Olahraga

Drama Panas MotoGP Mandalika, Marc Marquez Gagal Lolos Q2 Usai Terjatuh Dua Kali

Sesi Practice MotoGP Mandalika yang brutal memaksa juara dunia Marc Marquez jatuh dua kali dan gagal menembus sepuluh besar. Di tengah suhu lintasan 56°C, mimpi Marquez memecahkan rekor 13 kemenangan dalam semusim terancam, seiring dengan terlemparnya seluruh tim pabrikan Ducati ke kualifikasi Q1.

Drama Panas MotoGP Mandalika, Marc Marquez Gagal Lolos Q2 Usai Terjatuh Dua Kali
Marc Marquez, Ducati Corse, 2025 Indonesian MotoGP. Foto: Dok. Gold and Goose/crash.net

Panas yang membakar sirkuit Mandalika memicu drama bagi sang juara dunia pada sesi Practice MotoGP Mandalika 2025. Marc Marquez mengalami hari yang kacau. Ia jatuh sebanyak dua kali di Tikungan 10 dan Tikungan 5. Suhu lintasan saat itu mencapai 56 derajat Celsius. Akibatnya, pebalap Spanyol itu gagal menembus posisi sepuluh besar. Kegagalan ini memaksanya melalui kualifikasi Q1. Ini adalah ironi yang menusuk bagi pembalap yang baru dinobatkan sebagai juara dunia.

Marco Bezzecchi (Aprilia) mendominasi sesi berdurasi satu jam ini. Ia mencatatkan waktu tercepat 1 menit 29,240 detik. Namun, fokus perbincangan beralih pada kegagalan tim-tim top. Mereka harus melalui jalur sulit di kualifikasi. Bukan hanya Marc Marquez (P11), rekan setimnya, Francesco Bagnaia (P17), juga menunjukkan kesulitan luar biasa. Hasil ini membuktikan betapa sulitnya menjinakkan Mandalika saat time attack dalam kondisi ekstrem.

Marc Marquez di MotoGP Mandalika: Dua Kali Jatuh dan Eksperimen Gagal

Kegagalan Marc Marquez mencapai Q2 menambah panjang daftar nasib buruknya di Mandalika. Juara dunia itu mengemban target ganda di Indonesia. Ia memburu rekor 13 kemenangan semusim. Yang lebih penting, ia harus memecahkan “kutukan” kegagalan finis yang diderita di tiga kunjungan sebelumnya.

Kecelakaan ganda terjadi pada Jumat ini. Ini adalah kejadian langka bagi Marquez. Insiden ini menandakan ia sedang berjuang melawan motor GP25 di sirkuit licin. Setelah jatuh pertama di Tikungan 10 (depan motornya terlepas tiba-tiba), Marquez kembali ke garasi. Ia segera berganti leathers dan mencoba motor keduanya dengan ban soft baru. Kecelakaan kedua di Tikungan 5 menunjukkan bagian belakang motornya terlepas. Meski demikian, Marquez melanjutkan sesi. Ia mencatatkan waktu 1 menit 30,085 detik. Waktu itu hanya membawanya ke posisi keenam sebelum ia terlempar lagi ke P11 di detik akhir.

Sinyal lain muncul dari pengakuan Marquez sebelum sesi. Ia mengatakan akan mencoba beberapa solusi teknis untuk persiapan musim 2026. Oleh karena itu, jatuhnya Marquez bisa jadi merupakan konsekuensi eksperimen agresif. Ia melakukannya untuk mendorong batasan motor barunya. Kesulitan menarik tegak motor di tikungan radius panjang seperti Tikungan 15 menjadi perhatian di MotoGP Mandalika. Marquez dapat terhibur dengan fakta: ia pernah jatuh dua kali di Assen, namun tetap memenangkan balapan utama. Ini adalah modal mentalitas yang kuat untuk hari Sabtu.

Jebakan Q1 MotoGP Mandalika: Ducati Lenovo dan Ironi Kebangkitan Honda

Sesi Practice MotoGP Mandalika ini secara resmi menjadi jebakan besar bagi tim pabrikan Ducati. Seluruh pembalap mereka harus melalui Q1 pada Sabtu pagi. Fabio Quartararo (Yamaha) dan beberapa pembalap lain menendang mereka dari sepuluh besar di detik-detik akhir. Hasil ini mengindikasikan motor GP25 kesulitan menemukan cengkeraman ideal di suhu tinggi Mandalika.

Francesco Bagnaia (P17) menjadi korban terbesar. Ia adalah rekan setim Marc Marquez dan pesaing utama Alex Marquez di posisi runner-up klasemen. Bagnaia berulang kali gagal mencatatkan waktu signifikan sepanjang sesi. Walaupun demikian, kegagalan Bagnaia juga diwarnai insiden. Lap terbaiknya terhalang bendera kuning akibat jatuhnya Enea Bastianini di Tikungan 3. Akibatnya, ia kehilangan kesempatan emas untuk mencatat banker lap.

Drama lain juga mewarnai sesi yang kacau ini. Duo LCR Honda, Johann Zarco dan Somkiat Chantra, juga jatuh terpisah. Zarco bahkan jatuh dua kali. Insiden ini menunjukkan betapa berbahayanya suhu lintasan dan kondisi angin yang kuat, terutama bagi pembalap yang mencoba ban hard seperti yang Zarco coba di awal sesi.

Sementara itu, kejutan terbesar datang dari kebangkitan Honda. Luca Marini, polesitter Mandalika tahun lalu, memecahkan rekor terbaik hari itu (1 menit 30,738 detik). Ia menggunakan ban soft baru di sesi Practice. Bahkan, rekan setimnya Joan Mir sempat berada di posisi kedua.

Performa ini menegaskan Honda telah menemukan setting yang cocok. Ini terjadi berkat karakter ban kaku yang dibawa ke sirkuit panas ini. Indonesia juga menjadi akhir pekan yang kuat bagi Honda tahun lalu. Secara keseluruhan, sesi Practice MotoGP Mandalika ini telah mengacaukan hierarki.

Faktor suhu, angin, dan kondisi lintasan telah menjebak juara dunia Marc Marquez dan tim pabrikan Ducati. Mereka harus bertarung keras di Q1 untuk merebut posisi start ideal di Mandalika. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version