Headline

Aksi Damai Ojol di Palembang, Ratusan Driver Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Rekan Mereka

Massa yang tergabung dalam DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumsel. Aksi yang diawali dengan doa bersama ini berjalan tertib, fokus pada tuntutan keadilan dan hukuman maksimal bagi oknum Brimob yang terlibat.

Aksi Damai Ojol di Palembang, Ratusan Driver Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Rekan Mereka
Aksi Damai Ojol di Palembang, Ratusan Driver Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Rekan Mereka. Foto: Dok. Detik.com

PALEMBANG, NUSALY – Janji akan menggelar aksi damai ditepati. Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Sumatera Selatan berkumpul di depan Mapolda Sumsel pada Sabtu (30/8/2025) untuk menyampaikan duka dan tuntutan. Aksi ini merupakan respons atas insiden tragis yang menimpa rekan mereka, Affan Kurniawan, yang meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta.

Massa yang tergabung dalam DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan tiba di lokasi sekitar pukul 09.23 WIB, menggunakan sepeda motor. Mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan aksi duka solidaritas dan bendera Merah Putih, menandakan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian yang sah sebagai warga negara. Terlihat juga pihak kepolisian berjaga ketat untuk mengamankan jalannya kegiatan.

Aksi diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Raino. Doa tersebut tidak hanya untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, tetapi juga untuk memohon agar seluruh rangkaian aksi damai ini berjalan dengan lancar dan aman.

Penolakan Keras Terhadap Aksi Anarkis

Dalam orasinya, Ketua DPD ADO Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan, menekankan pentingnya menjaga ketertiban. Ia secara tegas menginstruksikan massa agar tidak melakukan aksi anarkis atau balas dendam.

“Tidak boleh ada aksi balas dendam, tidak boleh anarkis. Kami meminta (massa aksi) tidak boleh anarkis. Kalau ada yang anarkis, kami perintahkan untuk pihak kepolisian menangkapnya,” katanya, menegaskan komitmen ADO untuk berunjuk rasa secara damai dan beradab.

Asrul menjelaskan, agenda aksi ini berfokus pada dua hal utama: menyampaikan duka cita dan simpati atas meninggalnya Affan Kurniawan, serta mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden tragis yang terjadi.

Tuntutan Keadilan dan Transparansi

Dalam aksi damai tersebut, mereka menyampaikan tiga poin tuntutan kepada Kepolisian Republik Indonesia:

  1. Pengungkapan Kasus Transparan: ADO Sumsel meminta agar pengungkapan kasus dilakukan secara terbuka dan tidak ada upaya penutupan atau perlindungan terhadap oknum anggota Brimob yang terlibat.
  2. Hukuman Maksimal: Mereka menuntut agar para pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang kepolisian yang berlaku, menunjukkan keinginan agar keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.
  3. Bantuan untuk Keluarga Korban: Massa meminta kepada Kapolri untuk memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada keluarga korban.

Asrul menambahkan, setelah aksi damai selesai, pihaknya akan melanjutkan perjuangan dengan menggelar penggalangan dana di delapan titik lampu merah di Palembang untuk membantu keluarga almarhum Affan. Ini menunjukkan bahwa solidaritas komunitas ojol tidak hanya berhenti pada aksi protes, tetapi juga diwujudkan melalui tindakan nyata. (emen)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version