KAYUAGUNG, NUSALY — Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menunjukkan langkah progresif dalam mendefinisikan pembangunan daerah. Alih-alih hanya berfokus pada pembangunan fisik, Pemkab OKI kini secara eksplisit menjadikan ketahanan keluarga sebagai fondasi utama untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan Muhasabah Akhir Tahun dan Peringatan Hari Ibu yang digelar di GOR Perahu Kajang, Selasa (16/12/2025). Acara yang dihadiri ribuan jemaah—didominasi ibu-ibu majelis taklim se-OKI, bahkan menarik partisipasi dari Ogan Ilir, OKU Timur, dan Palembang—ini bukan sekadar event keagamaan, melainkan inisiatif kebijakan publik yang berorientasi pada ilmu terapan.
Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, menegaskan bahwa keluarga yang harmonis adalah kunci lahirnya masyarakat dan generasi yang sehat secara mental, emosional, dan spiritual.
“Pemerintah daerah meyakini bahwa pembangunan tidak hanya soal fisik dan infrastruktur. Keluarga yang kuat dan harmonis adalah kunci lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Muchendi.
Neuroparenting: Solusi Ilmiah Manajemen Konflik
Aspek pembeda yang diangkat oleh Pemkab OKI adalah pendekatan neuroparenting skill dalam edukasi publik. Mereka menghadirkan dr. Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP, praktisi yang mengulas perbedaan struktural dan cara kerja otak laki-laki dan perempuan serta implikasinya dalam kehidupan rumah tangga.
dr. Aisah menekankan bahwa persoalan rumah tangga seringkali bukan disebabkan oleh kurangnya cinta, melainkan minimnya ilmu untuk memahami perbedaan biologis pasangan. Menurutnya, pemahaman terhadap struktur otak yang berbeda—misalnya, dalam hal fokus atau prioritas—membuat konflik lebih mudah diidentifikasi dan dikelola.
Ia memaparkan, manajemen konflik yang efektif harus diawali dengan empati dan penerimaan berbasis ilmu saraf. Suami perlu memahami bahwa istri memprioritaskan koneksi emosional sebelum solusi teknis disajikan, sementara istri perlu memahami bahwa suami seringkali membutuhkan ruang untuk memproses masalah secara individual.
“Saling memahami inilah yang membuat rumah tangga menjadi tempat yang menenangkan bagi seluruh anggota keluarga dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak,” kata dr. Aisah.
Pendekatan ini memberikan bekal praktis yang bersifat ilmiah bagi ribuan jemaah, yang sejalan dengan prinsip Kompas.ID untuk menghadirkan konten yang edukatif dan kontekstual.
Keluarga Harmonis dan Pembangunan Berkelanjutan
Keputusan Pemkab OKI untuk memprioritaskan ketahanan keluarga melalui program edukasi berskala besar ini mengindikasikan pergeseran paradigma pembangunan. Fokus pada harmonisasi keluarga adalah investasi jangka panjang untuk memitigasi masalah sosial, yang pada akhirnya menopang pembangunan berkelanjutan.
Bupati Muchendi mengajak masyarakat menjadikan momentum akhir tahun sebagai waktu refleksi dan evaluasi, khususnya dalam memperbaiki komunikasi dan memperkuat peran masing-masing anggota keluarga.
Pemkab OKI, lanjut Muchendi, terus berkomitmen menghadirkan program-program yang mendorong ketahanan keluarga sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan di daerah. Komitmen ini disinergikan dengan pemberian Baznas Award di kesempatan yang sama, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi penguatan peran zakat dan kegiatan sosial keagamaan di Kabupaten OKI.
(puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
