Kayu Agung, Nusaly.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tak main-main dalam memerangi stunting. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Pemkab OKI menggelar orientasi pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Sasarannya? 150 orang calon pengantin (catin) dan pasangan baru menikah dari enam kecamatan di OKI.
Komitmen Pemkab OKI Turunkan Angka Stunting
Pj. Bupati OKI, melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Antonius Leonardo, menegaskan komitmen Pemkab OKI dalam mengatasi stunting. Masalah gizi kronis ini menjadi perhatian serius karena dampak jangka panjangnya bagi anak-anak.
“Stunting dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental, serta penurunan kemampuan belajar,” ujar Antonius pada acara Orientasi Pendampingan TPK di Gedung Kesenian Kabupaten OKI, (9/7/24).
Oleh karena itu, Pemkab OKI fokus pada pencegahan stunting sejak dini, salah satunya melalui pendampingan intensif oleh TPK. Antonius menaruh harapan besar pada para TPK untuk memberikan edukasi dan pendampingan terbaik kepada para catin dan pasangan baru menikah.
Peran Penting Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Muhammad Jumliadi, S.I.P, M.Si, Perwakilan BKKBN SUMSEL, menjelaskan bahwa TPK akan mendampingi catin dan pasangan baru menikah selama tiga bulan pertama pernikahan. Pendampingan ini mencakup edukasi tentang stunting, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta bantuan pengurusan dokumen kependudukan untuk akses layanan kesehatan dan pendidikan anak.
“Dengan pendampingan TPK yang intensif, diharapkan calon pengantin dan pasangan baru menikah dapat lebih memahami tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya,” jelas Jumliadi.
Fokus Pendampingan pada Keluarga Berisiko
Pendampingan TPK tidak hanya menyasar catin dan pasangan baru menikah. Antonius menyebutkan bahwa pendampingan juga akan diberikan kepada ibu hamil, ibu pasca melahirkan, ibu menyusui, dan bayi baru lahir hingga usia 2 tahun.
“Dalam pendampingan terhadap keluarga yang berisiko, kami fokus pada calon pengantin, pasangan baru menikah, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, ibu menyusui, dan bayi baru lahir sampai pada umur 2 tahun,” ujar Antonius.
Harapan untuk Generasi Penerus OKI yang Sehat dan Cerdas
Melalui upaya ini, Pemkab OKI berharap dapat menekan angka stunting secara signifikan. Dengan generasi penerus yang sehat dan bebas stunting, OKI akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Pemkab OKI menunjukkan keseriusannya dalam memerangi stunting melalui program pendampingan intensif oleh TPK. Dengan fokus pada keluarga berisiko dan edukasi komprehensif, diharapkan angka stunting di OKI dapat ditekan. Upaya ini merupakan investasi penting untuk masa depan OKI yang lebih cerah. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.