Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak
Headline

Curah Hujan Tinggi, 1.321 Hektare Sawah di OKI Terancam Gagal Tanam

×

Curah Hujan Tinggi, 1.321 Hektare Sawah di OKI Terancam Gagal Tanam

Sebarkan artikel ini

Banjir akibat luapan sungai di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merendam lebih dari 1.321 hektare sawah dan 265 hektare persemaian di Kecamatan Lempuing. Genangan air yang bertahan mengancam kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah dan menuntut respons cepat pemerintah daerah dalam penyediaan benih pengganti.

Curah Hujan Tinggi, 1.321 Hektare Sawah di OKI Terancam Gagal Tanam
Genangan air merendam 1.321 hektare sawah dan 265 hektare area persemaian setelah curah hujan tinggi memicu luapan sungai sejak awal pekan. (Dok. Istimewa)

OKI, NUSALY — Ancaman gagal tanam dan gagal panen menghantui petani di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menyusul meluasnya bencana banjir. Data terbaru menunjukkan genangan air merendam 1.321 hektare sawah dan 265 hektare area persemaian setelah curah hujan tinggi memicu luapan sungai sejak awal pekan.

Linda, seorang sumber yang memantau kondisi di lapangan, menyatakan kerugian ekonomi potensial akibat bencana ini sangat besar. Berdasarkan laporan dari Koordinator Penyuluh setempat, Cecep, estimasi potensi kerugian per hektare lahan sawah yang terendam mencapai 6 ton gabah.

Jika dikalkulasikan dengan harga gabah saat ini, yang berada di kisaran Rp6.500 per kilogram, total potensi kerugian petani dapat mencapai nominal yang signifikan.

“Potensi kerugian mencapai 6 ton gabah per hektare. Jika dikalikan dengan harga gabah Rp6.500 per kilogram, jumlah kerugiannya sangat besar bagi kelompok tani setempat,” ujar Linda, Rabu (10/12/2025).

Lahan Baru Tanam Paling Terdampak

Berdasarkan data lapangan, banjir melanda enam desa, dengan sebagian besar tanaman padi berada pada usia yang sangat rentan, yaitu rata-rata 1 hingga 12 hari setelah tanam (HST).

Desa Tugu Mulyo menjadi wilayah terdampak terluas dengan 450 hektare sawah terendam, disusul Tugu Jaya (350 ha), Tugu Agung (300 ha), Bumi Agung (101 ha), Mekar Jaya (70 ha), dan Tulung Harapan (50 ha).

Kerusakan yang tidak kalah mengkhawatirkan juga terjadi pada area persemaian seluas 265 hektare yang tersebar di tiga desa. Persemaian adalah tahap awal penting sebelum penanaman. Wilayah terparah berada di Tebing Suluh seluas 215 hektare (dengan umur 10 hari setelah semai/HSS), diikuti Sindang Sari dan Cahya Maju yang masing-masing seluas 25 hektare.

Baca juga  Angin Segar HPP Gabah di OKU Timur, Panen Raya Nasional Jadi Perhatian Presiden

“Laporan masuk sejak kemarin. Sebagian besar adalah tanaman baru tanam dan persemaian. Jika air bertahan lebih lama, kerusakan tidak terhindarkan,” tandas Linda.

Pemerintah Kabupaten OKI, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, diharapkan dapat segera menyiapkan mekanisme bantuan penggantian benih untuk meringankan beban petani jika lahan pertanian padi mereka dipastikan mengalami gagal tanam. Langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan produksi pangan lokal di tengah anomali cuaca.

(dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.