Palembang, NUSALY – Pilkada Sumatera Selatan (Sumsel) 2024 semakin menarik perhatian publik. Setelah mundurnya pasangan Heri Amalindo-Popo Ali (Hapal), kini hanya tersisa dua pasangan calon (paslon) yang siap bertarung, yaitu Mawardi Yahya–RA Anita Noeringhati (Matahati) dan Herman Deru–Cik Ujang (HDCU).
HDCU Ulurkan Tangan Persahabatan
Mundurnya Hapal dari gelanggang Pilgub Sumsel bukan berarti akhir dari segalanya. Pasangan HDCU, melalui juru bicaranya Fikri Haikal, justru melihat ini sebagai peluang untuk merangkul tim Hapal dalam semangat gotong royong membangun Sumsel.
“Kami berharap, batalnya Hapal maju di Pilkada Sumsel bukan menjadi penghalang untuk bersama-sama memajukan Sumsel. Pintu HDCU selalu terbuka bagi siapapun yang memiliki semangat dan cita-cita luhur untuk kemajuan Sumsel,” ujar Fikri dengan nada optimis.
Kesamaan Visi dan Misi
Fikri juga menegaskan bahwa ada banyak kesamaan visi dan misi antara HDCU dan Hapal dalam membangun Sumsel. Salah satu contohnya adalah program berobat gratis yang digagas Heri Amalindo, yang sejalan dengan program Berobat Pakai KTP (Berkat) yang telah sukses dijalankan Gubernur Herman Deru. Program Berkat bahkan baru saja mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Wakil Presiden.
Politik Santun dan Bermartabat
Fikri juga menekankan pentingnya Pilkada yang berjalan dengan damai dan tanpa caci maki. “Kita berharap Pilkada nanti berjalan dengan riang gembira dan tanpa caci maki kepada siapapun,” tambahnya.
Menghargai Keputusan Hapal
Fikri juga memberikan apresiasi kepada pasangan Hapal yang telah mengambil keputusan matang dalam menentukan langkah politiknya. “Pasangan Hapal bukan pemimpin karbitan. Keduanya adalah politisi senior yang telah berpengalaman. Mustahil mereka mengambil langkah gegabah. Pasti ada perhitungan dan alasan matang di balik keputusan mereka, dan itu harus kita hargai,” tukasnya.
Perebutan Kursi Sumsel 1 Semakin Sengit
Dengan mundurnya Hapal, persaingan Pilgub Sumsel kini berpusat pada dua paslon yang tersisa, HDCU dan Matahati. Kedua paslon ini memiliki basis massa yang kuat dan program-program unggulan yang siap mereka tawarkan kepada masyarakat Sumsel.
Matahati Siap Bertarung
Pasangan Matahati, yang diusung oleh Partai Golkar dan PAN, optimistis dapat memenangkan Pilgub Sumsel. Mawardi Yahya, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumsel, memiliki pengalaman birokrasi yang mumpuni. Sementara RA Anita Noeringhati, yang merupakan putri mantan Gubernur Sumsel Ramli Hasan Basri, memiliki basis massa yang kuat di kalangan masyarakat Sumsel.
HDCU Andalkan Popularitas Herman Deru
Pasangan HDCU, yang diusung oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan PKB, juga tak kalah percaya diri. Herman Deru, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumsel, memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Sementara Cik Ujang, yang merupakan Bupati Lahat, memiliki basis massa yang kuat di wilayah Sumsel bagian barat.
Siapa yang Akan Memimpin Sumsel?
Pilgub Sumsel 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Kedua paslon yang tersisa memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Masyarakat Sumsel kini memiliki tugas penting untuk memilih pemimpin yang tepat, yang mampu membawa Sumsel menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Mundurnya pasangan Hapal dari Pilgub Sumsel 2024 telah mengubah peta persaingan. HDCU, yang kini menjadi salah satu dari dua paslon yang tersisa, membuka pintu lebar bagi tim Hapal untuk bergabung dalam semangat gotong royong membangun Sumsel. Pilkada Sumsel 2024 diprediksi akan berlangsung sengit, dan masyarakat Sumsel memiliki peran penting dalam menentukan siapa yang akan memimpin Sumsel lima tahun ke depan. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.