Pemprov Sumsel 1000x250 Pemkab Muba 1000x250
NusaTech

Kemitraan Digital Indonesia India di Bidang 5G dan AI Dijajaki Kemkomdigi

×

Kemitraan Digital Indonesia India di Bidang 5G dan AI Dijajaki Kemkomdigi

Sebarkan artikel ini

Menteri Meutya Hafid dan Duta Besar Sandeep Chakravorty Bertemu Hari Ini di Jakarta, Bahas Kerja Sama Konkret yang Dibangun dari MoU Januari 2025 dan Rencana Pertemuan Tingkat Tinggi Juni Mendatang.

Kemitraan Digital Indonesia India di Bidang 5G dan AI Dijajaki Kemkomdigi
Pertemuan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menandai awal dari langkah bersama menuju masa depan digital yang inklusif dan berdaulat. Foto: Dok. Komdigi

JAKARTA, NUSALYKementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjajaki langkah konkret untuk membangun Kemitraan Digital Indonesia India yang lebih erat dan strategis.

Pada Senin (28/4) kemarin, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bertemu Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, di Jakarta untuk membahas kerja sama di bidang 5G dan kecerdasan buatan (AI).

Transformasi digital kini menjadi kebutuhan strategis bagi Indonesia, dan kolaborasi internasional dianggap penting untuk mempercepat proses ini dalam semangat kemandirian teknologi nasional.

Pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Digital dengan Duta Besar India tersebut menjadi forum penting untuk mendiskusikan peluang kerja sama bilateral di sektor digital. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kemkomdigi, Jakarta.

Menteri Meutya Hafid menyambut baik kunjungan Duta Besar India dan menyatakan pentingnya interaksi tersebut untuk menjajaki peluang kolaborasi konkret di sektor digital dan telekomunikasi.

“Kehadiran Anda sangat berarti bagi kami dalam menjajaki berbagai peluang kolaborasi di sektor digital dan telekomunikasi,” kata Meutya Hafid.

Menteri Meutya Hafid menegaskan bahwa penjajakan kerja sama di bidang 5G dan AI sangat relevan dan sejalan dengan prioritas nasional Indonesia untuk mempercepat transformasi digital di berbagai sektor kehidupan.

Indonesia memiliki agenda besar dalam pembangunan infrastruktur digital dan pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas layanan publik.

Menteri juga menyoroti fleksibilitas kebijakan luar negeri nonblok Indonesia sebagai modal penting dalam membangun kemitraan strategis global.

Posisi nonblok Indonesia memungkinkan negara ini untuk menjalin kerja sama dengan berbagai negara, termasuk dengan India, tanpa terikat pada blok kekuatan tertentu, sehingga membuka ruang lebih luas untuk diversifikasi sumber teknologi dan investasi demi kemandirian nasional.

Menteri Meutya Hafid menyatakan harapan agar kerja sama ini dapat segera diwujudkan dalam langkah-langkah konkret yang memberikan dampak nyata.

“Kami berharap kerja sama ini bisa segera diwujudkan dengan langkah-langkah konkret, baik melalui kelompok kerja teknis ataupun penyusunan pernyataan bersama yang memperkuat komitmen kami,” ujarnya, menjelaskan langkah-langkah teknis yang diharapkan sebagai tindak lanjut.

Dalam pertemuan tersebut, Meutya Hafid juga menyampaikan pandangan Indonesia mengenai prinsip-prinsip yang harus melandasi pengembangan teknologi AI secara global.

Meutya Hafid menegaskan dukungan Indonesia terhadap pengembangan teknologi AI yang inklusif, berprinsip keberagaman, dan tidak didominasi oleh segelintir negara atau entitas tertentu.

“Teknologi AI harus untuk semua orang, untuk semua negara, bukan hanya untuk beberapa negara terpilih,” tegas Meutya Hafid.

Pernyataan ini mencerminkan sikap Indonesia dalam mendorong tata kelola AI global yang lebih adil dan merata, sejalan dengan posisi Indonesia dalam forum-forum internasional seperti BRICS (materi sumber menyebutkan BRICS).

Pandangan ini penting untuk memastikan bahwa manfaat teknologi AI dapat dirasakan oleh semua negara, termasuk negara berkembang, dan tidak hanya memperdalam kesenjangan digital antarnegara.

Pertemuan hari ini juga sekaligus menindaklanjuti kerangka kerja sama yang sudah ada antara kedua negara dalam bidang digital.

Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Indonesia dan India pada Januari 2025 tentang kerja sama kecerdasan buatan, Internet untuk Segala (IoT), dan pengembangan infrastruktur digital.

MoU ini memberikan payung hukum dan kerangka awal bagi kerja sama di bidang digital yang kini didiskusikan lebih lanjut dalam pertemuan tingkat menteri ini, menunjukkan bahwa penjajakan hari ini merupakan bagian dari proses kerja sama yang lebih luas.

