Headline

RAT Memanas, Tabungan Petani Sawit Rp 14,4 Miliar Raib, KUD Marga Mulya di Ambang Krisis Kepercayaan

×

RAT Memanas, Tabungan Petani Sawit Rp 14,4 Miliar Raib, KUD Marga Mulya di Ambang Krisis Kepercayaan

Share this article
RAT Memanas, Tabungan Petani Sawit Rp 14,4 Miliar Raib, KUD Marga Mulya di Ambang Krisis Kepercayaan
RAT Memanas, Tabungan Petani Sawit Rp 14,4 Miliar Raib, KUD Marga Mulya di Ambang Krisis Kepercayaan

MESUJI OKI, NUSALY – Suasana di halaman kantor KUD Marga Mulya, Desa Makarti Mulya, mencekam. Ratusan petani sawit berhimpun, bukan untuk merayakan hasil panen, melainkan menuntut keadilan. Tabungan mereka, yang dikumpulkan susah payah sejak Juli 2010, lenyap bak ditelan bumi.

Mimpi Peremajaan Kebun yang Pupus

RAT yang seharusnya menjadi forum pertanggungjawaban pengurus, justru berubah menjadi ajang luapan emosi. Bapak Pardi, salah satu anggota KUD, tak kuasa menahan air mata. “Kami sudah tidak percaya lagi pada pengurus,” ujarnya getir, suaranya bergetar. “Mereka hanya memberikan janji-janji kosong. Kami ingin uang kami kembali!”

Di sudut lain, seorang Ibu menyeka air matanya. “Tabungan itu harapan saya untuk masa depan anak-anak saya,” ratapnya pilu. “Sekarang, bagaimana nasib mereka?”

Misteri Selisih Rp 14,4 Miliar

Angka Rp 14,4 miliar bukan jumlah yang kecil bagi petani sawit di Mesuji. Itu adalah akumulasi tabungan mereka selama bertahun-tahun, hasil pemotongan gaji yang seharusnya menjadi dana peremajaan kebun sawit. Namun, hasil audit neraca keuangan periode 2019-2021 mengungkap kenyataan pahit: uang itu raib.

Ketidakjelasan dari pengurus KUD semakin memperkeruh suasana. “Mereka bilang akan dicari, tapi hingga sekarang tidak ada penjelasan yang jelas,” keluh seorang anggota KUD yang enggan disebutkan namanya. “Kami tidak percaya lagi pada mereka.”

Upaya Mencari Keadilan

Ini bukan kali pertama anggota KUD Marga Mulya berusaha mencari keadilan. Mereka pernah melaporkan kasus ini ke Kejaksaan, namun terkendala kurangnya bukti. Audit eksternal yang akhirnya dilakukan pada Juli 2024 mengungkap selisih yang fantastis, namun belum mengungkap siapa yang bertanggung jawab.

Langkah Hukum, Harapan Terakhir

Di tengah keputusasaan, anggota KUD sepakat menempuh jalur hukum. Bapak Kuncoro, salah satu anggota yang ditunjuk, akan melaporkan hasil audit ke Polres OKI. “Ini adalah langkah terakhir kami,” ujarnya tegas. “Kami berharap polisi bisa mengungkap kebenaran dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.”

NUSALY akan terus mengawal kasus ini, menggali informasi lebih dalam, dan memastikan suara petani sawit di KUD Marga Mulya didengar. Kami akan mengikuti perkembangan proses hukum, mewawancarai pihak-pihak terkait, dan mengungkap fakta-fakta baru di balik misteri hilangnya tabungan petani sawit.

Apakah ada indikasi korupsi, kolusi, atau nepotisme? Siapa yang bertanggung jawab? Bagaimana nasib tabungan petani sawit? Akankah keadilan ditegakkan? Pertanyaan-pertanyaan ini menggelayut di udara, sementara petani sawit di Mesuji terus berjuang mencari keadilan.

Kasus hilangnya tabungan petani sawit di KUD Marga Mulya adalah potret buram pengelolaan koperasi di Indonesia. Ketidaktransparansian, dugaan penyelewengan, dan lambannya proses hukum membuat petani kecil semakin terjepit. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya pengawasan yang ketat terhadap koperasi, agar lembaga yang seharusnya mensejahterakan anggota tidak justru menjadi sumber penderitaan. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.