TANJUNG LUBUK, NUSALY – Semangat gotong royong
dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat kembali menggelora di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Dalam sebuah gerakan yang diberi nama Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), Pemerintah Kabupaten OKI bersama warga Desa Jambu Ilir, Kecamatan Tanjung Lubuk, bahu-membahu melakukan perbaikan jalan serta penanaman pohon durian. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab untuk menyerap aspirasi dan membangun infrastruktur yang menyentuh langsung masyarakat.
Perkuat Sinergi Lewat Gotong Royong Gebrak
Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, hadir langsung di tengah-tengah warga untuk memimpin kegiatan Gebrak pada Jumat (8/8). Ia menyampaikan bahwa pembangunan jalan poros desa akan mulai dikerjakan tahun ini sebagai salah satu prioritas pembangunan.
“Kita sudah anggarkan Rp2 miliar untuk pembangunan jalan di Desa Jambu Ilir. Mungkin belum bisa menjangkau seluruh ruas, tapi kita prioritaskan jalur utama di dalam dusun agar terasa manfaatnya. Mohon dukungan warga untuk mengawal pekerjaan ini,” ujar Muchendi.
Menurut Bupati, gotong royong ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan simbol sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat. “Perbaikan jalan akan memperlancar mobilitas dan hasil kebun, sementara pohon durian yang ditanam akan menjadi ikon baru desa,” imbuhnya, menunjukkan bahwa pembangunan di OKI tidak hanya bersifat infrastruktur, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan sosial.
Alokasi Anggaran dan Dampak Jangka Panjang
Kepala Desa Jambu Ilir, Yakub Masaka, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan penuh dari Pemkab OKI. Ia menjelaskan, warga desa juga telah berinisiatif menggunakan dana desa untuk pembangunan jalan, menunjukkan kemandirian desa dalam pembangunan.
“Dana desa tahun ini kami gunakan untuk membangun jalan masuk ke desa sepanjang satu kilometer yang sudah memasuki tahun ketiga pengerjaan. Jalan ini menjadi akses utama menuju kebun warga. Selain itu, listrik juga sudah mulai masuk ke area persawahan meski belum merata, dan kami berharap dukungan penuh agar bisa dimanfaatkan optimal,” jelas Yakub.
Yakub juga menyoroti nilai jangka panjang dari penanaman pohon durian yang menjadi bagian dari Gebrak. Ia berharap pohon-pohon yang ditanam hari ini tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga akan menjadi identitas desa. “Durian yang dirawat dengan baik bisa berbuah di tahun ketiga. Kami menanamnya bukan untuk dijual, tapi untuk dinikmati masyarakat bersama. Harapannya, ke depan Desa Jambu Ilir dikenal sebagai kampung durian,” tuturnya. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.