NusaBisnis

Benteng Literasi Finansial: Astra Financial Merajut Kematangan Ekonomi, Menghela Laju Industri Otomotif Nasional

Di antara gemuruh inovasi otomotif dan panggilan inklusi yang tak bisa ditunda, Astra Financial melalui program Kreasi Literasi Keuangan (KLiK) menancapkan fondasi masyarakat cerdas finansial. Kehadiran mereka sebagai Platinum Sponsor GIIAS 2025 bukan sekadar partisipasi, melainkan deklarasi komitmen holistik dalam memajukan ekonomi dan industri otomotif, merentang dari Medan hingga denyut nadi seluruh negeri.

Peresmian booth Astra Financial oleh jajaran Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Komisaris dan Direksi Astra pada Rabu (23/7). Dari kiri ke kanan : Wakil Presiden Direktur Astra (In-Charge Astra Financial), Rudy; Presiden Komisaris Astra, Prijono Sugiarto; Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman; Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK; Ogi Prastomiyono; dan Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro.
Peresmian booth Astra Financial oleh jajaran Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Komisaris dan Direksi Astra pada Rabu (23/7). Dari kiri ke kanan : Wakil Presiden Direktur Astra (In-Charge Astra Financial), Rudy; Presiden Komisaris Astra, Prijono Sugiarto; Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman; Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK; Ogi Prastomiyono; dan Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro. Foto: Dok. Astra Financial

Visi Astra Financial: Membangun Fondasi Ekonomi Berkelanjutan

Dalam sambutan pembukanya, Suparno Djasmin tak hanya menyampaikan pidato, melainkan sebuah visi yang jelas mengenai masa depan finansial Indonesia yang lebih cerah, sebuah lanskap ekonomi yang kokoh di atas pondasi pemahaman. Ia menekankan literasi dan inklusi keuangan sebagai dua pilar tak terpisahkan untuk peningkatan kesejahteraan individu dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Literasi keuangan yang baik akan meningkatkan kemampuan individu dalam membuat keputusan finansial yang tepat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Suparno Djasmin, menggarisbawahi KLiK Astra Financial sebagai wujud konkret komitmen Astra Financial untuk secara aktif meningkatkan literasi dan mendorong inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.

Program ini dirancang secara komprehensif, merangkul empat unit bisnis utamanya—FIFGROUP, ACC, TAF, dan Asuransi Astra—termasuk untuk produk dan layanan syariah. Pendekatan terpadu ini mencerminkan upaya memberikan solusi finansial yang relevan dan sesuai kebutuhan beragam segmen masyarakat.

FIFGROUP, misalnya, merengkuh segmen pembiayaan sepeda motor dan produk multiguna yang menjadi denyut nadi masyarakat luas. Sementara itu, ACC dan TAF menggarap pembiayaan mobil untuk berbagai merek, mendorong mobilitas dan aktivitas ekonomi. Tak ketinggalan, Asuransi Astra tampil sebagai pelindung aset yang krusial bagi individu dan korporasi dari berbagai risiko finansial.

Semua unit bisnis ini juga menawarkan produk berprinsip syariah, sebuah cermin adaptasi Astra Financial terhadap kebutuhan pasar yang spesifik dan terus berkembang, menunjukkan keragaman layanan sebagai penyedia solusi finansial end-to-end yang bertanggung jawab, tak hanya dari kacamata bisnis, namun juga sosial.

Senada dengan visi Astra Financial, Khoirul Muttaqien, Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, menyoroti peran sentral para guru. Bagi beliau, guru adalah ujung tombak yang mampu mengalirkan edukasi keuangan bagi generasi muda dan masyarakat luas. Mereka adalah arsitek yang menanamkan pemahaman sejak dini tentang pentingnya mengelola uang, berinvestasi dengan aman, dan menghindari jurang risiko finansial.

Khoirul juga tak segan memaparkan bayangan ancaman yang membayangi sektor jasa keuangan saat ini: maraknya investasi ilegal dan jerat judi online yang telah meluluhlantakkan banyak pihak. Fenomena ini menyeret individu dan keluarga ke dalam kesulitan finansial yang mendalam, bahkan tak jarang merenggut masa depan.

“Modus seperti phishing atau penawaran investasi bodong dengan iming-iming keuntungan tidak masuk akal ini seringkali menjerat korban yang kurang berhati-hati dalam menjaga informasi pribadi mereka atau tergiur janji palsu,” tutur Yovvi Sukandar, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Sumatera Utara, dalam presentasinya yang penuh peringatan.