India Prioritaskan Kerja Sama Digital dan Kesiapan Sektor Swasta

Dari pihak India, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menggarisbawahi pentingnya sektor digital dalam hubungan bilateral kedua negara.

Duta Besar Sandeep Chakravorty menggarisbawahi bahwa kerja sama digital telah menjadi salah satu prioritas bilateral kedua negara, mencerminkan semakin vitalnya peran teknologi dalam hubungan antarnegara dan potensi besar yang dimiliki kedua belah pihak.

Sandeep Chakravorty menyatakan bahwa proses kerja sama di sektor telekomunikasi antara Indonesia dan India sedang berjalan dan diharapkan dapat segera difinalisasi.

“Kerja sama telekomunikasi sedang dalam proses, dan kami berharap dapat segera menyelesaikan MoU ini untuk memperkuat hubungan di bidang ini,” kata Sandeep Chakravorty.

Duta Besar India juga menyampaikan kesiapan sektor swasta di negaranya untuk terlibat aktif dalam kerja sama ini, yang merupakan elemen penting dalam mewujudkan kerja sama yang konkret dan berbasis implementasi di lapangan.

Ia menambahkan, sektor swasta India siap berkontribusi aktif melalui perusahaan seperti Tejas Networks. Tejas Networks adalah perusahaan asal India yang bergerak di bidang solusi jaringan dan telekomunikasi yang memiliki pengalaman dan kapabilitas di bidang 5G dan infrastruktur digital.

“Tejas Networks siap untuk terlibat lebih jauh dalam proyek-proyek digital dan telekomunikasi di Indonesia, yang akan mempercepat adopsi teknologi terbaru,” ujarnya, menunjukkan minat konkret dari pelaku industri India untuk berinvestasi dan bekerja sama di Indonesia.

Kesiapan sektor swasta menjadi indikator potensi investasi dan transfer teknologi yang dapat terwujud dari kerja sama ini.

Tindak Lanjut Kemitraan: Diskusi Teknis dan Pertemuan Tingkat Tinggi

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan hari ini dan dalam upaya mempercepat implementasi Kemitraan Digital Indonesia India yang konkret, kedua negara telah merencanakan langkah-langkah berikutnya yang lebih mendalam.

Kedua negara merencanakan diskusi teknis lebih mendalam yang akan melibatkan para ahli dan perwakilan teknis dari kedua belah pihak.

Diskusi teknis ini bertujuan untuk memetakan area kerja sama yang lebih spesifik, merumuskan rencana aksi yang detail, dan mengatasi potensi hambatan teknis maupun regulasi yang mungkin muncul dalam implementasi di bidang 5G dan AI.

Diskusi teknis lebih mendalam ini akan dilakukan menjelang pertemuan tingkat tinggi pada Juni 2025. Pertemuan tingkat tinggi ini diharapkan dapat memberikan arahan politik dan strategis yang lebih kuat untuk mempercepat implementasi kerja sama konkret di bidang 5G dan AI, serta area digital lainnya yang relevan.

Rencana tindak lanjut ini menunjukkan keseriusan kedua negara untuk mengubah potensi kerja sama menjadi aksi nyata dalam waktu dekat, dengan timeline yang jelas menuju pertemuan di bulan Juni.

Audiensi antara Menteri Meutya Hafid dan Duta Besar Sandeep Chakravorty ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital, menunjukkan bahwa isu Kemitraan Digital Indonesia India ini melibatkan berbagai unit kerja strategis di Kemkomdigi.

Audiensi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail; Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto; Dirjen Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah; dan Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Rahmat Shah.

Kehadiran para pejabat ini, terutama para Direktur Jenderal yang membidangi infrastruktur dan ekosistem digital, menegaskan bahwa diskusi mencakup aspek teknis, regulasi, dan pengembangan ekosistem yang diperlukan untuk implementasi kerja sama di bidang 5G, AI, dan IoT.

Pertemuan hari ini di Kantor Kemkomdigi menjadi langkah awal yang signifikan dalam penjajakan Kemitraan Digital Indonesia India yang lebih erat di bidang 5G dan AI, serta potensi area digital lainnya seperti IoT dan infrastruktur.

Kerja sama ini dibangun di atas fondasi MoU yang telah ada dan didorong oleh komitmen politik dari kedua negara serta kesiapan sektor swasta.

Rencana tindak lanjut berupa diskusi teknis dan pertemuan tingkat tinggi menunjukkan keseriusan Indonesia dan India untuk mewujudkan kerja sama digital yang konkret, strategis, dan saling menguntungkan dalam rangka mempercepat transformasi digital dan membangun masa depan digital yang inklusif dan berdaulat bagi kedua bangsa. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.