Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DPRD Sumsel 728x250
OKI MandiraRegional

Temuan Lumpur dan Gas Misterius di Desa Buluh Cawang OKI: Menciptakan Ketegangan dan Harapan Baru

×

Temuan Lumpur dan Gas Misterius di Desa Buluh Cawang OKI: Menciptakan Ketegangan dan Harapan Baru

Share this article
Warga menunjukkan kobaran api dari gas yang keluar saat gali sumur. Foto : nisa/sumateraekspres.id

Kayu Agung – Desa Buluh Cawang, di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menjadi pusat perhatian setelah sebuah sumur bor mengungkap peristiwa yang tak terduga.

Yuni, pemilik sumur, dan pekerja bernama Bayumi, menemukan semburan lumpur dan bau gas yang sangat menyengat saat proses penggalian.

Kejadian ini terjadi pada Jumat, 14 Juli, ketika sumur baru mencapai kedalaman delapan meter.

Sumur bor tersebut sebenarnya dibuat oleh Yuni untuk memenuhi kebutuhan air dalam usaha membangun pabrik tahu.

Dalam upaya mengatasi keterbatasan pasokan air PDAM, Yuni memutuskan untuk menggali sumur bor sendiri.

Namun, temuan gas yang terkuras dari sumur tersebut membuatnya khawatir akan masa depan usahanya.

Setelah menerima laporan mengenai temuan ini, pihak berwenang segera mengambil tindakan.

Polres OKI, Polsek Kayuagung, Camat Kayuagung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Kepala Desa terlibat dalam penanganan kejadian ini.

Tempat penggalian sumur bor ditutup sementara menggunakan police line karena khawatir jumlah gas yang ditemukan semakin bertambah.

Fauzi, adik Yuni, menyaksikan temuan gas pertama kali saat melakukan penyedotan air.

Ia melihat lumpur setinggi satu meter keluar dari pipa penyedotan dan warga pun menghidupkannya dengan korek api.

Kabar mengenai temuan gas ini menarik perhatian banyak warga, sehingga TKP (Tempat Kejadian Peristiwa) diberi garis polisi agar warga tidak mendekatinya.

Kades Buluh Cawang, Syafrudin, mengonfirmasi kejadian tersebut dan melaporkannya kepada pihak berwenang seperti Camat Kayuagung, Polsek Kayuagung, dan DLH OKI untuk penyelidikan lebih lanjut.

Syafrudin berharap jika temuan ini benar dan signifikan, dapat membawa perubahan positif pada perekonomian masyarakat setempat.

Namun, perlunya penelitian lanjutan dari dinas terkait untuk mengkonfirmasi temuan ini diingatkan.

Kapolsek Kayuagung, Iptu Sudiarto, dan Kasat Binmas, Iptu Dedy Kurnia, menjelaskan langkah-langkah yang diambil setelah kejadian ini terjadi.

Mereka akan memasang spanduk larangan di lokasi tersebut untuk mencegah aktivitas yang berbahaya.

Selain itu, mereka juga akan melaporkan kejadian ini dan bekerja sama dengan Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel untuk penyelidikan lebih lanjut.

Warga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi dan menahan sementara penggalian sumur bor serta pembangunan pabrik tahu sampai hasil penelitian lebih lanjut diperoleh.

Kejadian ini menjadi perhatian besar bagi seluruh masyarakat setempat karena potensi dampaknya yang signifikan pada masa depan daerah tersebut.***