Palembang, Nusaly.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menyampaikan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM), bukan sumber daya alam (SDA), merupakan kunci utama dalam menghadapi bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal tersebut disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Pemberdayaan SDM 2024 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Palembang, Jumat (1/11/2024).
“SDM adalah kunci penting, asalkan terdidik dan terlatih,” ujar Tito. “Kita tahu bahwa Indonesia kaya akan SDA, mulai dari bentang alamnya, negara kepulauan, dan sebagainya. Kita harapkan bonus demografi (2045) nanti bukan menjadi bencana demografi karena generasi kita tidak terdidik dan sehat.”
Indonesia Emas 2045: Proyeksi dan Tantangan
Tito menyampaikan bahwa banyak lembaga internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia terbesar ke-4 atau ke-5 pada tahun 2045. Proyeksi tersebut didasarkan pada perkembangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
“Proyeksi lembaga internasional pada 2040 Indonesia akan berada di posisi Jepang, Rusia, Jerman, Italia, Prancis,” kata Tito. “China akan menjadi nomor satu, India kedua, Amerika Serikat ketiga, dan seterusnya.”
Meskipun optimistis, Tito mengingatkan bahwa proyeksi tersebut bukanlah jaminan. “Kita harus bekerja keras dan cerdas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Pentingnya Investasi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Mendagri meminta para kepala daerah untuk tidak melepaskan fokus anggaran pada bidang kesehatan dan pendidikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing daerah. Anggaran yang diperuntukkan untuk kedua bidang tersebut harus tepat sasaran, efektif, dan efisien.
“Saya minta kepala daerah tidak lepas dari program kesehatan dan pendidikan di APBD,” katanya. “Harus betul-betul tepat sasaran, efektif, dan efisien untuk menciptakan anak muda dan tenaga kerja yang unggul.”
Tito mencontohkan Singapura yang tidak memiliki SDA tetapi mampu menjadi negara maju karena memiliki SDM yang baik. “Jadi, berkaca dari Singapura, suatu negara atau daerah bukan maju karena SDA-nya, tetapi karena SDM-nya,” ujarnya.
Transformasi China dan Pelajaran bagi Indonesia
Tito juga menyebut China sebagai contoh negara yang berhasil melakukan transformasi dalam waktu relatif singkat. “Pada tahun 1998, saat saya kunjungan ke sana, China masih banyak rumah kumuh, negara dengan ekonomi lemah, masih banyak yang memakai sepeda, banyak sampah, dan sebagainya,” kenang Tito.
“Namun, 26 tahun kemudian, China menjadi negara besar, bahkan menjadi ancaman bagi negara lain dan diprediksi melampaui Amerika Serikat,” tambahnya.
Tito menegaskan bahwa Indonesia dapat belajar dari keberhasilan China dalam meningkatkan kualitas SDM. “Investasi di bidang pendidikan dan kesehatan merupakan kunci utama bagi Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan,” pungkasnya.
Pengembangan SDM dan Bonus Demografi
Bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar daripada jumlah penduduk usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045.
Bonus demografi dapat menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi juga dapat menjadi bencana demografi yang ditandai dengan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.
Oleh karena itu, pengembangan SDM menjadi sangat penting dalam menghadapi bonus demografi. Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keterampilan tenaga kerja agar dapat bersaing di era global.
Mendagri Tito Karnavian menekankan bahwa kualitas SDM merupakan kunci utama dalam menghadapi bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Investasi di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi sangat penting untuk menciptakan generasi muda dan tenaga kerja yang unggul. Pemerintah dan seluruh komponen bangsa perlu bekerja sama untuk mengembangkan SDM yang berkualitas dan memanfaatkan bonus demografi sebagai peluang emas bagi kemajuan Indonesia. (desta)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.