Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak

OKI Maju Bersama

Dapur Makanan Bergizi di OKI Dihentikan Sementara Setelah Terkontaminasi Bakteri E.Coli

×

Dapur Makanan Bergizi di OKI Dihentikan Sementara Setelah Terkontaminasi Bakteri E.Coli

Sebarkan artikel ini

Pentingnya Standar Kebersihan dan Tantangan Logistik di Balik Program Skala Besar

Dapur Makanan Bergizi di OKI Dihentikan Sementara Setelah Terkontaminasi Bakteri E.Coli
Dapur Makanan Bergizi di OKI Dihentikan Sementara Setelah Terkontaminasi Bakteri E.Coli. Foto: Dok. Diskominfo OKI

OGAN KOMERING ILIR, NUSALY — Operasional Dapur Makan Bergizi (MBG) di Desa Menang Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dihentikan sementara. Keputusan ini diambil setelah dapur tersebut terbukti menyajikan makanan yang terkontaminasi bakteri E. coli. Kontaminasi ini menjadi sorotan serius bagi program gizi pemerintah. Penutupan sementara dilakukan Satuan Tugas (Satgas) MBG Kabupaten OKI dan Komite Pengawasan Program Gizi (KPPG) Palembang.

Keduanya kini memberikan arahan agar pengelola dapur segera melakukan sejumlah pembenahan. Fokus utama perbaikan adalah sarana produksi makanan, sistem pembuangan limbah, serta peningkatan kapasitas petugas penjamah makanan. Pelatihan higienitas dan sanitasi menjadi hal wajib. Dapur baru diizinkan beroperasi kembali setelah memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi dari pihak berwenang.

Standar Keamanan Pangan Tidak Bisa Ditawar

Kepala KPPG Palembang, Nurya Hartika, menegaskan pentingnya langkah cepat perbaikan ini. “Program MBG adalah salah satu ikhtiar pemerintah untuk memastikan masyarakat mendapatkan makanan bergizi dan aman,” ujarnya. Nurya menegaskan, standar keamanan pangan tidak bisa ditawar. Ia meminta pengelola dapur melakukan pembenahan menyeluruh agar makanan yang disajikan benar-benar layak konsumsi.

Sementara itu, Kasatgas MBG OKI Lubis, SKM, M.Kes, menambahkan bahwa pembenahan ini bukan sekadar formalitas. “Kami tidak ingin ada kasus kontaminasi yang merugikan masyarakat,” tegasnya. Ia menekankan bahwa semua dapur MBG wajib mengikuti standar operasional yang sudah ditetapkan. Insiden ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat. Tujuannya adalah untuk menjamin makanan yang didistribusikan aman, sehat, dan bebas dari risiko kesehatan.

Pihak dapur MBG Desa Menang Raya akan diberikan pendampingan teknis. Ini terkait prosedur produksi pangan, standar sanitasi, serta tata kelola limbah. Langkah ini dilakukan agar dapur mampu menjaga keberlanjutan program MBG secara baik dan konsisten. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi menjadi jaminan bahwa dapur sudah memenuhi persyaratan kesehatan dan kebersihan.

Baca juga  Kasus Penembakan di OKI Tewaskan Satu Orang, Pelaku Ditangkap di Desa Gajah Mati

Logistik dan Pengawasan di Balik Program Gizi Skala Besar

Program Makan Bergizi adalah inisiatif vital untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Namun, insiden kontaminasi ini menyoroti tantangan besar dalam logistik dan pengawasan program skala besar. Menyediakan makanan untuk ribuan orang tidak hanya membutuhkan dana, tetapi juga sistem kontrol kualitas yang ketat dan konsisten di setiap titik distribusi.

Kasus di Menang Raya menjadi pelajaran penting. Bahwa keberhasilan program gizi sangat bergantung pada detail operasional. Termasuk higienitas dapur dan pelatihan petugas. Tanpa standar kebersihan yang tinggi, risiko kontaminasi akan selalu ada. Hal ini berpotensi merusak tujuan mulia dari program itu sendiri.

Meskipun demikian, respon cepat dari Satgas MBG dan KPPG menunjukkan komitmen pemerintah. Mereka berkomitmen untuk memastikan program ini tetap berjalan dengan kualitas yang lebih baik. Melalui langkah evaluasi dan pembenahan tersebut, program MBG diharapkan tetap berjalan optimal. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.