Politik

Menguak Tiga Faktor Penentu Sikap Politik di Pilkada Serentak 2024

×

Menguak Tiga Faktor Penentu Sikap Politik di Pilkada Serentak 2024

Share this article
Menguak Tiga Faktor Penentu Sikap Politik di Pilkada Serentak 2024
Menguak Tiga Faktor Penentu Sikap Politik di Pilkada Serentak 2024

PALEMBANG, NUSALYHanya 54 hari menjelang Pilkada Serentak 2024, masyarakat Sumatera Selatan dan Palembang masih bingung menentukan pilihan. Dengan begitu banyaknya calon yang berlaga, siapa yang sebenarnya layak mendapatkan suara Anda?

“Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi pilihan politik seseorang,” ungkap pengamat politik Drs. Bagindo Togar Butar Butar seperti dilansir dari Sripoku.com pada Senin, 5 Agustus 2024.

Tiga Faktor Penentu Pilihan Politik

Bagindo Togar menjelaskan bahwa pilihan politik seseorang sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama:

  1. Faktor Emosional: Hubungan kekeluargaan, identitas, dan lingkungan sosial budaya menjadi alasan utama dalam memilih calon tertentu. Faktor ini sangat personal dan mendalam, mengakar pada hubungan dan ikatan yang kuat.
  2. Faktor Rasional: Pemilih yang dipengaruhi oleh faktor ini cenderung membuat keputusan berdasarkan pertimbangan logis dan akal sehat. Mereka melihat program kerja, visi, dan misi yang diusung oleh calon, serta bagaimana mereka bisa membawa perubahan positif.
  3. Faktor Transaksional: Faktor ini didominasi oleh kepentingan ekonomi sesaat atau jangka pendek. Di Pilkada Serentak 2024, faktor ini tampak mendominasi pilihan dan dukungan politik, terutama di Sumatera Selatan dan Palembang.

Dominasi Politik Transaksional di Sumatera Selatan

“Dalam konteks Pilkada Serentak 27 November 2024 di daerah Sumsel ini, terkhusus di kota Palembang sebagai Ibukota Provinsi, sepertinya pilihan maupun dukungan politik didominasi oleh faktor transaksional,” kata Bagindo Togar. “Ini membutuhkan modal finansial yang besar.”

Ironisnya, para elite partai politik tampak menyambut baik kondisi ini. “Mereka yang seharusnya bersikap demokrat berubah perilaku menjadi bak konglomerat,” seolah-olah kekuatan finansial menjadi penentu utama bagi calon untuk lolos menjadi calon definitif dalam Pilkada serentak nanti.

Politik Uang dan Ancaman terhadap Demokrasi

Bagindo Togar mengungkapkan kekhawatirannya tentang praktik politik uang yang mungkin terjadi. “Begitu pula selanjutnya, sangat mungkin para calon kepala daerah bersama tim pemenangannya melakukan praktek politik uang agar bisa menjadi pemenang pilkada,” ujarnya.

Ia menyayangkan bahwa di tengah meningkatnya kecerdasan masyarakat dan perubahan paradigma politik, praktik politik uang masih menjadi ancaman besar. “Kekuatan finansial tidak lagi menjadi ‘magnet’ bagi para pemilih, tetapi program pembangunan yang futuristik berkualitas, dan bergaransi implementasinya,” tambahnya.

Para pemilih, menurutnya, harus mencari pemimpin yang memiliki modal politik, sosial, intelektual, dan moral yang kuat. “Bukan hanya mengandalkan kekuatan finansial semata,” tegasnya. Semua ini dapat dilihat melalui visi dan misi para calon yang tidak hanya menjadi “persyaratan administrasi” untuk diserahkan kepada KPUD.

Pengamat politik Drs. Bagindo Togar Butar Butar
Pengamat politik Drs. Bagindo Togar Butar Butar

Meningkatnya Kecerdasan Politik Masyarakat

Kecerdasan politik masyarakat Indonesia terus meningkat, menunjukkan adanya pemilih yang semakin kritis dan cerdas dalam menilai calon pemimpin mereka. Mereka tidak lagi mudah terpengaruh oleh janji-janji manis atau iming-iming finansial. Mereka mencari pemimpin yang benar-benar bisa membawa perubahan positif dan nyata bagi daerahnya.

Namun, tantangan terbesar adalah mengedukasi seluruh lapisan masyarakat agar tidak tergoda dengan politik transaksional. Edukasi politik yang berkelanjutan dan intensif diperlukan untuk membangun kesadaran politik yang sehat. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil memiliki peran penting dalam hal ini.

Peran Media dalam Meningkatkan Kesadaran Politik

Media massa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Berita yang objektif, berimbang, dan mendalam tentang para calon dan program kerja mereka sangat penting untuk membantu pemilih membuat keputusan yang tepat. Media juga harus berperan sebagai pengawas dalam proses demokrasi, memastikan bahwa praktik politik uang dan kecurangan tidak terjadi.

Media harus menjadi corong suara rakyat, menyampaikan aspirasi dan keluhan masyarakat kepada para calon pemimpin. Dengan demikian, pemilih dapat merasa terlibat dalam proses politik dan yakin bahwa suara mereka benar-benar didengar.

Harapan dari Pilkada Serentak 2024

Pilkada Serentak 2024 membawa harapan besar bagi masyarakat Sumatera Selatan dan Palembang. Mereka berharap dapat memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan daerah mereka. Pilkada ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah dan memilih pemimpin yang benar-benar kompeten dan berintegritas.

Para pemilih harus cermat dan kritis dalam menilai para calon. Mereka perlu melihat bukan hanya janji-janji kampanye, tetapi juga rekam jejak dan program kerja yang ditawarkan. Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki visi dan misi yang jelas, program kerja yang realistis, dan integritas yang tinggi.

Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Selatan dan Palembang menjadi momen penting dalam menentukan masa depan daerah. Dukungan masyarakat terhadap calon yang kompeten dan berintegritas sangat penting. Meski tantangan politik transaksional masih ada, kecerdasan dan kesadaran politik masyarakat yang meningkat memberikan harapan akan terciptanya demokrasi yang lebih sehat dan berkualitas.

Pemilih diharapkan bisa memilih dengan bijak, berdasarkan pertimbangan rasional dan bukan hanya karena faktor emosional atau transaksional. Dengan begitu, Sumatera Selatan dan Palembang bisa memiliki pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan memajukan daerah ke arah yang lebih baik.

Tahapan Pilkada Serentak 2024

Berikut adalah tahapan penting dalam Pilkada Serentak 2024:

  • Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon: 24-26 Agustus 2024
  • Pendaftaran Pasangan Calon: 27-29 Agustus 2024
  • Penelitian Persyaratan Pasangan Calon: 27 Agustus-21 September 2024
  • Penetapan Pasangan Calon: 22 September 2024
  • Pelaksanaan Kampanye: 25 September – 23 November 2024
  • Pelaksanaan Pemungutan Suara: 27 November 2024
  • Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara: 27 November – 16 Desember 2024

(dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.