KAYUAGUNG, NUSALY – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), mengambil langkah strategis yang menyentuh dua aspek fundamental pelayanan publik: tata kelola finansial dan kesehatan preventif masyarakat. RSUD ini resmi meluncurkan sistem parkir elektronik (E-Parking) dan memperkuat layanan kesehatan reproduksi melalui Layanan Rujukan Lesi Pra-Kanker Serviks.
Langkah ini menandai upaya RSUD Kayuagung untuk beralih dari sekadar pusat pengobatan kuratif menuju institusi kesehatan yang juga fokus pada akuntabilitas sistem dan pencegahan penyakit strategis.
Akuntabilitas dan Efisiensi Lewat E-Parking
Penerapan E-Parking di lingkungan RSUD Kayuagung bukanlah sekadar pembaruan fasilitas, melainkan bagian dari reformasi yang lebih besar dalam manajemen penerimaan non-medis rumah sakit. Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), peningkatan efisiensi dan transparansi pendapatan, termasuk dari jasa parkir, menjadi kunci untuk mengoptimalkan layanan inti.
Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, H. Asmar Wijaya, menegaskan bahwa digitalisasi parkir adalah upaya reformasi tata kelola. “Sistem ini secara langsung meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan parkir. Ini adalah upaya nyata pemerintah daerah untuk menghadirkan pelayanan publik yang modern dan akuntabel,” kata Asmar, Jumat (24/10/2025).
Direktur RSUD Kayuagung, dr. Tito Aristian, menambahkan bahwa sistem ini akan menjamin penertiban lingkungan rumah sakit, memutus celah kebocoran pendapatan, sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung. Adopsi teknologi ini juga sejalan dengan ambisi Kabupaten OKI dalam mewujudkan konsep Smart City.
Merespons Ancaman Kanker Serviks
Inovasi yang memiliki dampak kesehatan publik terbesar adalah penguatan Layanan Rujukan Lesi Pra-Kanker Serviks. Langkah ini merupakan respons langsung terhadap data prevalensi dan mortalitas kanker serviks yang masih tinggi di Indonesia.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan ancaman serius bagi kesehatan perempuan global, termasuk di Indonesia, dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi meskipun sepenuhnya dapat dicegah.
Sekda Asmar Wijaya menekankan bahwa ketersediaan layanan deteksi dini adalah intervensi paling efektif. “Kanker serviks bisa dicegah jika terdeteksi lebih awal. Kehadiran layanan di RSUD Kayuagung ini sangat strategis untuk mendekatkan akses dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan reproduksi, yang selama ini mungkin terkendala jarak atau biaya,” ujarnya.
Dengan adanya layanan rujukan lesi, RSUD Kayuagung kini memposisikan diri tidak hanya sebagai rumah sakit rujukan utama di OKI, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam upaya perlindungan kesehatan perempuan melalui pencegahan primer dan sekunder.
Dr. Tito melihat inovasi ini sebagai bagian dari transformasi menyeluruh untuk menjadi rumah sakit yang modern dan responsif. “Komitmen Bapak Bupati H. Muchendi telah kami tindaklanjuti, agar masyarakat merasakan langsung perubahan positif, baik dari aspek kemudahan non-medis maupun layanan medis yang lebih cepat dan tepat sasaran,” pungkasnya.
Langkah dualistik RSUD Kayuagung – membenahi internal melalui digitalisasi tata kelola dan memperkuat eksternal melalui layanan kesehatan preventif – diharapkan menjadi inspirasi bagi unit-unit pelayanan publik lainnya di OKI untuk mengintegrasikan akuntabilitas dan dampak sosial dalam setiap inovasi mereka. (dhi)
