Pemprov Sumsel 1000x250 Pemkab Muba 1000x250
Kriminal

Tragis, Pjs Kepala Desa di OKU Timur Tewas Ditembak Anak Kandung Sendiri

×

Tragis, Pjs Kepala Desa di OKU Timur Tewas Ditembak Anak Kandung Sendiri

Sebarkan artikel ini

Peristiwa Berdarah Diduga Dipicu Cekcok Terjadi di Rumah Korban di Belitang II Kemarin Siang, Korban Meninggal dalam Perjalanan ke Rumah Sakit Setelah Ditembak di Paha, Pelaku Telah Diamankan Polisi.

Tragis, Pjs Kepala Desa di OKU Timur Tewas Ditembak Anak Kandung Sendiri
Tragis, Pjs Kepala Desa di OKU Timur Tewas Ditembak Anak Kandung Sendiri. Foto: Dok. Polres OKU Timur

OKU Timur, NUSALY — Sebuah peristiwa tragis yang menggemparkan terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Seorang wanita yang juga merupakan pejabat sementara di tingkat desa dilaporkan tewas akibat luka tembak yang dilepaskan oleh anak kandungnya sendiri.

Insiden memilukan ini diduga dipicu oleh perselisihan atau cekcok yang terjadi di antara ibu dan anak tersebut. Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian setempat.

Peristiwa berdarah yang merenggut nyawa korban tersebut terjadi pada hari Kamis, 24 April 2025, kemarin, sekitar pukul 13.30 WIB. Lokasi kejadian berada di rumah korban di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Suasana damai di desa tersebut sontak berubah menjadi duka setelah insiden penembakan ini terjadi di tengah hari.

Korban yang meninggal dunia dalam peristiwa tragis ini diketahui bernama Hely Febriyanti. Beliau adalah seorang wanita berusia 50 tahun. Korban Hely Febriyanti juga menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Bangun Rejo.

Jabatan ini diemban untuk menjalankan roda pemerintahan desa sementara waktu. Sementara itu, pelaku penembakan yang tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri teridentifikasi bernama Gusmadi Wiranata. Pelaku adalah seorang pria berusia 23 tahun dan merupakan anak kandung dari korban Hely Febriyanti.

Tragedi di Rumah Penjabat Kepala Desa

Informasi awal yang diterima mengenai latar belakang terjadinya peristiwa tragis ini menyebutkan adanya cekcok atau perselisihan antara korban dan pelaku sebelum penembakan terjadi.

Ibu dan anak tersebut dilaporkan terlibat adu argumen atau pertengkaran di dalam rumah mereka sendiri di Desa Bangun Rejo. Meskipun materi sumber tidak merinci topik cekcok yang terjadi, perselisihan dalam rumah tangga dapat memicu emosi yang memuncak dan berujung pada tindakan kekerasan jika tidak dapat diselesaikan dengan baik.

Situasi cekcok tersebut dilaporkan tidak berlangsung lama sebelum pelaku mengambil tindakan fatal. Tak berselang lama setelah pertengkaran terjadi, pelaku Gusmadi Wiranata dilaporkan mengambil senjata api.

Mengambil senjata api, pelaku Gusmadi Wiranata kemudian mengarahkannya ke korban, ibu kandungnya sendiri. Pelaku dilaporkan menembak korban di bagian paha kanan. Tembakan tersebut membuat korban Hely Febriyanti jatuh bersimbah darah di lokasi kejadian, menandakan adanya pendarahan masif akibat luka tembak.

Kronologi Penembakan dan Upaya Pertolongan Medis

Setelah korban Hely Febriyanti jatuh tak berdaya akibat luka tembak di pahanya, pihak keluarga atau warga sekitar segera berupaya memberikan pertolongan pertama dan membawa korban untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Purwodadi, fasilitas kesehatan terdekat di wilayah Kecamatan Belitang II. Di Puskesmas, tim medis memberikan penanganan awal, namun tampaknya kondisi korban sangat kritis akibat pendarahan hebat yang dialaminya.