Yovvi menegaskan pentingnya kewaspadaan sebagai perisai. “Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu memeriksa keaslian informasi yang diterima, serta memverifikasi legalitas setiap tawaran investasi atau pinjaman kepada OJK melalui saluran resmi mereka sebelum mengambil keputusan finansial,” tambahnya, sebuah panduan praktis dan actionable untuk menghindari jebakan mematikan tersebut.

Mendorong Literasi Keuangan Syariah dan Merangkul Mereka yang Rentan

Aspek literasi keuangan syariah juga menjadi sorotan utama, terlebih di tengah momentum Ramadan yang sarat nilai spiritual—waktu yang tepat untuk memperkuat pemahaman tentang keuangan berbasis syariah yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan keberkahan.

“Indonesia berada di peringkat ketujuh mengenai pemahaman literasi dan inklusi keuangan syariah di Asia Tenggara. Sementara itu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan populasi penganut agama Islam terbesar di dunia, namun kita masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia,” ungkap Khoirul Muttaqien, sebuah paradoks yang menyingkap potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap di sektor keuangan syariah Indonesia.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk bersama-sama mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah secara lebih gencar, agar potensi besar ekonomi syariah di Indonesia dapat terwujud sepenuhnya dan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional yang berlandaskan nilai-nilai etis,” tegas Khoirul.

Untuk menggenapi visi ini, Astra Financial turut memboyong layanan keuangan syariah dari unit bisnisnya dalam program KLiK. Ini mencakup AMITRA dari FIFGROUP (produk syariah untuk pembiayaan haji, umrah, dan multiguna), ACC Syariah (pembiayaan mobil syariah), TAF Syariah (pembiayaan mobil syariah), dan Asuransi Astra Syariah (perlindungan aset berbasis syariah). Langkah ini menegaskan komitmen pada prinsip-prinsip syariah yang inklusif dan berkelanjutan, memberikan pilihan produk yang sesuai dengan keyakinan masyarakat.

Program KLiK Astra Financial dirancang bukan sekadar agenda sesaat atau seremonial, melainkan sebuah inisiatif berkelanjutan yang selaras dengan denyut nadi program-program strategis pemerintah dan OJK. KLiK Astra Financial berlabuh selaras dengan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) OJK, sebuah gerakan masif yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Lebih dari itu, program ini juga menjadi penopang berbagai inisiatif pemerintah lainnya, termasuk dukungan penuh terhadap program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) yang bertujuan mempercepat pemahaman dan pemanfaatan produk keuangan syariah. Ini adalah bukti bahwa KLiK adalah bagian integral dari upaya kolektif yang lebih besar, memperkuat dampak dan jangkauan program secara signifikan.

Astra Financial secara spesifik membidik para guru yang berpartisipasi dalam KLiK agar mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Guru-guru ini, dengan peran sentral mereka dalam membentuk generasi muda, diharapkan dapat menjadi “virus positif” yang menularkan pemahaman finansial kepada murid-muridnya dan bahkan orang tua murid di komunitas.

Fokus utamanya adalah pada kelompok rentan yang seringkali menjadi sasaran utama program literasi keuangan OJK. Kelompok ini mencakup perempuan—yang kerap menjadi nahkoda keuangan keluarga dan sangat membutuhkan pemahaman untuk perencanaan keuangan rumah tangga yang sehat.

Ada pula pemuda dan pelajar sebagai generasi penerus yang perlu dibekali sejak dini untuk masa depan yang penuh badai tantangan finansial. Pelaku UMKM juga menjadi bidikan penting, karena mereka membutuhkan pemahaman finansial untuk mengukir kemajuan usaha dan mengakses pembiayaan legal yang aman.

Tak ketinggalan adalah masyarakat 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yang minim akses informasi dan seringkali rentan terhadap praktik ilegal. Komitmen juga direntangkan kepada disabilitas yang membutuhkan akses dan pemahaman inklusif, hingga pekerja migran Indonesia yang rentan terhadap penipuan dan butuh perencanaan keuangan yang matang untuk keluarga di tanah air.

Pendekatan tersegmentasi ini adalah cermin pemahaman mendalam Astra Financial terhadap kebutuhan edukasi yang beragam di masyarakat, memastikan relevansi dan efektivitas program sesuai dengan konteks dan tantangan unik masing-masing kelompok.

Exit mobile version