Jakarta, Nusaly.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) resmi meluncurkan Program Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PKG PJOK) tahun 2024. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK di seluruh Indonesia, menciptakan generasi yang aktif dan sehat.
PKG PJOK: Solusi Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan
PKG PJOK merupakan program pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi guru pengampu mata pelajaran PJOK. Program ini menawarkan pelatihan, pendampingan, dan kegiatan kolektif guru untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai pemimpin pembelajaran.
Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, dalam pembukaan program yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI pada Selasa (28/5), menekankan pentingnya pembelajaran PJOK yang berpusat pada murid dan bermakna.
“Praktik pembelajaran PJOK selama ini cenderung eksklusif, hanya bersandar pada bakat, bentuk fisik, gender, dan abilitas,” ujar Nunuk. “Program PKG PJOK hadir untuk mengubah paradigma ini, menekankan pada pembelajaran inklusif yang melibatkan semua peserta didik.”
Harapan untuk Murid Indonesia
Nunuk juga mengungkapkan harapan jangka panjang dari program ini, yaitu agar murid Indonesia dapat berpartisipasi secara mandiri dalam aktivitas jasmani sepanjang hayat. Hal ini sejalan dengan visi Kemendikbudristek untuk menciptakan generasi yang sehat, aktif, dan bugar.
Dua Gelombang Pendidikan dengan Ribuan Peserta
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Kasiman, menjelaskan bahwa pelaksanaan seleksi dan pendidikan program PKG PJOK tahun 2024 akan dibagi menjadi dua gelombang. Total peserta mencapai 3.570 guru PJOK dari seluruh Indonesia.
Gelombang pertama akan diikuti oleh 1.481 Guru Penggerak pengampu mata pelajaran PJOK, sedangkan gelombang kedua akan diikuti oleh 2.089 guru pengampu mata pelajaran PJOK dengan latar belakang PJOK. Seluruh peserta akan mengikuti pendidikan selama tiga bulan dengan didampingi oleh 186 fasilitator.
Fasilitator Diseminasi: Agen Perubahan di Daerah
Setelah menyelesaikan pendidikan, peserta yang dinyatakan lulus akan menjadi fasilitator diseminasi di wilayah masing-masing. Mereka akan berperan sebagai agen perubahan yang menyebarluaskan praktik baik pembelajaran PJOK kepada guru-guru lain di daerahnya.
“Kami mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah terpilih,” ujar Kasiman. “Kami berharap Bapak Ibu memiliki komitmen yang tinggi untuk lulus dan bergabung dalam proses pengimbasan atau diseminasi.”
Program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK tahun 2024 merupakan langkah penting Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK di Indonesia. Dengan pendekatan yang berpusat pada murid dan bermakna, diharapkan pembelajaran PJOK dapat menjadi lebih inklusif dan menyenangkan bagi semua peserta didik.
Melalui pelatihan, pendampingan, dan kegiatan kolektif guru, diharapkan para guru PJOK dapat meningkatkan kompetensi mereka sebagai pemimpin pembelajaran dan menciptakan generasi yang sehat, aktif, dan bugar. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.