Melihat kondisi korban yang kian memburuk dan kritis, pihak Puskesmas Purwodadi memutuskan untuk segera merujuk korban ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

Korban Hely Febriyanti kemudian dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di RS Charitas. Rujukan ini mengindikasikan bahwa luka yang dialami korban memerlukan tindakan medis intensif yang hanya dapat diberikan di rumah sakit rujukan.

Namun, takdir berkata lain. Meskipun telah diupayakan penanganan awal di Puskesmas dan segera dirujuk ke rumah sakit, korban Hely Febriyanti meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Charitas.

Pendarahan yang hebat akibat luka tembak di paha kanannya tidak dapat diatasi, menyebabkan korban menghembuskan napas terakhir sebelum sempat tiba di rumah sakit rujukan untuk mendapatkan perawatan yang lebih canggih. Kematian korban dalam perjalanan ini menunjukkan betapa parahnya luka yang disebabkan oleh tembakan tersebut.

Pelaku Telah Diamankan, Polisi Lakukan Penyidikan Mendalam

Peristiwa penembakan yang berujung pada kematian Penjabat Sementara Kepala Desa oleh anak kandungnya sendiri ini segera dilaporkan kepada pihak kepolisian. Aparat dari Kepolisian Sektor (Polsek) Belitang II, yang bertanggung jawab atas wilayah hukum Kecamatan Belitang II, langsung turun tangan untuk menangani kasus tragis ini.

Kapolsek Belitang II, AKP Johan Syafri, membenarkan terjadinya peristiwa penembakan tersebut. Beliau mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dan sedang melakukan langkah-langkah investigasi awal di lokasi kejadian.

“Ya benar kejadian tersebut,” kata Kapolsek saat dimintai keterangan oleh wartawan pada hari ini, Jumat, 25 April 2025.

Beliau menambahkan bahwa tim kepolisian sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (olah TKP) secara menyeluruh untuk mengumpulkan bukti-bukti fisik yang terkait dengan penembakan, seperti selongsong peluru, jejak darah, dan kondisi di sekitar lokasi penembakan di rumah korban.

Selain itu, polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi lain yang mungkin mengetahui atau melihat peristiwa tersebut.

AKP Johan Syafri juga menginformasikan mengenai status pelaku penembakan, Gusmadi Wiranata. Pihak kepolisian berhasil mengamankan pelaku tidak lama setelah kejadian.

Menurut Kapolsek, pelaku penembakan telah diamankan untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, pelaku Gusmadi Wiranata telah ditahan di Mapolsek Belitang II dan masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.

“Saat ini, pelaku telah kami tahan dan masih menjalani pemeriksaan intensif,” tutup Kapolsek, menegaskan bahwa pelaku kini berada dalam penguasaan hukum dan sedang didalami motif serta kronologi lengkap perbuatannya.

Pemeriksaan intensif terhadap pelaku bertujuan untuk menggali keterangan mengenai alasan pasti di balik cekcok yang terjadi, bagaimana pelaku memperoleh senjata api, dan detail lainnya terkait dengan insiden penembakan yang menewaskan ibu kandungnya sendiri.

Kasus penembakan ini sangat mengejutkan masyarakat setempat dan menyoroti potensi konflik dalam rumah tangga yang dapat berujung pada tindakan kekerasan ekstrem, apalagi melibatkan senjata api.

Keterlibatan korban sebagai Pjs Kepala Desa juga menambah dimensi lain pada kasus ini, meskipun dugaan motif awal mengarah pada cekcok internal keluarga.

Pihak kepolisian Belitang II akan terus mendalami kasus ini melalui olah TKP, pemeriksaan saksi, dan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memproses kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, termasuk pasal-pasal terkait pembunuhan dan kepemilikan senjata api ilegal. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Bangun Rejo. (emen)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.