Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DPRD Sumsel 728x250
NusaHealth

Daging Kambing atau Sapi? Panduan Lengkap untuk Penderita Hipertensi Menikmati Idul Adha

×

Daging Kambing atau Sapi? Panduan Lengkap untuk Penderita Hipertensi Menikmati Idul Adha

Share this article
Daging Kambing atau Sapi? Panduan Lengkap untuk Penderita Hipertensi Menikmati Idul Adha
Daging Kambing atau Sapi? Panduan Lengkap untuk Penderita Hipertensi Menikmati Idul Adha

Jakarta, Nusaly.com – Idul Adha, momen penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, identik dengan tradisi berkurban dan menikmati hidangan daging, terutama daging kambing dan sapi. Namun, bagi sebagian orang, khususnya mereka yang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi, menikmati hidangan lezat ini seringkali diiringi dengan kekhawatiran. Apakah benar daging kambing dan sapi harus dihindari sepenuhnya oleh penderita hipertensi? Atau adakah cara aman untuk menikmatinya?

Mari kita kupas tuntas fakta dan mitos seputar konsumsi daging merah ini, serta bagaimana penderita hipertensi dapat merayakan Idul Adha tanpa rasa khawatir akan dampaknya pada kesehatan.

Menguak Mitos Daging Kambing: Apakah Benar Berbahaya bagi Penderita Hipertensi?

Mitos yang beredar di masyarakat seringkali menyebutkan bahwa daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Namun, penelitian dari United States Department of Agriculture (USDA) justru menunjukkan bahwa kandungan kolesterol, lemak total, protein, dan kalori daging kambing lebih rendah dibandingkan ayam, sapi, dan domba.

Per 85 gram, daging kambing mengandung 63,8 mg kolesterol, sementara daging sapi mengandung 73,1 mg. Dalam 100 gram, daging kambing mengandung 16,6 gram protein dan 9,2 gram lemak, sementara daging sapi mengandung 18,8 gram protein dan 14 gram lemak.

Lantas, dari mana mitos ini berasal? Mungkin karena cara pengolahan daging kambing yang seringkali menggunakan banyak minyak dan santan, yang memang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Namun, daging kambing itu sendiri bukanlah penyebab langsung dari tekanan darah tinggi.

Daging Sapi: Tidak Selalu Pilihan yang Lebih Baik

Meskipun daging sapi sering dianggap lebih aman bagi penderita hipertensi dibandingkan daging kambing, bukan berarti bisa dikonsumsi tanpa batas. Faktanya, kedua jenis daging ini sama-sama termasuk dalam kategori daging merah yang jika dikonsumsi berlebihan, dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kanker usus.

Kolesterol, Lemak Jenuh, dan Natrium: Musuh Utama Penderita Hipertensi

Baik daging kambing maupun sapi mengandung kolesterol dan lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, yang pada gilirannya dapat memperparah kondisi hipertensi.

Selain itu, kandungan natrium dalam daging juga perlu diperhatikan. Natrium dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga penting untuk membatasi asupan garam dan makanan olahan yang tinggi natrium, termasuk daging yang diolah dengan banyak garam.

Nikmati Daging Kambing dan Sapi dengan Aman: Tips dan Trik untuk Penderita Hipertensi

Kabar baiknya, penderita hipertensi tidak perlu sepenuhnya menghindari daging kambing atau sapi. Dengan memilih potongan daging yang tepat, mengolahnya dengan cara yang sehat, dan membatasi porsinya, Anda tetap bisa menikmati kelezatan hidangan Idul Adha tanpa khawatir akan dampak negatifnya pada kesehatan.

Tips Mengolah Daging Kambing dan Sapi yang Sehat:

  1. Pilih Potongan Rendah Lemak: Pilih bagian daging tanpa lemak atau dengan lapisan lemak tipis, seperti daging has dalam atau daging paha.
  2. Hindari Produk Olahan: Bakso, sosis, dan produk olahan lainnya mengandung banyak lemak dan garam, sehingga sebaiknya dihindari.
  3. Batasi Garam dan Minyak: Gunakan garam dan minyak secukupnya saat memasak. Sebagai alternatif, gunakan rempah-rempah alami untuk menambah cita rasa.
  4. Kontrol Porsi: Konsumsi daging tidak lebih dari 100 gram per sajian.
  5. Variasikan dengan Sayur: Lengkapi hidangan dengan sayuran yang dapat membantu menyerap kolesterol dan memberikan nutrisi tambahan.

Tips Khusus untuk Daging Kambing:

  • Pilih Daging Kambing Muda: Daging kambing muda cenderung lebih rendah lemak.
  • Rebus atau Panggang: Hindari menggoreng daging kambing, karena akan meningkatkan kandungan lemaknya.
  • Buang Lemak yang Terlihat: Sebelum memasak, buang lemak yang terlihat pada daging.
  • Marinasi dengan Rempah: Marinasi daging kambing dengan rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, dan kunyit untuk mengurangi bau prengus dan meningkatkan cita rasa.

Resep Sehat Olahan Daging Kambing dan Sapi untuk Penderita Hipertensi

  • Sate Kambing/Sapi Tanpa Lemak: Potong daging menjadi dadu kecil, tusuk dengan tusukan sate, dan panggang tanpa minyak. Sajikan dengan bumbu kacang rendah garam dan lalapan.
  • Sop Kambing/Sapi Bening: Rebus daging dengan rempah-rempah seperti jahe, serai, dan daun salam. Tambahkan sayuran seperti wortel, kentang, dan buncis.
  • Gulai Kambing/Sapi Tanpa Santan: Gunakan susu rendah lemak sebagai pengganti santan. Tambahkan rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, dan daun jeruk.
  • Rendang Kambing/Sapi Rendah Garam: Gunakan santan encer dan kurangi jumlah garam yang digunakan. Masak daging hingga empuk dan bumbu meresap.
  • Tumis Daging Kambing/Sapi dengan Sayuran: Tumis daging dengan sedikit minyak dan tambahkan berbagai macam sayuran seperti brokoli, paprika, dan jamur.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Sebelum mengonsumsi daging kambing atau sapi, terutama dalam jumlah besar, penderita hipertensi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran yang lebih spesifik mengenai batasan konsumsi daging yang aman sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Idul Adha adalah momen untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, penderita hipertensi tetap dapat menikmati hidangan daging kambing dan sapi tanpa khawatir akan dampak negatifnya pada kesehatan. Ingatlah untuk selalu mengonsumsi makanan secara seimbang, perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan menjaga gaya hidup sehat.

Selamat merayakan Idul Adha!

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.