Banner Sumsel Maju untuk Semua
OKI Maju Bersama

Indahnya Harmoni Toleransi, Ogan Komering Ilir Jadi Rumah Damai untuk Umat Hindu Bali

×

Indahnya Harmoni Toleransi, Ogan Komering Ilir Jadi Rumah Damai untuk Umat Hindu Bali

Sebarkan artikel ini

Pelaksanaan Ngaben Massal di OKI menjadi cerminan kuatnya kerukunan antarumat beragama dan komitmen pemerintah daerah dalam merawat kebhinekaan.

Indahnya Harmoni Toleransi, Ogan Komering Ilir Jadi Rumah Damai untuk Umat Hindu Bali
Indahnya Harmoni Toleransi, Ogan Komering Ilir Jadi Rumah Damai untuk Umat Hindu Bali. Foto: Dok. Diskominfo OKI

OGAN KOMERING ILIR, NUSALY – Ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru Sumatera Selatan, bahkan dari luar provinsi, membanjiri areal pemakaman atau Setra Gandawangi di Desa Tugu Mulyo, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada Senin (4/8). Mereka berkumpul untuk mengikuti rangkaian upacara Ngaben Massal Fitra Yadnya, sebuah tradisi pembakaran jenazah yang tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga simbol kuatnya harmoni dan toleransi yang terawat di daerah tersebut.

Peristiwa ini menunjukkan bagaimana OKI, sebagai daerah yang kaya akan keragaman, mampu menjadi rumah yang damai bagi masyarakat dari berbagai suku, budaya, ras, dan agama. Keberagaman yang menyatu ini menjadi pondasi kuat bagi kerukunan hidup dan gotong royong antarwarga.

Salah satu daya tarik utama dalam prosesi ini adalah arak-arakan Bade dan Lembu. Bade, wadah berukuran besar yang dirancang khusus untuk mengusung jenazah, dibuat dengan mengadopsi konsep gunung dan Tri Angga sesuai ajaran Hindu. Perakarsa kegiatan, Made Wijaya Panggabean, menjelaskan bahwa Bade dan Lembu umumnya digunakan untuk keluarga bangsawan, sementara Wadah digunakan untuk yang tidak berkasta.

Ngaben Massal: Jalan Gotong Royong Umat Hindu

Upacara Ngaben, yang biasanya membutuhkan biaya besar jika dilakukan perseorangan, kini menjadi lebih ringan berkat tradisi Ngaben Massal ini. Puluhan sawa atau jenazah diikutsertakan dalam prosesi, memungkinkan setiap keluarga hanya dikenakan biaya belasan juta rupiah, sebuah nominal yang relatif terjangkau.

Made Sunandre, salah satu peserta dari OKU Timur, mengungkapkan, “Secara nilai, nominal ini terbilang relatif murah jika dibandingkan ngaben yang dilaksanakan sendiri.”

Baca juga  Muchendi Pulang Retret, Ajak OPD OKI Solid Kebut Program Prioritas

Sebelum diaben massal, serangkaian ritual adat telah dilaksanakan. Setelah semua persiapan selesai, kerangka jenazah diarak untuk dibakar di pemakaman. Tujuan dari Ngaben Massal ini adalah untuk mempercepat proses kembalinya unsur Panca Maha Bhuta bagi keyakinan Agama Hindu, yakni kembalinya setiap elemen ke asalnya.

“Jika yang berasal dari air kembali ke air, yang dari tanah kembali ke tanah, dari udara kembali ke udara, dan dari api kembali ke api,” terangnya.

Komitmen Pemerintah dalam Jaga Toleransi

Kehadiran Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, dalam upacara ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga toleransi. Herman Deru menyebut OKI dan Sumsel pada umumnya adalah daerah yang terbuka dan aman.

“Maka itu, Sumsel nyaris tidak terdengar ada konflik berbau SARA (suku, agama, ras, antar golongan),” ujar Deru. Ia juga mengenang sejarah transmigrasi masyarakat Bali ke Sumsel pada tahun 1960-an. “Selama itu pula, saudara-saudara kami dari Bali bisa melaksanakan ritual keagamaan maupun kebudayaan dengan damai di sini karena masyarakat Sumsel sangat menjaga toleransi,” kata Herman Deru.

Dukungan serupa datang dari Bupati OKI, H. Muchendi. Ia menegaskan bahwa pemerintahnya akan terus mendukung penyelenggaraan peribadatan dan upaya pelestarian budaya. “OKI ini bukan hanya luas wilayahnya, tapi juga kaya akan keragaman suku, agama, dan budaya. Keberagaman yang menyatu di OKI menjadi kekuatan,” ujar Muchendi.

Acara besar ini juga diapresiasi sebagai bukti kekompakan warga Desa Tugu Mulyo yang sukses menggelarnya secara swadaya. “Ini bukti kebersamaan warga yang patut kita banggakan,” tutup Muchendi. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.