CREMONA, NUSALY – Perjuangan di Serie B musim lalu terbayar lunas bagi Cremonese dan Sassuolo dengan promosi ke kasta tertinggi sepak bola Italia. Namun, di pekan kedua Serie A, hanya satu tim yang mampu mempertahankan rekor sempurna. Dalam sebuah pertandingan yang penuh drama, Cremonese berhasil meraih kemenangan kedua mereka musim ini dengan skor 3-2 atas Sassuolo, setelah sempat membuat para pendukungnya cemas.
Cremonese, yang pekan sebelumnya berhasil mengalahkan AC Milan di San Siro, datang ke laga ini dengan kepercayaan diri tinggi, meskipun tanpa beberapa pemain kunci seperti Federico Bonazzoli dan Dennis Johnsen. Di sisi lain, Sassuolo kehilangan Ismael Kone yang terkena sanksi kartu merah, tetapi diperkuat oleh debutan Nemanja Matic dan Aster Vranckx.
Dominasi Awal yang Menjanjikan
Cremonese memulai pertandingan dengan performa meyakinkan. Mereka langsung mendominasi serangan dan menciptakan peluang. Serangan agresif ini segera membuahkan hasil. Mantan bek sayap Milan, Filippo Terracciano, berhasil mencetak gol Serie A perdananya setelah memanfaatkan umpan sepak pojok Jari Vandeputte dengan sundulan yang bebas dari kawalan Nemanja Matic.
Hanya berselang dua menit kemudian, Cremonese menggandakan keunggulan. Berawal dari kesalahan Josh Doig yang direbut oleh Alessio Zerbin, serangan balik cepat dilancarkan. Setelah menerima umpan, Antonio Sanabria menggiring bola melewati dua pemain bertahan sebelum melepaskan tembakan. Franco Vazquez yang berada di depan gawang membelokkan bola dengan lututnya dari jarak dekat, mengubah skor menjadi 2-0.
Dominasi Cremonese berlanjut. Bahkan, mereka hampir memperlebar jarak, namun sundulan Sanabria dari jarak lima meter masih belum berhasil.
Kebangkitan Sassuolo di Babak Kedua
Di tengah dominasi Cremonese, Sassuolo justru berhasil bangkit. Masuknya pemain pengganti Cristian Volpato mengubah dinamika permainan. Bola terobosannya yang gagal diantisipasi oleh Federico Baschirotto sampai ke Andrea Pinamonti. Dengan cerdik, Pinamonti menguasai bola, membalikkan badan, dan mencetak gol ke sudut bawah gawang, mengubah skor menjadi 2-1.
Kebangkitan Sassuolo berlanjut. Pemain pengganti lainnya, Alieu Fadera, melakukan penetrasi di sisi kiri dan dijatuhkan oleh Alberto Grassi di area terlarang. Wasit menunjuk titik putih. Domenico Berardi yang menjadi eksekutor tidak menyia-nyiakan kesempatan, melepaskan tendangan ke pojok bawah gawang untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Puncak Drama di Menit Akhir
Setelah Sassuolo berhasil menyamakan kedudukan, pertandingan berubah menjadi adu serang yang menegangkan. Cremonese sempat mencetak gol lagi di menit ke-84 melalui David Okereke, namun gol tersebut dianulir wasit setelah tinjauan VAR karena adanya dorongan yang dilakukan Romano Floriani Mussolini terhadap Fali Cande.
Drama belum berakhir. Di masa injury time, Floriani Mussolini kembali berhasil mencuri bola dari Fadera dan dilanggar di kotak penalti. Wasit kembali menunjuk titik putih. Manuel De Luca mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor. Dengan tenang, De Luca berhasil mencetak gol, yang merupakan gol pertamanya di Serie A, sekaligus memastikan kemenangan dramatis 3-2 bagi Cremonese.
Kemenangan ini bukan hanya mempertahankan rekor 100 persen Cremonese, tetapi juga menunjukkan mentalitas juang mereka yang tidak mudah menyerah, bahkan saat pertandingan tampak akan berakhir imbang. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.