KAYUAGUNG, NUSALY — Setelah teka-teki penyebab keracunan massal yang menimpa 80 siswa di Ogan Komering Ilir (OKI) terpecahkan, kini fokus bergeser dari diagnosis masalah ke pencarian solusinya. Menanggapi hasil uji BBPOM yang mengonfirmasi adanya kontaminasi bakteri E. coli pada menu soto ayam dan tahu krispi, Satgas program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten OKI segera mengambil langkah nyata. Mereka akan turun tangan langsung untuk menginvestigasi dapur yang menjadi sumber masalah.
Ketua Satgas MBG OKI, H M Lubis SKM MKes, menegaskan bahwa timnya akan segera mengecek lokasi dapur SPPG (Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Desa Menang Raya. “Kita telusuri mulai dari hulu ke hilir sehingga dapat diketahui penyebabnya. Di mana memang setiap tahapan untuk MBG ini harus bersih,” tegasnya.
Penyelidikan Menyeluruh Demi Keamanan Komunitas
Langkah ini adalah respons langsung terhadap kekhawatiran yang dirasakan oleh komunitas, terutama para orang tua siswa. Investigasi ini akan menjadi titik kritis untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak akan terulang. Penelusuran akan mencakup seluruh proses, dari sumber bahan baku hingga cara penyajian.
Lubis menambahkan, masalah higienitas menjadi prioritas utama. Bahkan, sejak insiden keracunan itu terjadi, dapur SPPG di desa tersebut telah dihentikan sementara operasionalnya. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen untuk memperbaiki seluruh rantai manajemen dan distribusi.
Masyarakat menantikan hasil penyelidikan ini sebagai bukti bahwa pemerintah serius dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan anak-anak mereka. Penyelidikan yang terbuka dan menyeluruh adalah cara terbaik untuk memulihkan kepercayaan yang sempat terkoyak oleh insiden tragis ini. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.