Kayuagung, NUSALY.COM – Jelang pelaksanaan tahap pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2024, Polres Ogan Komering Ilir (OKI) mengadakan apel pergeseran pasukan di halaman Mapolres OKI pada Senin (25/11/2024). Apel tersebut menjadi momen penting dalam mempersiapkan strategi pengamanan agar proses pemilu berjalan lancar, aman, dan terkendali.
Apel dipimpin oleh Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, SH, SIK, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam upaya mengamankan pesta demokrasi ini, seluruh personel Polres OKI bersama personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Polda Sumsel dikerahkan. Total ada 512 personel gabungan, termasuk pasukan cadangan dari Satuan Brimob yang siap diterjunkan kapan saja jika diperlukan.
Kekuatan Personel untuk Stabilitas Wilayah
Untuk memastikan keamanan di wilayah Bumi Bende Seguguk, sebanyak 65 personel Brimob disiagakan di Mapolres OKI. Mereka berfungsi sebagai cadangan strategis yang dapat dimobilisasi dengan cepat saat situasi mendesak. Di sisi lain, 291 personel gabungan dari Polres OKI dan Polsek jajaran juga sudah ditempatkan di berbagai titik strategis.
“Kita harus memastikan situasi di seluruh TPS tetap kondusif, mulai dari pendistribusian logistik hingga penghitungan suara,” ujar AKBP Hendrawan Susanto dalam amanatnya. Menurutnya, keterlibatan penuh semua unit akan menjadi kunci keberhasilan.
Selain itu, apel ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Penjabat (Pj) Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, Dandim 0402/OKI Letkol Inf. Yontri Bakti, Ketua KPU OKI Irsan, dan Kajari OKI Hendri Hanafi. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi yang kuat antarinstansi dalam menyukseskan agenda demokrasi ini.
Pesan Kapolres: Profesional dan Humanis
Dalam sambutannya, AKBP Hendrawan Susanto menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas seluruh personel dalam menjalankan tugas. Ia menegaskan bahwa pengamanan tidak hanya sebatas penjagaan fisik, tetapi juga memastikan masyarakat merasa aman untuk menggunakan hak pilih mereka tanpa rasa takut.
“Pastikan setiap personel memahami tugas dan tanggung jawabnya. Bersikaplah humanis, namun tetap tegas saat menghadapi potensi gangguan,” ujar Kapolres. Ia juga menambahkan bahwa koordinasi antarunit harus menjadi prioritas utama agar setiap kendala di lapangan dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien.
Selain itu, Kapolres meminta pengamanan tidak hanya difokuskan di TPS, tetapi juga sepanjang jalur distribusi logistik Pemilu. Proses penghitungan suara diharapkan berjalan tanpa hambatan hingga pengumuman hasil.
Persiapan yang Matang untuk Pilkada Damai
Tahapan Pilkada sering kali menjadi momen yang krusial, terutama dalam mengantisipasi potensi konflik di lapangan. Dengan jumlah pemilih yang besar, ditambah dengan berbagai dinamika sosial, wilayah OKI membutuhkan pengamanan ekstra agar suasana tetap kondusif.
Menurut data, ada ribuan TPS yang tersebar di seluruh wilayah OKI, yang masing-masing memiliki potensi kerawanan tersendiri. Oleh karena itu, Kapolres menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi gangguan. Setiap personel diharapkan mampu bertindak cepat dan efektif dalam mengatasi segala kemungkinan.
Dalam apel tersebut, AKBP Hendrawan Susanto juga menyampaikan bahwa pengamanan Pilkada bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi juga memerlukan dukungan masyarakat. Dengan begitu, diharapkan proses demokrasi ini dapat berjalan tanpa kendala berarti.
Koordinasi Antarinstansi sebagai Kunci Keberhasilan
Kegiatan apel ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama antarinstansi terkait. Pj Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, dalam sambutannya menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, Polri, dan TNI. Menurutnya, keberhasilan pengamanan Pilkada tidak hanya bergantung pada jumlah personel, tetapi juga pada kemampuan untuk bekerja sama dengan baik.
“Kita harus mendukung penuh upaya Polri dan TNI dalam menciptakan suasana yang aman dan damai. Ini bukan hanya tanggung jawab mereka, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” tegas Asmar Wijaya.
Antisipasi Potensi Kerawanan
Menghadapi pemilu, salah satu fokus utama pengamanan adalah mencegah politik uang, intimidasi, serta kericuhan di TPS. Oleh karena itu, personel yang ditugaskan di lapangan telah dibekali pelatihan khusus untuk mengatasi berbagai skenario, termasuk langkah-langkah persuasif dalam menangani massa.
Menurut Kapolres OKI, potensi kerawanan tidak hanya muncul di TPS, tetapi juga selama proses pengangkutan dan distribusi logistik. Setiap jalur distribusi sudah diawasi dengan ketat untuk mencegah terjadinya sabotase atau keterlambatan yang dapat mengganggu jadwal pemilu.
“Setiap tahapan Pilkada memiliki risiko. Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah,” ujar AKBP Hendrawan.
Persiapan matang yang dilakukan Polres OKI bersama BKO Polda Sumsel dan instansi terkait menunjukkan komitmen tinggi dalam mengamankan Pilkada 2024. Apel pergeseran pasukan ini tidak hanya menjadi simbol kesiapan, tetapi juga wujud nyata dari upaya menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Dengan pengamanan yang profesional, sikap humanis yang dijunjung tinggi, serta koordinasi yang solid antarunit, masyarakat OKI diharapkan dapat menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa khawatir. Pilkada adalah momentum demokrasi, dan keberhasilannya menjadi tanggung jawab bersama. (puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.