OKI Mandira

Manggala Agni OKI Siaga Tinggi, Lahan Gambut Basah Jadi Benteng Pertahanan Karhutla

Manggala Agni OKI Siaga Tinggi, Lahan Gambut Basah Jadi Benteng Pertahanan Karhutla
Manggala Agni OKI Siaga Tinggi, Lahan Gambut Basah Jadi Benteng Pertahanan Karhutla

Kayuagung, Nusaly.com – Musim kemarau telah tiba di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kekhawatiran akan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun menyeruak, terutama di wilayah yang memiliki lahan gambut yang luas. Namun, Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI, garda terdepan dalam penanggulangan karhutla, telah bersiaga penuh.

Lahan Gambut OKI: Ancaman dan Potensi

Kabupaten OKI memiliki lahan gambut yang sangat luas, tersebar di 18 kecamatan. Lahan gambut, yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi sebagian, sangat rentan terbakar saat musim kemarau.

“Untuk saat ini lahan gambut masih basah jadi secara umum tidak rawan terbakar meskipun sudah masuk kemarau,” jelas Edi Satriawan, Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI.

Meskipun begitu, kekhawatiran tetap ada. Musim kemarau yang berkepanjangan dapat mengeringkan lahan gambut dan meningkatkan risiko kebakaran. Oleh karena itu, kewaspadaan dan upaya pencegahan menjadi kunci utama.

Patroli Terpadu: Sinergi untuk Pencegahan

Manggala Agni OKI tidak tinggal diam. Sejak awal Juni 2024, mereka telah mengintensifkan patroli terpadu di wilayah-wilayah rawan karhutla. Patroli ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Kita juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat saat patroli agar tetap waspada memasuki musim kemarau ini,” ujar Edi.

Patroli terpadu ini tidak hanya berfokus pada pengawasan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan pentingnya menjaga lingkungan.

Desa Tanjung Beringin: Contoh Sinergi Pencegahan Karhutla

Salah satu desa yang menjadi fokus patroli terpadu adalah Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Lubuk. Desa ini dipilih karena memiliki lahan gambut yang cukup luas dan rawan terbakar.

“Pelaksanaan patroli terpadu dilaksanakan di wilayah yang merupakan rawan terjadinya karhutla,” kata Edi.

Di Tanjung Beringin, tim patroli terpadu tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat, memberikan sosialisasi, dan membangun kesadaran bersama akan pentingnya mencegah karhutla.

Kesiapan Personel dan Peralatan

Selain patroli terpadu, Manggala Agni OKI juga telah menyiapkan personel dan peralatan yang memadai untuk menghadapi kemungkinan terjadinya karhutla.

“Untuk saat ini kondisi lapangan masih aman, vegetasi hijau, tinggi muka air normal. Terpenting untuk lahan gambut masih basah,” ungkap Edi.

Namun, ia menegaskan bahwa kesiagaan tetap menjadi prioritas. Mesin pompa, peralatan manual, peralatan teknis, dan peralatan pendukung lainnya selalu siap digunakan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

Harapan dan Imbauan

Edi berharap, melalui upaya pencegahan yang intensif, intensitas kebakaran hutan dan lahan tahun ini dapat ditekan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan sembarangan dan segera melaporkan jika menemukan titik api.

“Karhutla belum terjadi meskipun sudah masuk musim kemarau. Tetapi berharap jangan terjadi,” pungkasnya.

Musim kemarau menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten OKI yang memiliki lahan gambut yang luas. Namun, dengan kesiapsiagaan Manggala Agni, patroli terpadu yang intensif, serta dukungan dari masyarakat, diharapkan ancaman karhutla dapat diminimalisir. Kondisi lahan gambut yang masih basah saat ini menjadi harapan besar dalam mencegah terjadinya kebakaran. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version