Ogan Komering Ilir, NUSALY – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menyikapi kondisi ini, Polres OKI telah menyiapkan serangkaian strategi khusus untuk mengantisipasi dan menangani potensi karhutla di wilayah hukumnya.
Curah Hujan Menurun, Lahan Gambut Mengering
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, SIK, mengungkapkan bahwa curah hujan di OKI mulai berkurang, menyebabkan lahan gambut mengalami penyusutan air yang signifikan. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya karhutla, sehingga perlu langkah-langkah antisipasi yang lebih intensif.
Sosialisasi dan Pendekatan Persuasif
Polres OKI tidak tinggal diam menghadapi ancaman karhutla. Berbagai upaya telah dilakukan sejak jauh hari, mulai dari sosialisasi melalui media sosial, grup WhatsApp, hingga pendekatan langsung kepada masyarakat.
“Kami terus mengingatkan masyarakat bahwa membakar lahan dan kebun dengan sengaja adalah tindakan pidana yang akan berhadapan dengan hukum. Ancaman hukumannya tinggi, maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar,” tegas Kapolres, Jumat (23/8).
Apresiasi untuk Perangkat Desa dan Kecamatan
Meskipun curah hujan masih tergolong cukup di OKI, Polres tetap menjalankan upaya preventif dan preemtif. Kapolres mengapresiasi perangkat desa dan kecamatan yang telah menunjukkan kepedulian terhadap potensi karhutla.
“Kami bersyukur masih sering turun hujan dengan intensitas sedang. Namun, kami tetap waspada. Saya sangat mengapresiasi perangkat desa dan kecamatan yang telah aktif memberikan informasi jika ada titik api,” ujar AKBP Hendrawan.
Sinergi dan Kolaborasi
Polres OKI juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanganan karhutla.
“Kami bahu-membahu saling memberikan informasi apabila ada titik api. Perangkat desa, kecamatan, Koramil, Polsek, hingga Manggala Agni harus bergerak cepat untuk memadamkan api. Karhutla 90 persen terjadi karena ulah manusia, makanya kerjasama semua pihak sangat penting,” jelas Kapolres.
Empat Prinsip Pemadaman Api
Dalam proses pemadaman api, Polres OKI mengedepankan empat prinsip utama:
- Cepat: Informasi mengenai titik api harus segera ditindaklanjuti, baik dari patroli udara, aplikasi Stop Karhutla, maupun laporan masyarakat.
- Kuat: Pemadaman api membutuhkan kekuatan dan sinergi dari semua pihak, termasuk perangkat desa, MPA, kecamatan, Polsek, Koramil, dan Manggala Agni.
- Sabar: Menghadapi api membutuhkan kesabaran dan ketabahan. Api kecil bisa menjadi teman, tapi api besar adalah musuh yang harus dilawan dengan penuh kehati-hatian.
- Padam: Pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi. Jangan sampai ada sumber api lain yang berpotensi memicu kebakaran kembali.
Polres OKI telah menunjukkan kesiapan dan komitmennya dalam menghadapi ancaman karhutla. Dengan strategi yang matang, sinergi lintas sektor, dan prinsip pemadaman yang jelas, diharapkan karhutla di OKI dapat dicegah dan ditangani dengan efektif. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan kebun secara sembarangan, serta aktif melaporkan jika menemukan titik api. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.