MOTEGI, NUSALY — Nasib buruk kembali menghantui Juara Dunia bertahan MotoGP, Jorge Martin. Kecelakaan dramatis yang dialaminya di Sirkuit Motegi, Jepang, memaksanya menepi. Martinator dipastikan absen di balapan utama hari Minggu setelah diagnosis medis mengonfirmasi adanya cedera serius.
Pembalap nomor #1 dari Aprilia Racing itu kehilangan kendali atas motornya saat sedang melakukan pengereman keras di Tikungan 1 pada Tissot Sprint. Insiden tunggal yang terjadi di awal balapan itu tidak hanya menghentikan lajunya, tetapi juga turut menyeret sejumlah pebalap lain, termasuk rekan setimnya, Marco Bezzecchi.
Meskipun Martin, yang dikenal gigih, mampu berdiri dan berjalan kaki usai kecelakaan, pemeriksaan medis menunjukkan bahwa ia menderita patah tulang selangka kanan yang bergeser (fraktur). Cedera signifikan ini segera mengharuskannya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemindaian CT, guna menilai tingkat keparahan secara menyeluruh. Namun, kepastian ia tidak dapat melanjutkan balapan di GP Jepang sudah tak terhindarkan.
Pola Cedera dan Pukulan Telak bagi Juara Bertahan
Cedera di Motegi ini bukanlah insiden tunggal, melainkan pukulan mayor keempat yang menimpa Jorge Martin di musim 2025, menandai salah satu musim paling sulit bagi seorang juara bertahan dalam sejarah modern MotoGP.
Perjuangan fisik Martinator telah menjadi narasi utama musim ini. Sejak awal tahun, ia sudah berhadapan dengan nasib sial; ia mengalami retak pada tangan dan kaki saat Tes Pramusim Sepang, yang menghambat proses adaptasinya dengan Aprilia RS-GP. Belum pulih sepenuhnya, masalah tangannya memburuk akibat kecelakaan saat latihan tambahan, memaksanya menjalani operasi dan absen dari beberapa putaran pembuka.
Titik terendah terjadi di GP Qatar saat ia jatuh dan bertabrakan dengan pebalap lain, menderita patah tulang rusuk dan cedera paru-paru yang memaksanya menepi hingga hampir pertengahan musim. Kecelakaan di Motegi kini mematahkan kembali momentum Martin yang baru saja mendapatkan kembali feeling balapnya.
Ketiadaan Martin di grid balapan utama kali ini bukan sekadar kehilangan poin, melainkan akumulasi kegagalan untuk mempertahankan konsistensi. Hal ini memberikan keuntungan strategis yang besar bagi para pesaing gelar lainnya, mengubah fokus Martin dari mempertahankan gelar menjadi perjuangan brutal untuk sekadar menyelesaikan musim dalam kondisi prima.
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.