Headline

Polda Sumsel Siap Siaga Hadapi Puncak Kemarau: Tanpa Toleransi Bagi Pembakar Hutan, Patroli Diperketat!

Antisipasi Karhutla, Karo OPS Polda Sumsel Kombes Pol M. Anis Prasetyo tegaskan komitmen penegakan hukum. Sinergi lintas sektor diperkuat, masyarakat diimbau proaktif, menyusul peringatan dari BNPB dan BMKG.

Polda Sumsel Siap Siaga Hadapi Puncak Kemarau: Tanpa Toleransi Bagi Pembakar Hutan, Patroli Diperketat!
Polda Sumsel Siap Siaga Hadapi Puncak Kemarau: Tanpa Toleransi Bagi Pembakar Hutan, Patroli Diperketat!. Foto: Dok. Polda Sumsel

PALEMBANG, NUSALY – Menghadapi potensi lonjakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akibat puncak musim kemarau, Polda Sumsel bersama jajaran Forkopimda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait langsung mengambil langkah tegas. Komitmen untuk tidak memberi toleransi bagi para pelaku pembakaran hutan liar ditegaskan dalam Rapat Virtual Penanganan Karhutla Nasional yang digelar Senin (28/7/2025).

Dipimpin langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, rapat virtual ini diikuti oleh Karo OPS Polda Sumsel Kombes Pol M. Anis Prasetyo, SIK, MSi, didampingi Wadansatbrimob AKBP Khairu Nasruddin, SIK, MH, dari Ruang Rapat Roops Polda Sumsel, Palembang.

“Kami siap secara personel maupun taktis di lapangan. Patroli terpadu diperkuat, peran masyarakat digalakkan, dan satgas desa siaga penuh di wilayah rawan. Tidak ada kompromi bagi pelaku pembakaran liar,” tegas Karo OPS Anis Prasetyo usai mengikuti kegiatan yang melibatkan Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan unsur TNI-Polri secara nasional.

Peringatan Puncak Kemarau dan Strategi Pusat-Daerah

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam arahannya menekankan bahwa pengendalian Karhutla kini menunjukkan progres signifikan berkat kolaborasi lintas sektor. Namun, ia mendesak daerah-daerah rawan untuk segera menetapkan status siaga darurat sebagai langkah antisipasi. “Kita harus tanggap. Koordinasi pusat dan daerah harus lebih solid. Penegakan hukum, edukasi publik, dan respons cepat jadi kunci,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengungkapkan bahwa intervensi seperti water bombing, pengerahan satgas darat, dan operasi modifikasi cuaca (OMC) telah digencarkan di wilayah prioritas seperti Sumsel, Riau, dan Jambi. “Respons harus berbasis prediksi. Status siaga darurat jangan ditunda agar aksi lapangan bisa langsung bergerak,” tegas Suharyanto, mengingat potensi puncak kemarau diperkirakan terjadi pada awal Agustus 2025 di delapan provinsi rawan, termasuk Sumatera Selatan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati turut memperingatkan tentang dinamika cuaca ekstrem yang bisa memicu titik api secara cepat. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan data hotspot dan prediksi cuaca secara akurat dalam pengambilan keputusan dan penetapan langkah penanganan.

Komitmen All Out Polda Sumsel Melindungi Lingkungan

Menanggapi berbagai arahan tersebut, Polda Sumsel memastikan akan terus berkoordinasi erat dengan TNI dan instansi terkait lainnya untuk menghadapi tantangan kemarau panjang ini. Beberapa perwakilan PJU Polda Sumsel yang turut hadir dalam rapat virtual diantaranya Kasubdit Tipiter AKBP Ahmad Budi Martono, SIK, MH, AKBP Andriko Bagus, AKBP Indra Jaya, dan AKBP Arief Wibowo, menunjukkan keseriusan jajaran. Rapat ini juga diikuti seluruh Polres di jajaran Polda Sumsel secara virtual.

“Pencegahan jauh lebih efektif dan murah dibanding pemadaman. Kami akan all out berkolaborasi instansi lainnya melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” tutup Kombes Pol M. Anis Prasetyo, menegaskan komitmen penuh Polda Sumsel dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla. (emen)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version