OKI Mandira

Diskominfo OKI Ajak Media Sebarkan Narasi Inklusif untuk Cegah Polarisasi Jelang Pilkada 2024

Diskominfo OKI Ajak Media Sebarkan Narasi Inklusif untuk Cegah Polarisasi Jelang Pilkada 2024
Diskominfo OKI Ajak Media Sebarkan Narasi Inklusif untuk Cegah Polarisasi Jelang Pilkada 2024

Ogan Komering Ilir, Nusaly.com – Menjelang perhelatan Pilkada serentak pada November 2024, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ogan Komering Ilir atau Diskominfo OKI mengajak seluruh media untuk menyebarkan narasi inklusif guna meminimalisir potensi polarisasi politik yang dapat memecah belah masyarakat. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga keutuhan dan persatuan masyarakat di tengah arus informasi yang semakin deras dan tidak terkendali.

Pentingnya Narasi Inklusif dalam Menghadapi Pilkada 2024

Adi Yanto, Plt. Kepala Dinas Kominfo OKI, menyatakan bahwa hoaks atau berita bohong memiliki potensi besar untuk menciptakan polarisasi di kalangan masyarakat. Pada kegiatan Media Gathering yang diadakan oleh KPU OKI di Hotel Cipta Kayuagung pada tanggal 6 Mei 2024, Adi mengajak media untuk lebih proaktif dalam menyebarkan narasi yang inklusif dan menyatukan.

Sehingga diperlukan narasi-narasi inklusif, yang disebarkan media untuk menyatukan berbagai perbedaan pandangan politik dengan melibatkan semua lapisan masyarakat, tanpa mempersoalkan latar belakang atau golongan tertentu,” kata Adi.

Menurut Adi, peran media sangat krusial sebagai penjernih informasi di tengah arus disrupsi informasi yang saat ini terjadi. Media memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan informasi yang benar dan akurat, guna mencegah penyebaran berita hoaks yang dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat.

Diskominfo OKI: Media sebagai Penjernih Informasi

Adi menambahkan bahwa potensi penyebaran narasi eksklusif dan provokatif pada pemilu maupun Pilkada dapat menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, media massa harus didorong untuk menjadi penjernih informasi dengan menyajikan kontra narasi yang dapat menetralisir ancaman intoleransi yang sarat dengan kepentingan politik.

Potensi penyebaran narasi eksklusif dan provokatif pada pemilu maupun Pilkada dapat menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat. Maka medialah penjernih informasi,” jelas Adi.

Tingginya Kepercayaan Publik terhadap Media

Sejauh ini, kepercayaan publik terhadap narasi media masih tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang merujuk pada media saat melakukan cek fakta terhadap informasi yang mereka terima. Adi menekankan bahwa media harus mempertahankan kepercayaan ini dengan selalu menyajikan informasi yang akurat dan lengkap.

Sejauh ini kepercayaan publik terhadap narasi media masih tinggi, seperti saat dilakukan cek fakta, sumbernya dari media,” ujarnya.

Namun demikian, Adi juga mengingatkan bahwa media memiliki potensi menjadi penyebar hoaks jika tidak berhati-hati dalam menyajikan informasi. Media dapat menjadi “pedang bermata dua” yang bisa membangun atau merusak kepercayaan masyarakat.

Selain hoax buster, media juga bisa jadi penyebar hoax,” tambahnya. “Jadi seperti pedang bermata dua, hingga media perlu memunculkan informasi yang lengkap dalam penyajian isi pemberitaan,” tuturnya.

Menjaga Pilkada yang Damai dan Tanpa Hoaks

Adi menegaskan bahwa Pilkada yang damai, tanpa hoaks dan ujaran kebencian, adalah tujuan utama yang harus dicapai. Hoaks dan ujaran kebencian hanya akan memecah belah masyarakat dan menghambat proses demokrasi yang sehat.

Kita sama-sama melawan hoaks agar terhindar dari polarisasi politik yang dapat memecah belah masyarakat,” tutupnya.

Mengoptimalkan Peran Media untuk Pilkada 2024 yang Inklusif

Diskominfo OKI mendorong media untuk terus berperan aktif dalam menyebarkan narasi-narasi yang dapat menyatukan masyarakat. Dengan menghadirkan berita-berita yang akurat, faktual, dan inklusif, media dapat membantu menciptakan suasana Pilkada yang damai dan harmonis. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dan memastikan bahwa setiap suara didengar dan dihargai.

Diskominfo OKI juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi. Masyarakat diharapkan dapat memverifikasi setiap informasi yang mereka terima melalui sumber-sumber yang terpercaya dan menghindari penyebaran berita yang belum tentu kebenarannya.

Strategi Menangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian

Untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian, Diskominfo OKI bersama dengan berbagai pihak akan menggelar berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, sehingga mereka lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan platform digital lainnya.

Peran Media dalam Menjaga Keutuhan Masyarakat Jelang Pilkada

Pada akhirnya, keberhasilan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten OKI sangat bergantung pada peran aktif media dalam menyebarkan narasi inklusif dan mencegah polarisasi. Dengan dukungan media yang berkomitmen pada penyajian informasi yang akurat dan berimbang, serta partisipasi masyarakat yang kritis dan bijak, diharapkan proses Pilkada dapat berlangsung dengan damai dan demokratis.

“Media memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan masyarakat dengan menyebarkan informasi yang benar dan akurat. Mari kita bersama-sama menciptakan Pilkada yang damai dan harmonis, tanpa hoaks dan ujaran kebencian,” kata Adi Yanto mengakhiri pernyataannya. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version