KabarNusa

Erick Thohir Dorong Pemangkasan BUMN, Perkuat Sinergi dengan Swasta

Erick Thohir Dorong Pemangkasan BUMN, Perkuat Sinergi dengan Swasta
Erick Thohir Dorong Pemangkasan BUMN, Perkuat Sinergi dengan Swasta. Foto: Dok. PSSI.

Jakarta, NUSALY.COMMenteri BUMN Erick Thohir kembali menegaskan pentingnya transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Salah satu langkah strategis yang akan diambil adalah memangkas jumlah BUMN dari yang semula lebih dari 100 perusahaan menjadi hanya 30. Menurutnya, upaya ini tidak sekadar mengurangi jumlah, tetapi juga memastikan agar BUMN lebih profesional dan mampu berkolaborasi dengan sektor swasta.

“Saat ini jumlah BUMN terlalu banyak, dan hal ini tidak efisien. Kita perlu memangkasnya hingga tersisa 30 agar lebih terfokus dan kinerjanya bisa lebih optimal,” ujar Erick dalam keterangan pers di Kementerian BUMN, Senin (21/10/2024).

Erick menambahkan, pemangkasan ini diharapkan bisa menciptakan sinergi yang lebih kuat antara BUMN dan sektor swasta, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami ingin BUMN menjadi lebih terbuka dan siap bekerja sama dengan swasta serta UMKM untuk mendorong perekonomian,” tambahnya.

Efisiensi dan Fokus

Erick menjelaskan bahwa langkah pemangkasan ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan fokus dalam menjalankan peran strategis BUMN. Menurutnya, selama ini banyak perusahaan BUMN yang tersebar di berbagai sektor dengan kinerja yang belum optimal. Dengan pengurangan jumlah, diharapkan setiap perusahaan bisa lebih terarah dalam menjalankan fungsi utamanya.

“Ini bukan soal angka semata, tapi soal bagaimana kita bisa mengelola perusahaan dengan lebih baik. Kita perlu BUMN yang lebih kompetitif, profesional, dan memiliki tanggung jawab besar dalam menggerakkan ekonomi,” kata Erick.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa pengurangan jumlah BUMN ini akan diikuti dengan peningkatan kapasitas manajemen dan tata kelola perusahaan. Ia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas harus menjadi pilar utama dalam pengelolaan BUMN ke depan.

Kolaborasi dengan Swasta dan UMKM

Selain efisiensi, Erick Thohir juga mendorong peningkatan kolaborasi antara BUMN dengan sektor swasta dan UMKM. Menurutnya, kerjasama ini menjadi kunci penting dalam mencapai keberlanjutan pembangunan ekonomi. Ia menilai, sektor swasta harus dilibatkan lebih banyak dalam proyek-proyek besar yang melibatkan BUMN.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan swasta adalah bagian dari strategi kita agar BUMN bisa lebih efektif dalam menjalankan fungsinya. Hal ini juga akan membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk ikut serta dalam rantai pasok dan proyek-proyek besar,” jelasnya.

Erick berharap, sinergi ini bisa menciptakan keseimbangan pasar, di mana BUMN, swasta, dan UMKM bisa saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain. “Yang paling penting adalah memastikan ada ruang bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Mereka adalah tulang punggung ekonomi kita,” ujarnya.

Mendorong Wirausaha dan Inovasi

Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir juga menyoroti rendahnya jumlah entrepreneur di Indonesia. Menurutnya, jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Untuk itu, BUMN diharapkan bisa berperan lebih besar dalam menciptakan ekosistem yang mendukung lahirnya lebih banyak wirausaha.

“Saat ini, hanya 3,4 persen dari populasi Indonesia yang menjadi wirausahawan. Kita butuh ekosistem yang lebih mendukung, dan BUMN harus bisa menjadi fasilitator bagi UMKM dan start-up untuk berkembang,” ujarnya.

Erick menekankan pentingnya inovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia berharap BUMN bisa lebih aktif dalam mendukung transformasi digital dan menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung inovasi di berbagai sektor.

Fokus pada Swasembada Pangan dan Energi Terbarukan

Di luar transformasi BUMN, Erick juga menekankan peran BUMN dalam memastikan swasembada pangan dan pengembangan energi terbarukan. Ia menyebutkan, BUMN seperti Pupuk Indonesia dan Pertamina harus berada di garis depan dalam upaya menciptakan ketahanan pangan dan energi bagi Indonesia.

“Kita harus memastikan bahwa sektor pertanian kita mendapatkan dukungan penuh dari BUMN. Ketersediaan pupuk dan dukungan logistik menjadi hal penting dalam mencapai swasembada pangan,” ujar Erick.

Selain itu, investasi dalam sektor energi terbarukan juga menjadi prioritas, terutama dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Erick menilai, program hilirisasi yang sedang berjalan sejalan dengan visi untuk memperkuat energi bersih dan keberlanjutan di masa depan.

Transformasi BUMN yang didorong Erick Thohir mencerminkan visi besar untuk menciptakan efisiensi dan sinergi yang lebih kuat dengan sektor swasta dan UMKM. Dengan memangkas jumlah BUMN menjadi 30, Erick berharap BUMN bisa lebih profesional, transparan, dan kompetitif.

Pada saat yang sama, ia juga mendorong peran BUMN dalam mendukung swasembada pangan, energi terbarukan, serta pengembangan wirausaha di Indonesia. Sinergi dengan sektor swasta dan UMKM dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional dan menciptakan keseimbangan pasar yang sehat. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version