OKI, NUSALY – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bertindak cepat dan sigap dalam menangani sejumlah siswa SD dan SMP di Kecamatan Pedamaran yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Penanganan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan semua anak yang terdampak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.
Bupati OKI melalui Sekretaris Daerah, Ir. Asmar Wijaya, M.Si, menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh peserta didik penerima manfaat program.
“Program makanan bergizi ini adalah inisiatif yang sangat baik. Namun, keselamatan anak-anak tetap menjadi prioritas utama kami. Maka dari itu, kami memastikan semua yang terdampak mendapatkan layanan kesehatan terbaik,” ujar Asmar setelah meninjau langsung ke Puskesmas dan Posko SPPG di Kecamatan Pedamaran, Rabu (03/9).
Hingga Rabu siang, petugas Puskesmas mencatat ada 80 siswa yang terkena gangguan kesehatan. Pihak Pemda memastikan penanganan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pelayanan medis di Puskesmas hingga pemantauan lanjutan bagi anak-anak yang telah diperbolehkan pulang.
Keterangan Kepala Puskesmas Pedamaran, Hasanul, menyebutkan bahwa beberapa siswa masih dalam masa pemulihan, sementara sebagian lainnya telah kembali beraktivitas dengan kondisi yang membaik.
Evaluasi Sistem dan Jeda Waktu Konsumsi
Ketua Satgas MBG OKI, H. M. Lubis, S. Km, M. Kes, menjelaskan bahwa insiden ini disebabkan oleh jeda waktu yang terlalu lama antara waktu penyajian dan konsumsi makanan. Siswa yang masuk di jam siang menerima makanan yang sudah disiapkan sejak pukul 11 siang, namun baru dikonsumsi pada sore hari.
“Hal ini memicu penurunan kualitas makanan dan diduga menyebabkan gejala gangguan pencernaan pada sejumlah siswa,” ujar Lubis.
Sebagai langkah perbaikan, Pemkab telah mengirimkan sampel makanan, serta sampel medis ke Balai Besar POM untuk diteliti lebih lanjut. Pemerintah daerah juga tengah mengevaluasi seluruh sistem distribusi agar lebih efisien dan aman.
“Kami ingin memastikan bahwa program ini benar-benar memberi manfaat, bukan mudarat. Dengan kerja sama semua pihak, kami yakin hal ini dapat diatasi dan menjadi pembelajaran bersama ke depan,” jelasnya.
Dukungan untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Menutup pernyataannya, Lubis menegaskan bahwa program ini tetap penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak, khususnya di daerah tertinggal dan terpencil. Ia menambahkan, pelaksanaannya harus selalu sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan.
“Program MBG tetap penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, namun pelaksanaan harus sesuai standar kesehatan dan keamanan bagi anak-anak yang mengonsumsi,” pungkasnya. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.