi di tengah tantangan digitalisasi media.

Menjaga Solidaritas dan Marwah Profesi Wartawan di Sumatera Selatan
Pengurus dan mantan pengurus DPW SWI Sumsel gelar diskusi santai bahas perkembangan jurnalistik. (Dok. Nusaly.com)

PALEMBANG, NUSALY — Di tengah hiruk-pikuk arus informasi digital yang semakin kompleks, konsistensi dalam menjaga etika profesi dan jalinan silaturahmi antar-praktisi media menjadi hal yang krusial. Hal tersebut tercermin dalam pertemuan informal yang digelar oleh jajaran pengurus dan mantan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Sumatera Selatan (Sumsel) di Palembang, Rabu (17/12/2025).

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat tersebut bukan sekadar agenda temu kangen, melainkan menjadi wadah diskusi ringan mengenai situasi dan perkembangan terkini seputar dunia jurnalistik. Para peserta saling berbagi pandangan mengenai tantangan profesi wartawan saat ini, mulai dari persoalan kompetensi hingga peran media dalam menjaga independensi di tingkat daerah.

Dialog Lintas Generasi

Meskipun bersifat informal dan tanpa agenda organisasi resmi, diskusi ini memberikan ruang bagi para pengurus aktif untuk mendengar masukan dari para pendahulu yang pernah menakhodai organisasi. Pertukaran pengalaman ini dinilai penting untuk memperkuat fondasi keorganisasian serta memperluas perspektif dalam menghadapi dinamika lapangan yang terus berubah.

Kekuatan utama dari pertemuan ini terletak pada keterbukaan komunikasi. Dengan melepas atribut formal, setiap individu dapat menyampaikan kegelisahan maupun harapan terhadap masa depan jurnalisme di Sumatera Selatan secara lebih jujur dan mendalam. Fokus utama pembicaraan tetap berpijak pada upaya menjaga marwah wartawan agar tetap profesional dan mematuhi kode etik yang berlaku.

Komunikasi sebagai Fondasi Organisasi

Komunikasi sebagai Fondasi Organisasi
Komunikasi sebagai Fondasi Organisasi

Dalam pertemuan kecil tersebut, ditekankan bahwa menjaga jalur komunikasi antar-sesama praktisi media—baik yang masih menjabat maupun yang sudah purna tugas—adalah investasi sosial bagi profesi. Solidaritas yang terbangun diharapkan tidak hanya berhenti di meja diskusi, tetapi tercermin dalam kolaborasi yang sehat di lapangan.

Baca juga  SWI OKI Bukber Anak Yatim, OKI Pulp & Paper Bantu Ratusan Buku Panduan Juz Amma

“Pertemuan ini bertujuan untuk saling berbagi pandangan dan mendengar masukan. Kami ingin memastikan komunikasi tetap terjaga tanpa harus dibatasi oleh agenda-agenda formal organisasi,” ujar Haryono, salah satu partisipan dalam diskusi tersebut.

Melalui forum-forum kecil seperti ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif untuk terus meningkatkan kualitas karya jurnalistik. Di tengah tantangan disinformasi, wartawan dituntut untuk tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi penjaga kebenaran yang dapat dipercaya oleh publik. Pertemuan di Palembang ini menjadi pengingat bahwa di balik pena dan kamera, terdapat tanggung jawab moral dan ikatan persaudaraan yang harus terus dirawat.

(dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.