Palembang, Nusaly.com – Menjelang hari terakhir pendaftaran bakal calon gubernur, Herman Deru, gubernur petahana Sumatera Selatan, melakukan langkah strategis dengan mengembalikan formulir pendaftarannya ke DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan (Sumsel).
Kedatangan HD ke sekretariat DPD PDIP Sumsel pada pukul 10.45 WIB disambut hangat oleh Ketua Desk Pilkada, Robby Purwita, dan Bendahara PDI Perjuangan Sumsel, Yudha Rinaldi.
Kedatangan HD Disambut Meriah
Tidak sendirian, HD datang diiringi oleh sejumlah fungsionaris Partai Nasdem, tim kampanye, serta warga dan relawan yang memberikan dukungan penuh.
“Kami datang ke sekretariat DPD PDIP Sumsel untuk mengantarkan formulir yang telah dilengkapi dengan semua persyaratan yang diberikan partai. Kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas kesempatan yang diberikan,” ujar HD dengan penuh semangat.
HD menyatakan bahwa langkah ini sudah direncanakan matang-matang.
“Pengambilan formulir saya yang pertama dan pengembalian di hari penutupan, ini bukan suatu kebetulan, tapi memang sudah kami rencanakan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hubungan kekeluargaan yang terjalin antara dirinya dan PDI Perjuangan sangat erat, dan ini tercermin dalam proses pengembalian formulir tersebut.
“Kami merasa sangat dekat dalam arti kekeluargaan dan pengembalian ini merupakan wujud keseriusan kami dalam proses Pilkada serentak,” imbuhnya.
Harapan Diusung PDI Perjuangan
Dengan mengembalikan formulir pendaftaran, HD berharap dapat diusung oleh PDI Perjuangan, partai yang memiliki pengaruh besar di Sumsel.
“Mudah-mudahan, berharap diusung. Bukan untuk melengkapi, tapi bersama PDI Perjuangan. Kita berharap pra dan pasca Pilkada dapat bersama membangun Sumsel,” ujar HD penuh harap.
Ketua Desk Pilkada DPD PDIP Sumsel, Robby Purwita, menyatakan bahwa keputusan siapa yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah wewenang dari DPP PDIP.
Sementara itu, Yudha Rinaldi menjelaskan bahwa berkas pendaftaran yang diterima akan diserahkan ke DPP PDI Perjuangan untuk proses lebih lanjut.
“Survei akan dilakukan bersama dan biaya akan bergotong-royong. Juga akan ada wawancara khusus kepada calon dengan waktu yang ditentukan. Pada 24-26 Mei 2024, kita akan mengadakan Rakernas di Jakarta. Salah satu agenda pentingnya adalah meminta kepada DPD dan DPC untuk menyampaikan calon kepala daerah yang mendaftar,” terang Yudha.
Langkah HD Menuju Koalisi Besar
Sebelumnya, HD juga telah mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon gubernur ke Partai Demokrat Sumsel. Pada Sabtu (18/4), ia mengembalikan berkas tersebut kepada Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, Muchendi Mahzareki.
HD menyatakan bahwa deklarasi dirinya bersama Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, H Cik Ujang, masih menunggu waktu yang tepat dan bulan baik.
“Pastinya kita menunggu partai koalisi, dan menunggu bulan baik pada waktu yang tepat, semoga mendapat ridho dari Allah SWT,” jelas HD.
Kedatangan HD ke Partai Demokrat bukan hanya untuk mengembalikan formulir pendaftaran, tetapi juga untuk membangun chemistry dengan partai tersebut.
“Kami berharap nama kami dapat direkomendasikan sebagai cagub dari Partai Demokrat. Jika direstui, maka saya bisa berdampingan dengan Demokrat, khususnya dengan Ketua DPD Sumsel,” jelasnya.
Selain Demokrat, HD juga sudah mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon gubernur ke PPP dan PKB. Sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel, HD mengungkapkan bahwa kepastian dirinya berpasangan dengan Cik Ujang masih menunggu finalisasi.
Rekomendasi dari DPP Partai Demokrat untuk Cik Ujang agar mendampingi HD dalam Pilgub Sumsel sudah turun, dan hal ini telah didiskusikan dengan partai.
Proses Penetapan Calon oleh DPP Demokrat
Terkait dengan kader Partai Demokrat lainnya seperti Harnojoyo dan Holda yang masih aktif mencari dukungan partai untuk maju dalam Pilgub, HD menyerahkan proses ini kepada DPP.
“Pasti masih berproses dan akan dilaporkan ke DPP. Meski ada penugasan Cik Ujang, putusan tetap ada di DPP dan DPD hanya melaporkan. Jadi, sebelum SK keluar, semua masih berpeluang diusung, dan SK itu butuh proses,” pungkasnya.
Mawardi Yahya dan Partai Golkar
Sementara itu, bakal calon gubernur Sumsel lainnya, H Mawardi Yahya, menampik tudingan bahwa dirinya meninggalkan H Harnojoyo sehingga menyebabkan perpecahan.
“Dengan Pak Harno, awalnya beliau menjanjikan untuk membawa Partai Demokrat. Tapi, dalam perjalanannya, seperti kita ketahui bersama, saya sempat mengajaknya ke Partai Golkar, tetapi Golkar menginginkan agar kadernya yang maju mendampingi saya,” jelas Mawardi.
Mawardi menegaskan bahwa Harnojoyo, sebagai sesama politisi, dapat memahami dan memaklumi situasi ini.
“Pak Harno tetap akan menjadi bagian dari tim pemenangan kami, karena pengalamannya dalam memimpin Kota Palembang sangat berharga,” ungkap mantan Wakil Gubernur Sumsel ini.
Dengan Ketua DPRD Sumsel, Dr Hj Anita Noeringhati SH MH, yang diusung Partai Golkar, Mawardi sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto.
“Beliau hanya jawab silakan,” ucap Mawardi.
Mereka juga telah bertemu dengan politisi senior Partai Golkar asal Sumsel, Kahar Muzakir, yang juga ayah dari mantan Ketua BPK RI, Dr Agung Firman Sampurna. “Beliau alhamdulillah juga merestui,” tegas Mawardi.
Dinamika Pilgub Sumsel 2024
Proses pendaftaran dan penentuan bakal calon gubernur di Sumsel semakin menarik dengan berbagai langkah yang dilakukan oleh Herman Deru dan Mawardi Yahya.
HD yang berharap dapat diusung oleh PDIP, serta upayanya membangun koalisi dengan Partai Demokrat, PPP, dan PKB, menunjukkan keseriusannya dalam kontestasi Pilgub Sumsel 2024.
Di sisi lain, Mawardi Yahya yang mendapat dukungan dari Partai Golkar juga tidak kalah serius dalam mempersiapkan diri untuk maju.
Dengan berbagai manuver politik yang terjadi, Pilgub Sumsel 2024 dipastikan akan menjadi ajang kompetisi yang sangat menarik untuk diikuti. Hasil akhir dari proses ini akan sangat menentukan arah pembangunan Sumsel di masa depan. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.