Kayuagung, Nusaly.com – Kasus penyakit cacar air saat ini sedang meningkat, khususnya di kalangan anak-anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyampaikan bahwa mereka sedang memproses penerbitan Surat Edaran (SE) untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini.
Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster (VZV). Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak.
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air adalah penyakit infeksi yang ditandai dengan munculnya ruam gatal berwarna merah yang disertai dengan lepuhan kecil berisi cairan. Ruam tersebut biasanya muncul di seluruh tubuh, termasuk wajah.
Penyakit ini umumnya hanya diderita sekali seumur hidup. Namun, bukan berarti kita dapat mengabaikan penyakit ini. Kewaspadaan dan pencegahan tetap perlu dilakukan, terutama bagi mereka yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi.
Penyebab Cacar Air
Penyebab utama cacar air adalah virus Varicella Zoster (VZV) yang sangat menular. Virus ini menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Selain itu, kontak langsung dengan cairan dari ruam cacar air juga dapat menularkan penyakit ini.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena cacar air adalah:
- Belum pernah mendapatkan vaksin cacar air.
- Belum pernah terkena cacar air sebelumnya.
- Bekerja atau beraktivitas di tempat umum yang ramai.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Bayi yang lahir dari ibu yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar air.
Gejala Cacar Air
Gejala cacar air biasanya muncul dalam waktu 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus Varicella. Gejala awal cacar air mirip dengan gejala flu, seperti demam, pilek, lesu, dan kehilangan nafsu makan.
Setelah itu, akan muncul ruam merah yang gatal di kulit. Ruam ini biasanya dimulai dari perut, punggung, atau wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Ruam cacar air akan berkembang melalui beberapa tahap:
- Bintik merah: Awalnya, ruam berupa bintik merah yang gatal.
- Lepuhan: Bintik merah kemudian berkembang menjadi lepuhan kecil berisi cairan.
- Krusta: Lepuhan akan pecah dan mengering, membentuk keropeng atau krusta.
Proses ini biasanya berlangsung selama 14 hari hingga ruam hilang seluruhnya.
Penanganan Cacar Air
Umumnya, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Penanganan di rumah biasanya cukup untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala cacar air antara lain:
- Perbanyak minum air putih dan konsumsi makanan yang sehat.
- Hindari menggaru ruam untuk mencegah infeksi.
- Mandi dengan air hangat dan tepuk-tepuk badan dengan handuk hingga kering.
- Gunakan losion calamine untuk mengurangi rasa gatal.
- Kompres ruam dengan air dingin.
- Istirahat yang cukup dan hindari kontak dengan orang lain.
Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat antivirus, seperti asiklovir, untuk mempercepat penyembuhan.
Pencegahan Cacar Air
Cara paling efektif untuk mencegah cacar air adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi cacar air dapat diberikan pada anak-anak dan orang dewasa.
Selain vaksinasi, pencegahan cacar air juga dapat dilakukan dengan cara:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Menghindari kontak dengan penderita cacar air.
- Mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam gatal di kulit. Cacar air dapat dicegah dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan diri. Jika terkena cacar air, penanganan di rumah biasanya cukup untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.